Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Kenali Gejala Meningitis Pada Orang Dewasa, Sering Dikira Flu Biasa

Artikel dipublikasikan : 27 November 2021 08:45
Dibaca : 679 kali

Gejala peradangan pada selimut otak ini sering dikira flu biasa, lantas diabaikan tapi kemudian menjadi fatal. Gejala meningitis pada orang dewasa perlu Anda kenali sejak dini, agar dapat segera ditangani.

Gejala meningitis pada orang dewasa terkadang sulit dikenali. Hal ini disebabkan karena gejala yang dialami oleh penderita mirip dengan gejala flu biasa, demam, dan sakit kepala. Padahal, tentu saja berbeda. 

Meningitis adalah suatu peradangan pada meninges atau lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Penyebabnya adalah infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Selain itu, kondisi-kondisi tertentu seperti sistem imun tubuh yang melemah juga dapat memicu munculnya meningitis.

Gejala awal meningitis pada orang dewasa 

Pada dasarnya meningitis dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, orang dewasa, hingga kalangan lansia. Berikut ini adalah gejala awal meningitis pada orang dewasa.  

  1. Demam

Gejala awal meningitis adalah demam. Penderita merasakan demam seperti demam pada umumnya atau demam biasa. Namun demam pada meningitis disebabkan oleh bakteri atau virus yang berbeda. Demam terjadi karena sistem imun tubuh berusaha melawan serangan bakteri atau virus yang menginfeksi tubuh. 

  1. Sakit kepala

Orang dewasa yang mengalami gejala meningitis juga akan merasakan sakit kepala secara terus-menerus. Rasa nyeri sakit kepala ini dapat muncul secara tiba-tiba dan cepat. Sakit kepala bisa juga dirasakan seminggu setelah terinfeksi bakteri atau virus penyebab meningitis. Bisa bersamaan dengan gejala demam muncul sakit kepala.  

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Jangan Sepelekan!

  1. Leher tegang dan kaku

Gejala lain meningitis yang dirasakan oleh orang dewasa mirip dengan gejala leher tegang dan terasa kaku karena tidur dengan posisi yang salah, atau sering disebut “salah bantal”. Gejala leher terasa kaku ini juga bisa merupakan gejala meningitis.  Leher kaku akibat meningitis bisa terasa sangat menyakitkan dan menyiksa, bahkan ketika duduk atau berbaring. 

  1. Sulit memusatkan perhatian

Selanjutnya, gejala meningitis pada orang dewasa adalah berupa sulit memusatkan perhatian atau sulit fokus dan sering terlihat bingung atau linglung.  Gejala ini terjadi bersamaan dengan demam, sakit kepala, dan leher kaku. Sehingga dalam membuat keputusan ataupun tindakan seringkali terjadi kesalahan, dimana pikiran, ucapan, dan tindakan tidak berjalan sinkron. 

  1. Mual dan muntah

Gejala berikutnya yang dialami oleh orang dewasa yang mengidap meningitis adalah rasa mual dan muntah, disertai sakit kepala ekstrim hingga menyebabkan pingsan. Dalam beberapa kasus yang terjadi pada penderita meningitis, selain mual dan muntah, adalah disertai dengan kehilangan selera makan. Akibatnya, penderita akan mengalami penurunan berat badan secara drastis.  

  1. Seluruh tubuh terasa pegal 

Gejala pegal-pegal juga terjadi pada orang dewasa pengidap meningitis. Hal ini dapat  membuat penderita kesulitan berjalan dan beraktivitas. 

  1. Sensitif  terhadap cahaya

Gejala meningitis pada orang dewasa juga dapat membuat pengidapnya sensitif terhadap cahaya. Hal itu dapat berakibat pusing kepala sebelah atau migrain, dan tidak nyaman ketika melihat sesuatu. Peradangan di dalam otak yang menekan saraf penglihatan adalah penyebabnya. Selain itu, penglihatan atau pandangan juga dapat menjadi buram atau kabur. 

  1. Ruam pada kulit

Munculnya ruam pada kulit dapat merupakan gejala meningitis pada orang dewasa. Ruam muncul pada beberapa bagian tubuh bahkan hingga ke seluruh kulit tubuh. Munculnya ruam disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang merusak pembuluh darah. Pada anak-anak penderita meningitis munculnya ruam akan lebih besar terjadi dibandingkan orang dewasa. 

  1. Kelelahan

Gejala meningitis pada orang dewasa lainnya adalah rasa lelah yang amat sangat sehingga penderitanya tidak sanggup untuk bangun dari tempat tidur. Kelelahan seperti ini dapat terjadi karena gangguan pada selaput otak sudah semakin parah. Selain terjadi kelelahan, juga terjadi penurunan kemampuan mengingat, bicara, mendengar, serta melihat.

Baca Juga: Ini Fungsi Lendir Pada Hidung yang Jarang Diketahui

Penyebab meningitis 

Penyebab meningitis adalah infeksi bakteri atau virus yang terjadi mulai dari telinga, sinus, dan tenggorokan. Selain itu juga disebabkan oleh jamur, parasit, bahan kimia, obat-obatan, dan tumor. 

Berikut ini adalah jenis-jenis meningitis berdasarkan penyebabnya.  

  1. Meningitis bakteri

Meningitis bakteri disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, Klebsiella sp., dan Streptococcus grup B. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui pernapasan dan sekresi tenggorokan. Sekresi tenggorokan adalah droplets atau cairan yang dikeluarkan dari mulut. Jadi, penyakit ini bisa menular lewat batuk, bersin, bahkan melalui ciuman.

Selain itu, bakteri juga bisa masuk melalui aliran darah di sinus, telinga, atau tenggorokan, lalu masuk ke otak melalui aliran darah. Infeksi bakteri di selaput otak ini dapat berakibat fatal, menyebabkan kerusakan otak dan kematian. 

  1. Meningitis virus

Meningitis virus disebabkan oleh infeksi virus seperti virus Influenza, virus Herpes simpleks, virus Varicella-zoster, virus West Nile, virus Limfositik choriomeningitis, dan virus penyebab campak.

  1. Meningitis jamur

Jenis meningitis ini jarang terjadi. Orang yang sehat sangat jarang terkena kondisi ini. Penyebab utamanya adalah jamur yang menginfeksi tubuh dan menyebar melalui aliran darah ke otak atau saraf tulang belakang. Pengidap HIV/AIDS memiliki resiko terkena meningitis jamur. Jenis jamur yang paling umum menyebabkan meningitis jamur adalah Cryptococcus, Blastomyces, Histoplasma, dan Coccidioides. 

  1. Meningitis parasit

Meningitis parasit penyebabnya adalah parasit yang ditemukan dalam tanah, kotoran, hewan, dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk. Jenis infeksi parasit paling langka adalah meningitis eosinofilik. 

Tiga parasit utama yang menjadi penyebab meningitis parasit adalah Angiostrongylus cantonensis, Baylisascaris procyonis, dan Gnathostoma spinigerum.

Peradangan selaput otak akibat parasit tidak menular dari orang ke orang. Tetapi parasit akan  menginfeksi binatang atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan oleh manusia.

Meningitis amebic terjadi dari beberapa jenis amoeba yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung ketika sedang berenang di danau, sungai, atau kolam yang terkontaminasi. 

Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya.

  1. Meningitis non-infeksi

Meningitis non infeksi tidak disebabkan oleh infeksi, tetapi disebabkan oleh kondisi, penyakit atau perawatan medis tertentu. Misalnya penyakit autoimun seperti lupus, cedera kepala, operasi otak, kanker, pengobatan kanker, sipilis, dan tuberculosis.

Faktor risiko terkena meningitis 

Dengan mengenali gejala meningitis pada orang dewasa maka penyakit radang selaput otak ini dapat diketahui sejak dini. Selain itu, juga penting mengetahui berbagai faktor risiko apa saja yang menjadi penyebab orang terkena meningitis. 

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah,  baik karena penyakit atau pengobatan tertentu, memiliki risiko tinggi terkena meningitis. Misalnya, pasien yang baru saja menjalani transplantasi sumsum tulang atau memiliki penyakit diabetes melitus. Selain itu, ibu hamil lebih berisiko tertular listeriosis atau infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan radang selaput otak. 

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan

Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam lagi mengenai gejala meningitis pada orang dewasa. Anda dapat menggunakan layanan OkeKlinik untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter profesional berlisensi. Gunakan fitur chat dan video call di OkeKlinik setelah Anda mengunduhnya melalui Play Store serta melakukan registrasi terlebih dahulu. 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com