Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Jerawat merupakan gangguan umum pada kulit muka dan bagian tubuh lainnya. Jerawat dapat menyerang siapa saja, tak cuma kalangan remaja. Berikut ini jenis-jenis jerawat dan cara mengobatinya.
Siapapun pernah mengalami jerawat di muka, terutama pada masa puber. Rasanya lumayan mengganggu, bahkan hingga mengusik rasa percaya diri. Namun jerawat tak hanya menjadi masalah kalangan remaja. Jenis-jenis jerawat tertentu juga muncul pada muka orang dewasa.
Jerawat muncul karena pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, kotoran, dan kulit mati. Kemunculan jerawat ditandai dengan kulit berminyak, munculnya bintil kecil, dan komedo.
Adalah penting untuk mengenali jenis-jenis jerawat, agar Anda dapat memilih obat jerawat dan mengatasi bekas jerawat dengan tepat.
Jenis-jenis jerawat
Berikut ini adalah jenis-jenis jerawat yang umumnya timbul pada muka. Namun demikian jerawat dapat pula muncul di area punggung, dada, dan leher.
1. Jerawat kistik atau cystic acne
Jerawat kistik berukuran cukup besar di bawah permukaan kulit. Nampak seperti bisul, jerawat kistik berisi nanah. Ini merupakan jenis jerawat yang parah, sehingga penderitanya akan berisiko memiliki jenis jerawat yang parah lainnya.
Pengobatan jerawat kistik sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter kulit, karena obat jerawat yang dijual bebas tidak cukup ampuh mengatasi jenis jerawat kistik.
2. Jerawat nodulokistik atau jerawat batu
Jenis jerawat yang satu ini merupakan jerawat yang membentuk nodul atau benjolan jerawat batu yang meradang dan bisa menjadi parah. Warnanya pada umumnya adalah ungu atau merah tua.
Cara mengobati jenis jerawat batu adalah dengan menyuntikkan kortikosteroid ke dalam jerawat. Yakni bertujuan untuk mengurangi peradangan dan ukuran jerawat. Tanpa pengobatan seperti itu sulit untuk mengatasi jerawat batu. Jadi, konsultasikan kepada dokter kulit saja agar jerawat batu yang Anda alami dapat diatasi secara tuntas. Pengobatan yang tepat oleh dokter kulit dapat meminimalisir jaringan parut atau bekas luka jerawat batu.
Baca Juga: 11 Bahan Alami Masker Untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
3. Jerawat conglobata
Jenis jerawat conglobata biasanya menyerang pria dewasa muda dan kalangan remaja. Penyebabnya diduga adalah kelebihan hormon testosteron, obat-obatan steroid, dan kondisi autoimun.
Jenis jerawat ini tergolong parah dari segi bentuknya, karena melibatkan banyak nodul yang meradang. Nodul atau benjolan pada jenis-jenis jerawat ini saling terhubung dengan benjolan lainnya di bawah permukaan kulit.
Selain muncul di muka, jerawat conglobata bisa menyebar ke bagian punggung, dada, bokong, lengan, dan leher. Jenis jerawat ini dapat meninggalkan bekas luka. Tentu saja bekas jerawat tersebu akan sangat mengganggu, sehingga memerlukan pengobatan yang tepat. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengatasinya.
4. Jerawat fulminans
Jenis-jenis jerawat tertentu dapat timbul tiba-tiba dan menyebar ke seluruh tubuh, serta cukup parah. Jerawat jenis ini sering kali menimbulkan demam, nyeri otot, lemas, dan keluarnya darah dari jerawat terutama di bagian tubuh atas dan muka, serta pembengkakan limpa dan hati. Jerawat fulminans merupakan jenis jerawat terparah dan harus ditangani segera oleh dokter spesialis kulit di rumah sakit.
Penyebab jerawat jenis fulminans belum diketahui pasti, tetapi diduga terkait tingginya hormon testosteron. Pada umumnya jerawat ini terjadi pada remaja laki-laki.
Cara mengobati jenis jerawat fulminans adalah dengan pengobatan melalui steroid sistemik oral, isotretinoin, dan obat sistemik lainnya.
5. Jerawat hormonal
Jenis-jenis jerawat yang sering muncul pada kulit muka selanjutnya adalah jerawat hormonal. Disebut demikian karena jerawat hormolan pada umumnya muncul karena kelebihan minyak yang dihasilkan hormon. Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi kerap mengalaminya karena pil kontrasepsi dapat menimbulkan perubahan hormonal. Cara mengobatinya adalah dengan menggunakan co-cyprindiol.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Wajah Tanpa Obat
6. Jerawat Mechanica
Jenis-jenis jerawat yang juga kerap timbul pada kulit muka adalah jerawat mechanica. Yakni sejenis jerawat yang disebabkan oleh panas dan gesekan karena adanya tekanan di kulit atau memakai perlengkapan olahraga atau pakaian olahraga basah yang memicu meningkatnya iritasi dan kelebihan minyak. Jerawat mechanica ini biasanya terjadi pada para atlet. Cara mengatasinya dengan rajin membasuh muka dan selalu menjaga kebersihan, serta segera mandi usai berolahraga.
7. Jerawat T-zone
Jerawat T-zone juga merupakan jenis jerawat yang sering muncul pada kulit muka. Yang dimaksud dengan area T-zone meliputi dahi, hidung, dan dagu yang berbentuk seperti huruf T. Jenis jerawat T-zone biasanya disebabkan oleh polusi udara. Pada Area T-zone akan timbul jerawat merah dan whitehead. Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan muka dan menggunakan obat jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoyl peroxide, dan retinoid.
8. Jerawat papula
Jenis-jenis jerawat berikutnya yang dapat menimbulkan gangguan pada kulit wajah adalah jerawat papula. Jerawat ini muncul di bawah permukaan kulit seperti tonjolan padat yang terasa nyeri bila diraba. Area di sekitar kulit yang menonjol akan terlihat bengkak kemerahan. Namun, jerawat papula tidak memiliki titik nanah pada puncaknya.
Jenis jerawat papula terjadi bila dinding di sekitar pori-pori kulit mengalami kerusakan karena peradangan parah. Pori-pori menjadi keras dan tersumbat. Jerawat papula sering juga disebut sebagai jenis jerawat inflamasi.
9. Jerawat pustula
Selanjutnya, jenis jerawat yang sering muncul pada kulit muka adalah jerawat pustula. Yakni jenis jerawat berupa benjolan yang lebih besar dan lunak dimana pada Bagian dasarnya berwarna kemerahan, sementara puncaknya berwarna putih atau kekuningan dan tampak lebih terangkat karena terisi nanah.
Penyebab jerawat pustula adalah bakteri yang menginfeksi sumbatan pori-pori kulit. Pustula juga dapat terbentuk ketika dinding di sekitar pori-pori mengalami kerusakan.
10. Komedo putih (whiteheads)
Komedo muncul karena pori-pori tersumbat minyak berlebih, bakteri, dan sel kulit mati. Tertutupnya pori-pori menimbulkan benjolan kecil yang terlihat putih atau sewarna dengan kulit. Inilah komedo putih.
Penyebabnya adalah perubahan hormon. Pada masa tertentu, yakni masa pubertas dan haid, jumlah sebum atau minyak yang diproduksi oleh pori-pori Anda meningkat. Alhasil, pori-pori pun tersumbat dan memicu komedo putih.
Cara mengobati komedo putih ini adalah dengan melakukan exfoliation atau pengelupasan kulit, mengobatan dengan salisilat dan glikolat. Untuk mencegah timbulnya komedo putih adalah dengan mengurangi konsumsi asupan susu, gula dan karbohidrat.
11. Komedo Hitam (blackheads)
Selain jenis jerawat komedo putih, komedo hitam pun ada. Yakni benjolan kecil berwarna hitam di permukaan kulit muka dan umumnya sering muncul di sekitaran hidung. Komedo hitam terjadi bila pori-pori tersumbat oleh kombinasi sebum dan sel kulit mati. Bagian atas pori tetap terbuka, meskipun sisanya tersumbat. Ini menghasilkan karakteristik warna hitam yang terlihat di permukaan.
Blackhead tidak menimbulkan rasa sakit atau kemerahan di kulit seperti jerawat pada umumnya. Komedo terbuka ini dapat disebut jerawat ringan karena tidak menyebabkan peradangan.
Penyebabnya beragam. Faktor yang memicu munculnya jerawat komedo hitam antara lain tidak menjaga kebersihan muka, hingga minum obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Manfaat Masker Himalaya, Jerawat… Minggir!
Untuk mengatasi jenis-jenis jerawat di atas atau melakukan pengobatan yang tepat sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter kulit. Anda dapat unduh aplikasi OkeKlinik dan lakukan registrasi untuk melakukan telekonsultasi dengan dokter kulit terbaik yang memiliki pengalaman dalam mengatasi berbagai jenis jerawat.