Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Penyebab nyeri sendi karena rematik atau masalah sendi lainnya berbeda nyeri karena asam urat. Perbedaan itu terletak dari faktor penyebabnya. Rematik terjadi karena adanya peradangan pada sendi, sedangkan asam urat karena kristal asam urat yang menumpuk biasanya di persendian.
Asam urat adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh terlalu banyak asam urat dalam darah. Kelebihan asam urat dapat menyebabkan penumpukan cairan di sekitar sendi, yang dapat menyebabkan kristal asam urat. Pembentukan kristal ini menyebabkan persendian membengkak dan meradang, mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Penyakit asam urat berkembang ketika ada terlalu banyak asam urat dalam darah. Asam urat yang berlebihan ini bisa terjadi kemungkinan karena banyaknya asupan zat purin dalam makanan atau memang pada dasarnya tubuh seseorang berlebihan memproduksi terlalu banyak asam urat.
Gejala yang timbul ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada sendi yang terjadi secara tiba-tiba dan bertahan selama beberapa waktu. Sendi yang nyeri juga kerap mengalami kemerahan, bengkak, dan terasa panas. Bagian yang paling sering terdampak oleh asam urat adalah kaki.
Rasa sakit pada sendi tersebut bisa terjadi tidak hanya pada satu sendi, tetapi juga bisa terjadi pada beberapa sendi di saat yang bersamaan, misalnya di sendi dan jari-jari tangan.
Mengenal Purin
Purin ditemukan dalam sel semua makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Purin adalah molekul yang terdiri dari atom karbon dan nitrogen. Molekul ini ditemukan dalam DNA dan RNA sel. Di dalam tubuh manusia, purin dapat dibagi menjadi dua kategori:
1. Purin Endogen
Sekitar dua pertiga purin di dalam tubuh manusia bersifat endogen. Purin ini diproduksi oleh tubuh manusia dan ditemukan di dalam sel manusia secara alami. Sel-sel tubuh selalu mati dan diperbarui secara otomatis. Purin endogen dari sel yang rusak, sekarat, atau mati harus diproses ulang oleh tubuh.
2. Purin Eksogen
Purin yang masuk ke tubuh melalui makanan disebut purin eksogen. Purin ini dimetabolisme oleh tubuh sebagai bagian dari proses pencernaan. Ketika purin endogen dan eksogen diproses di dalam tubuh, keduanya menciptakan produk sampingan yang disebut asam urat. Biasanya, sekitar 90 persen asam urat diserap kembali ke dalam tubuh dan sisanya dikeluarkan melalui urin dan feses.
Dua jenis purin tersebut, baik yang diproduksi alami tubuh atau yang bersumber dari makanan yang dikonsumsi, adalah senyawa kimia yang dipecah menjadi asam urat ketika dimetabolisme.
Pada proses normal, purin terurai menjadi asam urat. Asam urat ini lalu larut dalam darah, melewati ginjal ke dalam urin, dan dihilangkan dari tubuh.
Jumlah purin bisa berlebihan dalam tubuh, bisa terjadi ketika ginjal tidak membuang asam urat cukup cepat atau jika ada peningkatan jumlah produksi asam urat.
Jika jumlah purin dalam tubuh tidak seimbang dengan kemampuan tubuh untuk membuangnya, jumlah asam urat yang berlebih ini menumpuk di aliran darah tubuh. Kondisi ini disebut hiperurisemia.
Baca Juga: 7 Makanan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat
Pada beberapa orang, hiperurisemia dapat menyebabkan batu ginjal atau menyebabkan kondisi radang sendi yang disebut asam urat. Itu sebabnya, seseorang yang mengidap hiperurisemia disarankan untuk menghindari makanan yang memiliki konsentrasi purin tinggi.
Perlu diketahui, meski disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), tidak semua orang dengan hiperurisemia akan mengalami penyakit asam urat. Meski demikian, hiperurisemia bisa berbahaya jika ternyata mengarah pada pembentukan kristal asam urat.
Penyebab Asam Urat
Salah satu cara mengurangi asam urat berlebih dalam tubuh adalah dengan mengatur asupan makanan yang tinggi purin. Seperti diketahui hampir semua tumbuhan atau daging mengandung purin. Bedanya, apakah kadar purinnya tinggi atau rendah.
Beberapa makanan yang tinggi kandungan purin dan harus dihindari pengidap asam urat:
Makanan dan minuman manis, terutama yang dibuat dengan sirup jagung fruktosa.
Seafood, terutama scallop, teri, dan herring.
Daging, terutama jeroan kambing dan sapi.
Minuman beralkohol.
Alasan mengapa makanan tersebut pantang dikonsumsi pengidap asam urat adalah karena : tinggi fruktosa. Sedangkan makanan manis seperti gula dan permen lebih tinggi kalorinya, dan terkait dengan obesitas.
Obesitas adalah faktor risiko yang diketahui menjadi penyebab asam urat. Bukti telah menunjukkan mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Minuman soda perlu dihindari selain meningkatkan obesitas, juga untuk menghindari pembentukan batu ginjal. Sebagai gantinya bisa mengkonsumsi produk susu rendah lemak. Mereka yang menemukan kelebihan purin pada susu hewani bisa menggantinya dengan protein nabati. Protein nabati bisa memotong lemak jenuh yang ditemukan dalam protein hewani yang tinggi purin.
Baca Juga: Ciri-ciri Kolesterol Tinggi dan Asam Urat
Memakan sayuran yang mengandung purin yang tinggi juga bisa dilakukan. Pada satu sisi, sayuran baik untuk proses pencernaan, kecuali sayuran yang tinggi zat besi seperti bayam atau brokoli.
Pengidap asam urat sangat dianjurkan untuk menerapkan pola makan nabati yang berfokus pada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian. Berikut beberapa makanan yang masih aman dikonsumsi pengidap asam urat:
Kacang polong, asparagus, dan oatmeal.
Produk susu rendah lemak atau tanpa lemak.
Minum banyak air untuk membantu pencernaan dan menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah.
Kopi dan teh tidak akan meningkatkan kadar asam urat.
Konsumsi suplemen makanan vitamin C dan folat untuk mengobati atau mencegah hiperurisemia.
Meredakan Gejala Asam Urat
Pada kasus penyakit asam urat yang berat, seorang pasien akan diberikan obat-obatan seperti colchicine, obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan kortikosteroid. Sementara untuk mencegah komplikasi, pasien diberikan obat-obatan seperti allopurinol atau probenecid.
Namun, ternyata banyak sekali cara meredakan gejala asam urat secara alamiah yang bisa dilakukan sebelum mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Beberapa di antaranya seperti mengkonsumsi jahe, kunyit, cuka dan lain-lain.
Praktisi kesehatan, dr. Zaidul Akbar pernah menyarankan cara alami menghadapi gejala asam urat seperti berjemur di bawah sinar matahari dan mengkonsumsi asupan herbal. Asupan itu yakni minum air madu yang ditambah garam mineral (bukan garam dapur) dan jahe. Selain itu juga mengkonsumsi habbatussauda 3 sampai 5 butir setiap hari dan kurma.
Baca Juga: Waspadai Penyebab Stroke Yang Umum Terjadi
Ada juga beberapa ramuan jamu yang bisa dipilih penderita asam urat misalnya Jamu. Contohnya jamu berbahan dasar campuran dari cabe jawa, daun sendok, dan seledri. Cabe jawa mengandung flavonoid dan bisa menurunkan asam urat.
Jamu lainnya yaitu rebusan daun salam. Daun salam mengandung flavonoid dan tanin di dalamnya. Selain itu, kandungan minyak atsiri sebesar 0,05 persen yang terdiri dari eugenol dan sitral yang berguna sebagai diuretik (peluruh kencing) dan analgesik (penghilang nyeri). Rebusan daun salam aman diminum setiap hari.
Satu lagi bahan yang dipercaya membantu mengatasi asam urat adalah kunyit. Kunyit bisa dibuat minuman dicampur dengan lemon. Perpaduan lemon dan kunyit bisa menurunkan kadar asam urat asal dikonsumsi secara teratur. Membuatnya cukup mudah. Campurkan air perasan lemon (setengah buah) dengan air hangat lalu tambahkan dua sendok teh kunyit bubuk dan satu sendok teh cuka apel. Minum ramuan ini dua sampai tiga kali sehari.