Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Ketika asam lambung kamu terus kambuh hingga menyebabkan kondisi sesak napas, itulah saatnya harus waspada. Kamu dala kondisi serius hingga perlu menjumpai dokter untuk konsultasi.
Sakit maag atau dispepsia adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang terjadi akibat sejumlah kondisi. Di antaranya adalah luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.
Bagi seseorang yang menderita maag maka akan mengalami gejala datau ciri-ciri seperti nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada. Mual saat atau setelah makan. Perut kembung dan terasa penuh.
Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi pada dinding lambung sedangkan GERD dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus. Melansir dari American Academy of Allergy Asthma and Immunology, selain heartburn dan asam pada mulut, ada beberapa tanda lain yang menjadi ciri-ciri asam lambung naik, seperti mudah kenyang, lebih sering bersendawa, sakit tenggorokan, mual, muntah, produksi air liur lebih banyak, bau mulut, dan mengalami batuk.
Kamu bisa mengonsumsi air hangat saat maag menyerang. Selain ampuh meredakan sakit maag, rutin mengkonsumsi air hangat pun memiliki sejumlah manfaat lainnya, diantaranya mampu membersihkan saluran pencernaan. Manfaat ini akan terasa lebih maksimal jika air hangat dikonsumsi pagi hari, sesaat setelah bangun tidur. Mengonsumsi air putih juga dapat membuat kadar asam lambung yang naik menjadi berkurang. Susu sapi rendah lemak dan susu skim menjadi salah satu minuman yang mampu mengatasi asam lambung.
Baca Juga : Penting! Ketahui Pertolongan Pertama untuk Maag
Coba juga mengonsumsi pisang. Pisang baik bagi penderita asam lambung dan maag karena tingkat keasamannya cukup lemah, yakni dengan kadar pH sekitar 4,5 – 5,2. Selain pisang adalah apel. Apel termasuk satu dari beberapa buah yang baik untuk dikonsumsi bagi pengidap asam lambung tinggi. Coba juga melon, papaya, dan kelapa.
Membahas sesak napas bisa terjadi hanya pada GERD, hal ini sering terjadi bersamaan dengan asma. Kedua kondisi tersebut seringkali saling berkaitan. Hal itu umum terjadi dengan kejadian lebih dari tiga perempat pengidap asma juga mengalami GERD, orang dengan asma dua kali lebih mungkin menderita GERD dibandingkan mereka yang tidak memiliki asma, dan orang dengan batuk asma kronis yang parah yang resisten terhadap pengobatan kemungkinan besar juga mengidap GERD.
Meskipun penelitian menunjukkan adanya hubungan antara asma dan GERD, hubungan yang tepat antara kedua kondisi tersebut masih belum pasti. Sesak napas bisa terjadi dengan GERD karena asam lambung yang masuk ke kerongkongan bisa masuk ke paru-paru, terutama saat tidur. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan saluran udara, yang bisa menyebabkan reaksi asma atau pneumonia aspirasi.
Kondisi ini bisa menyebabkan serangan asma pada mereka yang sudah menderita asma sebelumnya. Alasan lain mungkin ketika asam memasuki kerongkongan, itu memicu refleks saraf yang menyebabkan saluran udara menyempit untuk mencegah asam keluar. Hal inilah yang menyebabkan sesak napas.
Sama seperti GERD yang bisa memperburuk gejala asma dan sebaliknya, mengobati GERD akan memperbaiki gejala asam, seperti sesak napas. Dokter cenderung mengaitkan GERD sebagai penyebab asma, saat asma:
Terjadi di masa dewasa.
Memburuk setelah stres, makan, olahraga, berbaring, atau di malam hari.
Gagal menanggapi pengobatan standar.
GERD sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah. Sesak napas bisa terjadi dengan GERD karena asam lambung yang masuk ke kerongkongan bisa masuk ke paru-paru, hal ini terlebih terjadi saat tidur. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan saluran udara, yang bisa menyebabkan reaksi asma atau pneumonia aspirasi.
Ada beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengobati sesak napas berkaitan erat dengan GERD atau karena asma terkait GERD. Langkah-langkah di bawah ini efektif untuk mencegah GERD dengan melibatkan perubahan gaya hidup. Berikut ini beberapa tipsnya:
Baca Juga : Terserang Maag? Cari Tahu Gejala dan Penyebabnya!
Tinggikan kepala saat tidur, untuk membantu makanan di perut dan tidak kembali ke kerongkongan.
Hindari menggunakan terlalu banyak bantal saat tidur. Ini bisa membuat tubuh berada dalam posisi canggung yang memperburuk gejala GERD.
Hindari mengenakan ikat pinggang dan pakaian ketat yang menekan perut.
Ubah pola makan. Makan lebih sedikit, lebih sering, dan hindari camilan atau makanan sebelum tidur.
Turunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih.
Identifikasi pemicu gejala GERD dan hindari. Misalnya, hindari makanan pemicu.
Berhenti merokok dan kurangi atau hilangkan asupan alkohol. Merokok dan mengonsumsi alkohol bisa memperburuk gejala GERD.
Ubah pola makan menjadilebih sehat dan lebih teratur.
Turunkan berat badan jika kamu kelebihan berat badan.
Hindari makanan/minuman pemicu gejala GERD
Pembengkakan ini membuat udara tidak bisa keluar masuk hingga akhirnya kamu sesak napas. Bahkan asam lambung naik ini juga menyebabkan keluhan lain seperti: sensasi terbakar pada dada (heartburn), rasa asam di tenggorokan dan mulut, dada terasa sakit, batuk kering, suara serak, dan mengi atau napas berbunyi.
Jadi jangan heran saat kamu mengalami gejala maag, kamu juga bisa mengalami sesak napas. Maka dari itu, sebaiknya kamu mencari tahu apa saja cara dan obat yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah sesak napas karena maag.
Hindari maag dengan mengonsumsi obat, dan jangan lupa untuk menerapkan tiga hal penting secara jangka panjang di bawah ini:
Baca Juga : Hindari 3 Penyebab Maag Yang Sering Dialami Ini!
Selain mengonsumsi obat, mengatur pola makan yang sehat bisa membantu kamu mengatasi sesak napas karena maag. Bagaimana caranya? Makan makanan yang tepat dapat mengontrol asam lambung dan menghindari makanan yang bisa memicunya naik ke kerongkongan.
Mungkin tidak ada makanan yang secara khusus mengobati kondisi yang sedang kamu alami, tetapi ada beberapa makanan yang berpotensi membantu dalam mengatur gejala refluks asam lambung. Misalnya, sayuran hijau, jahe, buah-buahan non citrus, putih telur, dan oatmeal.
Sedangkan hindari makanan yang asam dan pedas, karena dapat membuat produksi asam lambung melonjak.
Pemicu dari terjadinya refluks asam lambung yang kamu alami dengan orang lain belum tentu sama. Oleh karena itu, kamu harus lebih peka terhadap kondisi kesehatanmu. Jika terjadi refluks asam lambung, coba cari tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Tahukah kamu bahwa kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu penyebab refluks asam lambung? Hal ini disebabkan karena berat badan berlebih meningkatkan tekanan di area perut sehingga asam di lambung akan naik ke atas.
Nah jika kamu merasa berat badanmu sudah lebih dari batas ideal, tidak ada salahnya untuk menguranginya. Selain minum obat, cara ini cukup efektif untuk mengatasi sesak napas karena maag.
Saat berat badan turun, tekanan di area perut akan berkurang dan frekuensi refluks asam lambung pun akan berkurang. Semakin mudah kamu menghindari kondisi tersebut, semakin mudah kamu mengantisipasi sesak napas