Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Makan Mie Instan Campur Nasi, Bagaimana Menurut Kesehatan?

Artikel dipublikasikan : 30 Maret 2023 17:39
Dibaca : 5186 kali

Banyak orang suka makan mie instan yang dicampur dengan nasi. Bumbu penyedap yang terdapat pada mie instan dapat menggugah selera makan. Mie instan goreng yang dicampurkan dengan sepiring nasi putih hangat menjadi perpaduan yang serasi karena cepat bikin kenyang. Namun, bagaimana menurut kesehatan? 

 

Makan mie instan dicampur nasi goreng atau nasi putih sudah lama menjadi kegemaran banyak orang. Selain rasanya yang gurih, juga mudah bikin kenyang. Memang, rasanya kurang mengenyangkan bila hanya menyantap mie instan saja. Karena itu, campuran yang digunakan untuk membuat perut kenyang adalah nasi putih atau nasi goreng.

Bahan khas dalam mie terdiri dari tepung, garam dan minyak sawit. Paket penyedap umumnya mengandung garam, bumbu dan monosodium glutamat (MSG). Mie instan umumnya dibuat di pabrik. Mie dibuat dengan cara dikukus, dikeringkan, dan dikemas. Setiap paket berisi satu blok mie kering serta satu paket bumbu dan minyak untuk bumbu. Konsumen tinggal menyeduhnya ke dalam panci air panas dan memasukan bumbu sebelum memakannya.

Namun tahukah Anda, makan mie instan yang dicampur dengan nasi itu tidak baik menurut kesehatan ? Mengapa? Berikut ini alasannya.

Menumpuk karbohidrat, tapi Anda kekurangan nutrisi

Pada umumnya dalam sebungkus mie instan terdapat kandungan karbohidrat, lemak, dan sodium yang tinggi. Ditambah dengan nasi putih yang juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, maka makan mie instan campur nasi akan membuat karbohidrat yang berlebihan menumpuk di dalam tubuh.  

Menumpuknya karbohidrat dalam kadar yang tinggi di dalam tubuh membuat Anda merasa cepat kenyang dan tidak ingin makan apa-apa lagi. Hal ini akan berakibat pada kebutuhan tubuh akan nutrisi yang lainnya menjadi tidak terpenuhi. Padahal tubuh membutuhkan nutrisi lain, seperti protein, lemak, dan mineral. Kekurangan nutrisi tersebut dapat membuat Anda mengalami malnutrisi.

Menyebabkan diabetes

Makan mie instan campur nasi akan menghasilkan 750 kalori hanya dari karbohidrat. Saat makanan yang mengandung karbohidrat masuk ke dalam tubuh, maka akan dicerna menjadi gula atau pati. Kemudian hasil proses pencernaan tersebut akan masuk ke pankreas, dan diolah hormon insulin. Jika Anda makan mie dengan nasi dalam porsi besar, otomatis hormon juga akan banyak diproduksi.

Hal ini akan meningkatkan resiko terkena Diabetes Mellitus. Terlalu banyak gula dan karbohidrat akan membuat pankreas Anda bekerja lebih keras untuk mengubahnya menjadi insulin dan jika terjadi terus-menerus dan terlalu lama, pankreas mungkin mengalami kerusakan serius. Salah satu kerusakan yang akan terjadi adalah Diabetes Mellitus.

Penyakit ini diakibatkan ketidakmampuan pankreas mengolah gula. Ia tidak dapat memisahkan antara gula dan darah. Beberapa gejala yang paling terlihat adalah, Anda mudah lelah, dan Anda langsung mengantuk setelah makan sesuatu, Anda ingin makan sesuatu yang manis, dan ada darah di urin Anda.

Merusak pankreas 

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dalam jangka panjang dapat  merusak pankreas. Organ yang berperan paling penting dalam memproduksi insulin ini harus bekerja terlalu keras karena terlalu banyak gula dan karbohidrat dalam tubuh Anda. Pankreas yang bekerja lebih keras dari yang seharusnya, lama kelamaan akan rusak. Pankreas mungkin tidak berfungsi normal dan akan mengalami beberapa kerusakan.

Meningkatkan risiko obesitas

Kebiasaan sehari-hari mengonsumsi mie instan campur nasi secara berlebihan akan meningkatkan resiko obesitas. Karbohidrat dengan jumlah tinggi yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi lemak. Jika lemak tersebut tidak terbakar dengan berolahraga secara teratur, Anda bisa mengalami obesitas.

Obesitas merupakan faktor yang berperan besar terhadap berkembangnya berbagai penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, atau obstructive sleep apnea.

Kebanyakan micin (MSG) 

Pada umumnya mie instan mengandung bahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG). Yakni, bahan tambahan makanan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.

Meskipun MSG aman untuk dikonsumsi, potensi dampaknya terhadap kesehatan tetap kontroversial. Tak ayal, di Amerika Serikat, produk yang mengandung MSG tambahan diharuskan mencantumkannya pada label bahan. 

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan penambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual. Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara berat badan dan MSG saat orang mengonsumsinya dalam jumlah sedang. 

Beberapa penelitian juga menyarankan MSG dapat berdampak negatif terhadap kesehatan otak. Satu penelitian tabung reaksi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel otak dewasa. 

Namun demikian, penelitian lain telah menunjukkan bahwa MSG makanan cenderung memiliki sedikit efek pada kesehatan otak, karena MSG dalam jumlah besar pun tidak dapat melewati penghalang darah-otak. 

Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki kepekaan terhadap MSG dan harus membatasi asupannya. Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderitanya mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, otot kaku, mati rasa dan kesemutan.

Mengganggu sistem pencernaan

Sebagian orang yang mengonsumsi terlalu banyak mie instan mengalami gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan mulas dan diare. Sistem pencernaan Anda membutuhkan waktu setidaknya dua hari untuk mencerna makanan instan tersebut. Karena itu, sangat berbahaya bila Anda makan mie instan setiap hari terus menerus.

Kanker

Kanker terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang.  Mengonsumsi mie instan campur nasi merupakan salah satu pola makan yang bisa meningkatkan risiko kanker. 

Sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan. Batasi makan mie instan, mungkin Anda  hanya bisa makan sekali atau dua kali dalam seminggu.

Mie instan memiliki kandungan sodium yang tinggi

Satu porsi mie instan dapat mengandung 861 mg sodium. Namun, jika Anda makan seluruh paket mie instan, jumlah itu berlipat ganda menjadi 1.722 mg sodium.

Terdapat bukti penelitian yang menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi dapat berdampak negatif pada orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam. Orang-orang ini mungkin lebih rentan terhadap efek natrium dan peningkatan asupan natrium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengurangi asupan natrium dapat bermanfaat bagi mereka yang sensitif terhadap garam.

Satu studi mengamati efek pengurangan asupan garam pada lebih dari 3.153 peserta. Pada peserta dengan tekanan darah tinggi, setiap pengurangan asupan natrium sebesar 1.000 mg menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 0,94 mmHg (23).

Studi lain mengikuti orang dewasa yang berisiko terkena tekanan darah tinggi selama 10-15 tahun untuk memeriksa efek jangka panjang dari pengurangan garam.

Pada akhirnya, ditemukan bahwa mengurangi asupan natrium menurunkan risiko kejadian kardiovaskular hingga 30%.

Dengan kata lain, mie instan mengandung natrium yang tinggi, yang mungkin berhubungan dengan tekanan darah tinggi pada individu yang sensitif terhadap garam.

_________________

Referensi: 

Healthline (2017), Are Instant Noodles Bad for You?.

Healthline 92018), Is White Rice Healthy or Bad for You?

Medicpole (diakses pada 2023),  12 Risks of Eating Noodle with Rice You Need To Be Aware.

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com