Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Manfaat Resveratrol dan Bagaimana Mendapatkan Senyawa Alami ini?

Artikel dipublikasikan : 18 Maret 2024 14:17
Dibaca : 41 kali

Senyawa alami yang ditemukan pada beberapa jenis buah dan kacang ini bisa mencegah tubuh dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Resveratrol  merupakan salah satu jenis kelas mikronutrien tanaman yang disebut juga sebagai polifenol. Polifenol sendiri merupakan bahan kimia organik yang dihasilkan oleh tanaman untuk bertahan hidup dalam kekeringan atau serangan penyakit. 

Senyawa alami ini dapat ditemukan dalam makanan nabati dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Resveratrol ditemukan dalam kacang tanah, buah beri, dan anggur. Hal ini juga ditemukan dalam anggur merah dalam jumlah yang lebih tinggi. 

Resveratrol juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat melindungi Anda dari berbagai penyakit seperti kanker, diabetes,  penyakit Alzheimer dan lain sebagainya.

Efek anti-inflamasi dari resveratrol tersebut menjadikannya obat yang baik untuk radang sendi, dan peradangan kulit.  

Di samping itu, resveratrol memiliki sifat antibakteri dan anti jamur yang dapat membantu mengobati infeksi pada saluran kemih dan pencernaan.

Manfaat Resveratrol

Kerusakan sel yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat dilindungi oleh polifenol seperti resveratrol. Ketika tubuh Anda memecah makanan, menghirup asap rokok, atau jika  terkena radiasi, maka radikal bebas akan terbentuk di dalam tubuh secara alami. 

Radikal bebas bersifat tidak stabil dan menyerang sel dan juga bertanggung jawab atas perkembangan beberapa penyakit yang berhubungan dengan usia. 

Resveratrol dapat membantu melindungi tubuh dari kondisi umum berikut ini:

  1. Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan resveratrol dapat membantu mencegah dan mengobati jenis kanker tertentu, termasuk menghambat pertumbuhan sel kanker, sinyal sel, angiogenesis, dan mendorong kematian sel. 

Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa resveratrol berdampak negatif terhadap kanker pada semua tahap perkembangannya.  Selain itu, para peneliti juga telah menemukan bahwa resveratrol dapat membuat kemoterapi menjadi  lebih efektif dengan memblokir protein yang resisten terhadap kemoterapi.

  1. Penyakit kardiovaskular

Beberapa penelitian telah membuktikan peran resveratrol dalam mencegah dan menangani penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berkaitan dengan jantung. Resveratrol menunjukkan efek perlindungan terhadap kerusakan pembuluh darah. Studi membuktikan bahwa senyawa tersebut  menurunkan kadar kolesterol dan mencegah pembekuan darah.  

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa resveratrol merupakan mikronutrien berharga yang dapat mencegah penyakit jantung pada mereka yang berisiko dan membantu mengobati orang dengan kondisi kardiovaskular yang semakin parah.

  1. Demensia dan Alzheimer

Resveratrol memiliki sifat anti inflamasi yang efektif untuk mengendalikan peradangan di seluruh tubuh, termasuk otak. Peradangan saraf yang terjadi pada bagian sistem saraf adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan masalah yang berhubungan dengan otak, seperti penyakit Alzheimer, demensia, dan multiple sclerosis.

Suatu studi menguji peserta dengan penyakit Alzheimer selama 52 minggu untuk mengamati efek dari obat resveratrol. Satu kelompok kontrol menerima plasebo, sementara kelompok kontrol lainnya menerima resveratrol. Untuk kelompok yang diberi plasebo, biomarker neurologis terus menurun selama periode observasi.  Tetapi kelompok yang menerima resveratrol dosis harian terlihat stabil pada biomarker yang sama.

  1. Diabetes

Dalam beberapa penelitian, resveratrol telah terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi penderita diabetes tipe 2. Peneliti melihat peningkatan kadar lipid serum (kolesterol) dan glukosa (gula) setelah merawat subjek uji dengan resveratrol. Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol membalikkan resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah, dan bahkan menurunkan tekanan darah tinggi – suatu kondisi yang dialami banyak penderita diabetes. Walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan, hasil penelitian tersebut tampaknya menjanjikan untuk penggunaan resveratrol di masa depan.

  1. Tekanan darah tinggi

Resveratrol memiliki sifat antioksidan yang menjanjikan untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menyimpulkan bahwa dengan dosis yang tinggi dapat membantu mengurangi tekanan yang diberikan pada dinding arteri saat jantung berdetak. Jenis tekanan tersebut disebut tekanan darah sistolik, dan muncul sebagai angka teratas dalam pembacaan tekanan darah.  Biasanya tekanan darah sistolik dapat meningkat seiring bertambahnya usia, dan juga seiring dengan pengerasan arteri. Apabila angkanya sedang tinggi memicu resiko penyakit jantung. Resveratrol membantu memproduksi lebih banyak oksida nitrat yang dapat mencapai efek penurunan tekanan darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks. 

Masih  diperlukan lebih banyak penelitian sebelum merekomendasikan secara spesifik mengenai dosis resveratrol terbaik untuk menurunkan tekanan darah.

Resiko kesehatan resveratrol

Dalam konsumsi sehari-hari, jumlah resveratrol alami yang terkandung dalam makanan dinilai aman. Walaupun dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, penggunaan resveratrol dosis rendah hingga sedang masih dianggap aman.  Penggunaan resveratrol masih terbilang aman hingga waktu 6 bulan dengan  dosis yang lebih tinggi hingga 3.000 mg per hari, walaupun ada beberapa  laporan mengalami sakit perut.

Anda mungkin harus menghindari penggunaan resveratrol dalam beberapa situasi berikut:

  • Gangguan Perdarahan

Resveratrol dapat menurunkan pembekuan darah. Apabila Anda memiliki kelainan pembekuan darah dan berisiko mengalami pendarahan, maka sebaiknya hindari mengonsumsi suplemen resveratrol.

  • Sensitivitas Estrogen

Resveratrol dapat bertindak seperti hormon estrogen dalam tubuh. Apabila Anda memiliki kondisi sensitif terhadap estrogen, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau kanker reproduksi, sebaiknya jangan mengonsumsi resveratrol.

  • Operasi

Anda harus berhenti mengonsumsi suplemen resveratrol dua minggu sebelum operasi karena adanya sifat pengencer darah resveratrol. 

  • Interaksi obat

Resveratrol memperlambat pembekuan darah. Apabila dikonsumsi dengan obat antikoagulan (tidak membeku), maka Anda berisiko lebih tinggi mengalami pendarahan. Antikoagulan termasuk warfarin, heparin, naproxen, ibuprofen, dan aspirin.

Makanan yang mengandung Resveratrol

Resveratrol berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang bisa membawa resiko yang lebih tinggi seperti penyakit kanker, diabetes, alzheimer, penyakit kardiovaskular, penuaan kulit dan lain sebagainya. 

Resveratrol  ditemukan di dalam beberapa tumbuhan berikut ini:

  1. Kacang

Makanan yang menjadi favorit banyak kalangan usia dan dapat dinikmati dalam suasana apapun ini sering bikin sulit untuk berhenti  mengunyah. Faktanya,  kacang juga merupakan sumber yang kaya akan resveratrol. Penemuan tentang resveratrol dalam kacang mendukung penelitian epidemiologi dari Loma Linda University, Harvard School of Public Health and University of Minnesota.  Dengan mengonsumsi secara rutin dalam takaran kecil, Anda dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Kacang juga mengandung banyak serat, omega-3, magnesium, vitamin, dan nutrisi lainnya. Anda dapat  mengonsumsi kacang dalam banyak variasi, seperti dipanggang, direbus, atau dijadikan selai kacang.  

  1. Pistachio

Tanaman jenis kacang-kacangan yang satu ini juga merupakan sumber resveratrol. Kandungan resveratrol pada pistachio memang lebih sedikit dari kacang, tapi dengan mengonsumsi pistachio dapat meningkatkan resveratrol intake. Sama halnya dengan kacang, pistachio juga mengandung lemak jenuh, vitamin E, protein, dan serat. Kulit tipis yang membungkus pistachio mengandung banyak resveratrol. Jadi, jangan buang kulit pistachio saat mengonsumsinya, ya!  

  1. Bubuk Kakao

Bubuk kakao merupakan bahan dasar untuk pembuatan coklat. Selain digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, bubuk kakao juga banyak mengandung manfaat bagi kesehatan. Bubuk kakao mengandung polifenol yang membantu meningkatkan kadar kolesterol baik, kadar gula darah, dan mengurangi resiko penyakit jantung. Bubuk kakao mengandung resveratrol yang membantu melawan radikal bebas di mana dapat menyebabkan garis-garis halus, kerutan, tanda penuaan kulit lainnya.

  1. Blueberry

Buah yang berasal dari Amerika Utara ini termasuk dalam golongan berry. Selain kaya akan nutrisi, buah ini juga ternyata rendah kalori. Seperti namanya, buah berwarna biru kemerahan yang kecil dan bulat ini ternyata juga dapat ditemukan di banyak negara termasuk Indonesia. Menurut Harvard Health Publishing, blueberry merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung resveratrol. Namun banyaknya kandungan resveratrol pada blueberry tergantung pada jenis dan dari mana tumbuhan ini berasal.

________________________________

Referensi :

Annals of the New York Academy of Sciences: “Resveratrol for Alzheimer’s disease.”

Biomedicines: “Resveratrol: A Double-Edged Sword in Health Benefits.”

Endocrinology: “Resveratrol Acts as a Mixed Agonist/Antagonist for Estrogen Receptors α and  β.

Europe PMC: “Advances in resveratrol studies.”

Inflammation & Allergy-Drug Targets: “Anti-Inflammatory Responses of Resveratrol.”

Inflammation: “Effects of Resveratrol in Inflammatory Arthritis.”

International Journal of Antimicrobial Agents: “Antibacterial and antifungal properties of resveratrol.”

Mayo Clinic: “Antioxidants.”

Mayo Clinic: “Red wine and resveratrol: Good for your heart?”

Nutrition and Metabolism: “Effects of resveratrol on glucose control and insulin sensitivity in subjects with type 2 diabetes: systematic review and meta-analysis.”

https://health.clevelandclinic.org/resveratrol-benefits

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com