Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Mengenali Perbedaan Sosiopat dan Psikopat

Artikel dipublikasikan : 2 Januari 2023 06:38
Dibaca : 4179 kali

Foto: Freepik

Meskipun sosiopat dan psikopat sama-sama merupakan kondisi antisocial personality disorder (ASPD), yaitu gangguan kepribadian yang mengacu pada perilaku dan pola pikir antisosial, tetapi ada perbedaan diantara keduanya.  

Penulis : Sholahudin Achmad

Sebagian besar ahli percaya bahwa psikopat dan sosiopat memiliki sifat yang sama. Orang-orang seperti ini memiliki perasaan batin yang buruk tentang hal yang benar dan salah. Mereka juga tampaknya tidak dapat memahami atau berbagi perasaan dengan orang lain. 

Tetapi ada beberapa perbedaan antara sosiopat dan psikopat. Salah satunya adalah pada hati nurani mereka. Inilah yang paling membedakan.

Hati nurani 

Hati nurani adalah suara hati yang ada di dalam diri manusia yang memberi tahu kita saat melakukan kesalahan. 

Seorang psikopat tidak memiliki hati nurani. Jika dia berbohong kepada Anda,  agar dapat mencuri uang Anda, dia tidak akan merasakan keraguan moral apa pun, meskipun dia mungkin berpura-pura. Dia mungkin mengamati orang lain dan kemudian bertindak seperti orang normal pada umumnya, agar apa yang mereka lakukan tidak diketahui.  

Sebaliknya, seorang sosiopat biasanya memiliki hati nurani, tetapi lemah. Mereka mungkin tahu bahwa mengambil uang Anda itu salah, dan mereka mungkin merasa bersalah atau menyesal. Tetapi hal itu tidak akan menghentikan perilaku mereka untuk mencuri uang Anda.

Empati 

Baik psikopat maupun sosiopat kurang memiliki empati sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk berdiri di posisi orang lain dan memahami perasaan mereka. Seorang psikopat kurang menghargai orang lain. Seseorang dengan tipe kepribadian seperti ini melihat orang lain sebagai objek yang dapat digunakan untuk kepentingannya sendiri.

Ansos 

Di dalam pergaulan anak muda saat ini, sering kita dengar istilah “ansos” atau anti sosial untuk menyebut orang-orang yang tidak mau bergaul atau bersosialisasi. Padahal, antisosial adalah nama lain dari sosiopati, salah satu jenis gangguan kepribadian yang sebenarnya merupakan gangguan mental yang serius. 

Jadi, sebenarnya sosiopat itu apa? 

Sosiopat merupakan kondisi dimana seseorang mengalami antisocial personality disorder (ASPD) atau sosiopati. Kondisi ini merupakan gangguan kepribadian yang mengacu pada perilaku dan pola pikir antisosial.

Dalam pendekatan medis, seorang sosiopat (atau antisosial) memiliki pola perilaku yang eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta kasar (cenderung kriminal), tanpa motif yang jelas atau logis.

Selain itu, sering kali semua tindak-tanduk dan pemikiran seorang sosiopat tidak bisa diprediksi. Orang yang mengidap sosiopati bisa dianggap tidak memiliki empati atau hati nurani. Kondisi tersebut membuat seorang sosiopat tak dapat lagi membedakan mana perbuatan yang benar dan salah, sehingga ia cenderung mengabaikannya.

Pada dasarnya, orang yang mengidap gangguan kepribadian antisosial suka berbohong, melakukan kekerasan tanpa berpikir panjang, dan sering kali menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa para sosiopat biasanya tidak bisa memenuhi tanggungjawab kepada keluarga dan pekerjaan. Bahkan, orang dengan kondisi ini mungkin saja tidak peduli jika tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah.

Penyebab 

Personaliti atau kepribadian seseorang adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan  perilakunya. Pada hakikatnya, setiap orang adalah individu yang sangat unik dan spesial, dengan kepribadian masing-masing. 

Nah, kepribadian seseorang terbentuk dari interaksi dengan orang lain dan faktor lingkungan di sekitarnya. Meski begitu, sebenarnya tidak ada kondisi tertentu yang bisa menjadi penyebab pasti dari kepribadian sosiopat.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi membentuk seseorang menjadi sosiopat adalah: 

  1. Faktor genetik yang berpotensi membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan kepribadian ini.

  2. Terjadi perubahan dalam fungsi otak.

  3. Pernah mengalami kekerasan atau di bully pada masa kanak-kanak.

  4. Kekerasan atau ketidakstabilan dalam keluarga saat masih berusia dini.

Ciri-ciri sosiopat 

Masing-masing sosiopat mungkin saja menunjukkan ciri-ciri yang sangat berbeda. Beberapa ciri dari sosiopat yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :

  1. Karismatik, sangat cerdas, tapi manipulatif

Sosiopat pada dasarnya adalah seorang pembohong, yang berbohong untuk mencapai targetnya atau untuk sekedar bersenang-senang dalam mempermainkan orang lain. Orang dengan gangguan mental ini memiliki kecenderungan untuk menampilkan emosi datar dan tenang. Bahkan, sangat jarang dia menampilkan rasa gugup dan cemas.

Meski begitu, ada pula sosiopat yang justru menunjukkan karakteristik yang sangat bertolak belakang. Artinya, ia memiliki toleransi yang rendah terhadap pemicu stres dan frustasi, sehingga sering menampilkan respons emosional yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

Kecenderungan perilaku yang sangat manipulatif ini membuat orang lain yang berhadapan dengannya kesulitan untuk membedakan kapan sosiopat ini berkata jujur atau sebaliknya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka berhasil menyembunyikan gangguan kepribadian yang dimilikinya sampai-sampai orang lain dengan mudahnya akan tertipu oleh daya tariknya tersebut.

  1. Tidak memiliki empati

Ciri berikutnya dari kondisi sosiopat adalah sering kali tidak mempedulikan orang lain, karena seorang sosiopat memang tidak memiliki empati. Hal ini bisa saja dimulai sejak mereka masih berusia dini dan berlanjut hingga usia dewasa. Sosiopat tidak memiliki rasa kasih sayang, sehingga mereka tidak peduli dengan kondisi dan keselamatan orang lain.

Seorang sosiopat juga kerap mengabaikan kebutuhan atau perasaan orang lain. Mereka lebih suka menempatkan diri dalam bahaya,  demi menguntungkan diri sendiri. Orang dengan kondisi ini juga ditandai dengan tidak memiliki rasa malu dan hampir tidak pernah menyesal dengan sikap dan perbuatannya.

Sosiopat juga tidak terlalu banyak memiliki teman, karena tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan hubungan dekat dengan orang lain. Begitu pula dalam menjalin hubungan romantis dengan orang lain, para sosiopat juga tidak bisa menjalin hubungan yang langgeng.

  1. Sering melanggar hukum

Ciri lain dari sosiopat adalah perilaku impulsif, yang diikuti oleh sifat mudah meledak marah dan agresif. Ini ditunjukkan dengan seringnya mereka melakukan pelanggaran hukum, seperti berkelahi secara fisik atau melakukan serangan hingga membahayakan nyawa orang lain.

Sifat impulsif dan tidak bertanggungjawab ini juga ditunjukkan pada aspek kehidupan lainnya. Contohnya adalah tidak memperdulikan pendidikan,  tanggungjawab pekerjaan, dan lain-lain. 

  1. Tidak pernah belajar dari kesalahan

Setiap orang  tentu pernah melakukan kesalahan. Namun seorang sosiopat tidak pernah menyadari kesalahan yang diperbuatnya, sehingga menyebabkan mereka terus-menerus melakukan kesalahan yang sama. Para sosiopat tidak pernah mau belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan, mereka tidak menganggap perilakunya tersebut sebagai sebuah kesalahan. 

_______________________________ 

Referensi: 

Johnson, S.A. (2019). Understanding the Violent Personality: Antisocial Personality Disorder, Psychopathy, & Sociopathy Explored. Forensic Research & Criminology International Journal, 7(2), pp. 76–88.
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Antisocial Personality Disorder.
National Health Service UK (2021). Mental Health Conditions. Antisocial Personality Disorder.
Haelle, T. Everyday Health (2020). How Antisocial Personality Disorder is Diagnosed.
McCall, R., Health (2019). 9 Ways to Spot a Sociopath.
Jewell, T. & Raypole, C. Healthline (2021). What it Actually Means to Be a ‘Sociopath’.
Fletcher, J. Psych Central (2021). Differences Between a Psychopath vs. a Sociopath.
Psychology Today. Sociopathy.
Pagan, C.N. WebMD (2022). Antisocial Personality Disorder.
Robinson, K.M. WebMD (2022). Sociopath vs. Psychopath: What’s the Difference?

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com