Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Mitos atau Fakta, Limfoma adalah Penyakit Turunan?

Artikel dipublikasikan : 30 Januari 2023 16:49
Dibaca : 1500 kali

Foto: Freepik

Limfoma adalah jenis kanker yang muncul dalam sistem limfatik. Berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh manusia, maka pengidap limfoma lebih mudah jatuh sakit. Apakah mitos atau fakta apabila limfoma dikaitkan dengan penyakit turunan? 

Penulis : Sholahudin Achmad

Sistem limfatik adalah sistem yang menghubungkan kelenjar limfe atau kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Sistem limfatik berperan cukup penting bagi kekebalan tubuh manusia, karena terdapat sel-sel darah putih limfosit yang membantu proses pembentukan antibodi tubuh. 

Saat sel limfosit diserang kanker, maka sistem kekebalan tubuh pengidapnya akan menurun dan membuat penderitanya menjadi rentan jatuh sakit.

Jenis sel limfosit

Dari jenis sel limfosit yang dapat diserang oleh kanker, maka limfoma terbagi menjadi dua jenis. Yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Lewat pemeriksaan di bawah mikroskop, jenis limfoma tersebut bisa diketahui. 

Penggolongan limfoma adalah sebagai berikut:

  • Limfoma digolongkan ke dalam jenis Hodgkin apabila terdeteksi adanya sel abnormal Reed-Sternberg dalam pemeriksaan. 

  • Limfoma yang tidak memiliki sel abnormal tersebut, digolongkan ke dalam kategori limfoma non-Hodgkin. 

Limfoma non-Hodgkin lebih umum ditemukan dibandingkan limfoma Hodgkin. Diperkirakan hanya ada sekitar 20 persen limfoma yang merupakan jenis Hodgkin.

Pertanyaannya kemudian adalah, apakah mitos atau fakta limfoma adalah penyakit turunan? Untuk mengetahuinya, maka perlu dipahami penyebab dari limfoma. 

Penyebab 

Limfoma bisa terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada DNA sel-sel limfosit, sehingga pertumbuhannya menjadi tidak terkendali. Dan mutasi tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya. 

Meski demikian, ada beberapa hal yang diduga bisa meningkatkan resiko seseorang untuk terkena limfoma Hodgkin. Diantaranya, adalah faktor keturunan. 

Orang yang memiliki anggota keluarga inti (ayah, ibu, ataupun saudara kandung) dan mengidap limfoma akan memiliki resiko lebih tinggi untuk mengidap jenis kanker yang sama.

Nah, dari penjelasan di atas,  maka benar bahwa limfoma adalah penyakit turunan atau  bukan mitos belaka. 

Faktor resiko 

Limfoma tidak hanya disebabkan oleh faktor keturunan saja. Beberapa faktor resiko ini juga bisa meningkatkan limfoma : 

  • Usia

Sebagian besar limfoma Hodgkin dialami oleh orang yang berusia sekitar 15–30 tahun dan lansia di atas 55 tahun. Sedangkan resiko limfoma non-Hodgkin akan meningkat seiring pertambahan usia, terutama bagi kalangan usia di atas 60 tahun.

  • Pernah terpapar virus Epstein-Barr atau EBV

Orang yang terkena virus ini akan mengalami demam kelenjar, sehingga beresiko lebih tinggi mengalami limfoma Hodgkin.

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Orang dengan HIV/AIDS  atau mengonsumsi obat imunosupresan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah yang meningkatkan faktor resiko limfoma. 

  • Mengalami obesitas

Kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan faktor resiko limfoma. Biasanya ini lebih sering dialami oleh wanita daripada pria.

Pengobatan Limfoma

Limfoma masih bisa diobati meski limfoma disebabkan oleh faktor keturunan. Pengobatan limfoma untuk para pengidapnya tidaklah sama, melainkan tergantung dari kondisi kesehatan, usia, jenis, dan stadium limfoma pengidap.

Pada limfoma non-Hodgkin, tidak semua kasus membutuhkan penanganan medis secepatnya. Hal ini dikarenakan kanker yang dimiliki termasuk jenis yang lambat berkembang sehingga dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu dulu dan melihat perkembangan kanker ini.

Bahkan pada kasus limfoma non-Hodgkin stadium dini dengan ukuran yang kecil, cara mengatasinya bisa melalui prosedur pengangkatan pada saat dilakukan biopsi, sehingga pengidap tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Kemoterapi 

Langkah utama untuk mengobati limfoma adalah dengan kemoterapi yang bisa diberikan melalui infus atau dalam bentuk obat yang diminum. 

Terapi tersebut bisa dikombinasikan dengan radioterapi, pemberian obat-obatan steroid, terapi biologis, dan transplantasi sumsum tulang.

Pengawasan aktif 

Beberapa bentuk limfoma tumbuh sangat lambat. Anda dan dokter Anda mungkin memutuskan untuk menunggu untuk mengobati limfoma Anda ketika itu menyebabkan tanda dan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Sampai saat itu, Anda mungkin menjalani tes berkala untuk memantau kondisi Anda.

Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar energi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker.

Transplantasi sumsum tulang

Transplantasi sumsum tulang atau juga dikenal sebagai transplantasi sel punca, melibatkan penggunaan kemoterapi dan radiasi dosis tinggi untuk menekan sumsum tulang Anda.  Lalu sel induk sumsum tulang yang sehat dari tubuh Anda atau dari donor dimasukkan ke dalam darah Anda sehingga  mereka melakukan perjalanan ke tulang Anda dan membangun kembali sumsum tulang Anda.

Perawatan lainnya 

Obat lain yang digunakan untuk mengobati limfoma termasuk obat bertarget yang berfokus pada kelainan spesifik pada sel kanker Anda. Obat imunoterapi menggunakan sistem kekebalan Anda untuk membunuh sel kanker. Perawatan khusus yang disebut terapi sel chimeric antigen receptor (CAR)-T mengambil sel T pelawan kuman tubuh Anda, merekayasa mereka untuk melawan kanker dan memasukkannya kembali ke dalam tubuh Anda.

Diagnosis 

Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis limfoma meliputi:

  • Pemeriksaan fisik

Dokter akan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening, termasuk di leher, ketiak dan selangkangan, serta limpa atau hati yang bengkak.

  • Menghapus kelenjar getah bening untuk pengujian

Dokter mungkin merekomendasikan prosedur biopsi kelenjar getah bening untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar getah bening untuk pengujian laboratorium. Tes lanjutan dapat menentukan apakah ada sel limfoma dan jenis sel apa yang terlibat.

  • Tes darah

Tes darah ini bertujuan untuk menghitung jumlah sel dalam sampel darah Anda dan dapat memberikan petunjuk kepada dokter tentang diagnosis Anda.

  • Mengambil sampel sumsum tulang untuk pengujian

Prosedur aspirasi dan biopsi sumsum tulang melibatkan memasukkan jarum ke tulang pinggul Anda untuk mengambil sampel sumsum tulang. Sampel dianalisis untuk mencari sel limfoma.

  • Tes pencitraan

Dokter Anda mungkin merekomendasikan tes pencitraan untuk mencari tanda-tanda limfoma di area lain di tubuh Anda. Tes mungkin termasuk CT, MRI dan tomografi emisi positron (PET).

Tes dan prosedur lain dapat digunakan tergantung pada situasi Anda. 

Ada banyak jenis limfoma dan mengetahui dengan tepat jenis yang Anda miliki adalah kunci untuk mengembangkan rencana pengobatan yang efektif. 

Penelitian menunjukkan bahwa memiliki sampel biopsi yang ditinjau oleh ahli patologi meningkatkan kemungkinan diagnosis yang akurat. Pertimbangkan untuk mendapatkan pendapat kedua dari spesialis yang dapat memastikan diagnosis Anda.

________________________ 

Referensi : 

Lymphoma — Hodgkin. Cancer.net. https://www.cancer.net/cancer-types/lymphoma-hodgkin/view-all. 

Lymphoma — Non-Hodgkin. Cancer.net. https://www.cancer.net/cancer-types/lymphoma-non-hodgkin/view-all. 

Adult Hodgkin lymphoma treatment (PDQ) — Health professional version. National Cancer Institute. https://www.cancer.gov/types/lymphoma/hp/adult-hodgkin-treatment-pdq. 

Adult non-Hodgkin lymphoma treatment (PDQ) — Health professional version. National Cancer Institute. https://www.cancer.gov/types/lymphoma/hp/adult-nhl-treatment-pdq. 

Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic. July 2, 2019.

Lymphoma SPOREs. National Cancer Institute. https://trp.cancer.gov/spores/lymphoma.htm. 

Hoffman R, et al. Hematology: Basic Principles and Practice. 7th ed. Elsevier; 2018. https://www.clinicalkey.com. 

Laurent C, et al. Impact of expert pathologic review of lymphoma diagnosis: Study of patients from the French Lymphopath Network. Journal of Clinical Oncology. 2017; doi: 10.1200/JCO.2016.71.2083.

Mayo Clinic first in the U.S. to offer genetic test for lymphoma. Forefront. 2017;6. https://www.mayo.edu/research/forefront/mayo-clinic-first-us-offer-genetic-test-lymphoma. 

Distress management. National Comprehensive Cancer Network. https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/default.aspx. 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com