Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Salah satu obat untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah ibuprofen. Namun, amankah ibuprofen untuk ibu menyusui? Berapakah dosis yang dianjurkan dan adakah efek samping ibuprofen bagi bayi atau ibunya?
Cara Kerja Ibuprofen
Ibuprofen membantu menurunkan demam. Obat ini ada yang bisa dibeli bebas dan membantu meringankan rasa sakit ringan seperti sakit kepala, sakit gigi, kram menstruasi, sakit punggung, dan nyeri otot.
Ibuprofen termasuk dalam kelompok obat yang disebut obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) . Obat-obatan ini berguna mengurangi jumlah prostaglandin yang dihasilkan tubuh.
Prostaglandin adalah zat seperti hormon yang berkontribusi pada peradangan, yang meliputi pembengkakan, demam, dan peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit. Saat seseorang mengalami sakit atau cedera, tubuh kita akan melepaskan prostaglandin. Ibuprofen mengurangi jumlah prostaglandin ini.
Ibuprofen yang beredar di pasaran ada dua bentuk, tablet dan sirup. Harganya yang tidak terlalu merogoh kantong membuatnya mudah didapat bagi sebagian besar masyarakat.
Baca Juga: Omeprazole 20 mg Obat Apa? Ketahui 4 Hal Ini!
Ibuprofen dan Kandungan Air Susu Ibu
Saat seorang ibu yang sedang menyusui minum obat, maka obat akan larut dalam darah dan akan masuk dalam ASI. Berapa lama waktu dari saat ibu minum obat sampai menyusui bayinya, akan berpengaruh kepada seberapa besar obat yang masuk ke dalam ASI.
Daya kerja ibuprofen biasanya akan maksimal setelah satu atau dua jam setelah diminum. Ibuprofen tidak boleh diminum lagi jika jaraknya kurang dari 6 jam. Secara umum, para ahli medis memperbolehkan penggunaan ibuprofen bagi ibu menyusui.
Kebijakan para ahli medis untuk memperbolehkan ibuprofen digunakan oleh ibu menyusui berdasarkan penelitian mengenai ekskresi ibuprofen ke dalam ASI oleh R J Townsend dkk yang pernah diterbitkan National Library of Medicine di Amerika Serikat pada Mei 1984.
Para ahli ingin mengetahui seberapa besar kandungan ibuprofen yang masuk ke dalam ASI dengan meneliti 12 pasien yang telah menelan satu tablet ibuprofen 400 mg setiap 6 jam selama 24 jam untuk menghilangkan nyeri pasca operasi caesar. Penelitian menyimpulkan bahwa hanya 1 mg ibuprofen yang diekskresikan ke dalam ASI dari mengkonsumsi 400 mg ibuprofen setiap 6 jam. Artinya, ibuprofen aman dikonsumsi ibu menyusui.
Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah satu atau dua tablet 200 miligram (mg) setiap 4 hingga 6 jam. Orang dewasa, yang tidak menyusui, tidak boleh melebihi 800 mg sekaligus atau 3.200 mg per hari.
Selain ibuprofen, beberapa jenis obat lainnya ada yang aman dikonsumsi ibu menyusui ada yang tidak. Selain ibuprofen, obat yang masih aman diminum ibu menyusui seperti obat jenis asetaminofen atau naproxen. Jumlah hari pemakaiannya tidak boleh terlalu lama.
Ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat jenis aspirin atau codeine seperti yang ada dalam obat batuk. Pemakaian obat sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terutama untuk obat yang harus dengan resep.
Waspadai Efek Samping
Efek samping penggunaan obat bagi ibu menyusui berikut patut diwaspadai jika kedapatan terjadi pada bayi seperti:
Peningkatan rasa kantuk pada bayi atau terlalu lama tidur
Susah bernafas
Tidak mau atau sulit makan
Tubuh lemas, lesu, tidak responsif
Sedangkan tanda-tanda over dosis ibuprofen pada orang dewasa seperti telinga berdenging, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, penglihatan kabur, ruam kulit, dan berkeringat. Tanda-tanda yang lebih parah seperti sulit bernafas, kejang, tidak buang air kecil dalam waktu lama, dan sakit kepala parah.
Baca Juga: Obat Batuk Yang Aman Untuk Ibu Hamil
Tiga hal yang harus diingat sebelum mengkonsumsi ibuprofen bagi ibu menyusui yaitu, pertama, jangan minum terlalu banyak. Sama halnya dengan parasetamol, jangan sedikit-sedikit pusing atau pilek langsung minum obat ini, Kedua, jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Ketiga, ibu menyusui sebaiknya tidak minum ibuprofen lebih dari 10 hari kecuali atas petunjuk dokter.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan ibuprofen:
Wanita yang menderita asma atau sakit maag sebaiknya tidak mengkonsumsi ibuprofen karena obat tersebut dapat memperburuk kondisi.
Wanita yang memiliki bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah harus menanyakan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengkonsumsi ibuprofen.
Berbeda halnya dengan wanita hamil, ibuprofen belum sepenuhnya aman. Mengkonsumsi sembarang obat selama hamil bisa menyebabkan komplikasi dan dampak negatif pada janin misalnya cacat bawaan seperti gastroschisis (hernia) atau patent ductus arteriosus (kegagalan menutupnya celah di jantung) meskipun jarang terjadi.
Tips Mencegah dan Mengatasi Sakit Kepala Saat Menyusui
Setelah melahirkan, seorang ibu biasanya mengalami fluktuasi hormon, itu sebabnya menjadi mudah sakit kepala. Kadar hormon estrogen turun drastis, pada saat bersamaan hormon oksitosin dan prolaktin untuk menyusui naik. Sakit kepala ini disebut sebagai lactation headache dan akan hilang setelah beberapa minggu.
Infeksi payudara atau mastitis karena menyusui juga bisa menyebabkan sakit kepala. Ibu harus terus menyusui atau memerah ASI agar tidak bengkak dan perih. Bisa juga dengan mengompres payudara.
Dehidrasi, kelelahan dan rendahnya gula darah serta ketegangan otot juga bisa menyebabkan sakit kepala. Merawat si kecil memang membutuhkan banyak waktu dan perhatian, sampai-sampai ibu jadi kurang mengurusi diri sendiri.
Menyusui harus dibuat menyenangkan, termasuk suasana atau bagaimana posisi tubuh saat melakukannya. Dukungan keluarga dibutuhkan bagi ibu. Menyusui jangan sampai membuat ibu kurang makan dan kurang istirahat.
Beberapa hal ini bisa dilakukan supaya ibu tidak mudah sakit kepala:
Makan teratur dan jaga kondisi tubuh agar cukup terhidrasi.
Telat makan dan kurang minum saat merawat si kecil, apalagi ia adalah buah hati yang pertama bisa menjadi penyebab ibu sering sakit kepala. Jagalah asupan gizi secara teratur, siapkan sekantong makanan kecil atau buah yang mudah diambil saat menyusui dan biasakan minum segelas air sebelum atau sesudah menyusui.
Tidur yang cukup
Sudah menjadi hal yang lumrah bagi orang tua untuk kekurangan waktu tidur jika harus mengurus buah hati. Cara untuk mengatasinya bagi ibu menyusui yang berada di rumah adalah sama-sama tidur bersama kala sang bayi tidur.
Banyak bergerak atau berolahraga
Luangkan waktu untuk bergerak. Ikat bayi dalam gendongan atau kereta dorong dan berjalan-jalan. Sedikit ekuitas keringat dapat meningkatkan produksi endorfin dan serotonin, dua bahan kimia yang dapat membantu mengalihkan perhatian dari tubuh yang lelah dan daftar tugas yang terus bertambah.
Baca Juga: Manfaat Vitamin C Bagi Ibu Hamil dan Janin
Gunakan es untuk mengurangi sakit kepala
Ketegangan di leher dapat menyebabkan sakit kepala, jadi oleskan kompres es ke bagian belakang leher saat sedang beristirahat atau menyusui. Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan sakit kepala.