Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Obat Kurus, Apakah Betul-Betul Ada?

Artikel dipublikasikan : 7 September 2023 11:22
Dibaca : 1891 kali

Foto: Freepik

Banyak orang dewasa mempunyai masalah kesehatan serius karena berat badan. Apabila Anda adalah salah satunya, sudahkah Anda mencoba diet dan olahraga tetapi berat badan belum juga turun? Resep obat penurun berat badan mungkin bisa menjadi pilihan. 

Tidak semua orang boleh mengonsumsi obat penurun berat badan. Anda tak boleh mengonsumsi obat resep penurun berat badan jika Anda sedang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui. 

Dokter  mungkin menyarankan obat penurun berat badan untuk Anda dalam beberapa kasus, termasuk jika Anda belum bisa menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga. 

Selain itu, juga bila :

  • Indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 30 

Ini berarti Anda hidup dengan kondisi yang melibatkan terlalu banyak lemak tubuh, yang disebut obesitas.

  • BMI lebih besar dari 27 

Anda juga memiliki masalah medis serius yang berhubungan dengan obesitas, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Sebelum memilih obat, penyedia kesehatan akan mempertimbangkan riwayat dan masalah kesehatan Anda. Kemudian penyedia kesehatan akan berbicara dengan Anda tentang pro dan kontra dari resep obat penurun berat badan tersebut.

Obat kurus

Obat- obat yang disetujui untuk menurunkan berat badan meliputi :  

  • Bupropion-naltrexone

Bupropion-naltrexone adalah obat kombinasi. Naltrexone digunakan untuk mengobati kecanduan alkohol dan opioid. Sementara bupropion merupakan obat untuk mengatasi depresi yang disebut antidepresan, dan obat untuk membantu orang berhenti merokok yang disebut bantuan berhenti merokok. 

Sama halnya seperti semua antidepresan, bupropion dapat memicu tentang resiko bunuh diri karena obat ini bisa meningkatkan tekanan darah. Jadi penyedia kesehatan Anda perlu memeriksa tekanan darah Anda secara teratur pada awal pengobatan. Efek samping yang umum termasuk mual, sakit kepala, dan sembelit. 

  • Saxenda ( liraglutida )

Saxenda merupakan suntikan hormon (agonis reseptor peptida-1 atau GLP-1 yang mirip glukagon) yang bekerja di otak untuk membantu mengontrol gula darah, kadar insulin, dan pencernaan, tetapi juga dapat membantu menurunkan berat badan.

Efek samping yang umum meliputi: sakit perut, gula darah rendah, diare, sembelit, sakit kepala, kelelahan, pusing, dan peningkatan lipase.

  • Latitude dengan merek Victoza 

Obat ini digunakan bersama dengan diet dan olahraga untuk mengobati diabetes tipe 2 dan tidak digunakan untuk menurunkan berat badan. Saxenda dan Victoza tidak boleh digunakan secara bersamaan. Saxenda tidak diklasifikasikan sebagai zat yang dikendalikan.

  • Qsymia (phentermine dan topiramate ER)

Phentermine dapat menekan nafsu makan mirip dengan stimulan amfetamin. Topiramate digunakan sebagai obat untuk mengendalikan kejang. Obat-obat ini bila digunakan bersamaan dengan diet dan olahraga dapat menyebabkan penurunan berat badan, namun cara pasti terjadinya hal ini belum diketahui sepenuhnya. 

Efek samping yang umum mungkin termasuk: parestesia (mati rasa atau kesemutan), pusing, dysgeusia (rasa tidak normal), sulit tidur, sembelit, dan mulut kering. 

Qsymia tergolong zat yang dikendalikan CIV karena kemungkinan ketergantungan (kecanduan).

  • Wegovy (semaglutide)

Wegovy ( semaglutide ) adalah suntikan subkutan sekali seminggu. Wegovy pertama kali disetujui pada Juni 2021 dan diklasifikasikan sebagai agonis reseptor peptida-1 (GLP-1) mirip glukagon. Obat ini digunakan  untuk pengelolaan berat badan jangka panjang pada orang dewasa yang kelebihan berat badan (BMI ≥27 kg/m2) atau obesitas (BMI ≥30 kg/m2). 

Efek samping yang paling umum adalah: mual, muntah, sakit perut (abdomen), pusing, flu perut, diare, sakit kepala, rasa kembung, mulas, rasa lelah (fatigue), bersendawa, sembelit, sakit perut, dan gas.  Obat ini bukan termasuk zat yang dikendalikan.

  • Inhibitor Lipase

Xenical, bentuk resep orlistat, pertama kali disetujui FDA pada tahun 1999. Xenical diikuti oleh orlistat (Alli) dengan dosis lebih rendah, yang dijual bebas (OTC) pada tahun 2007. Orlistat, penghambat lipase, unik karena ia tidak mempengaruhi sistem saraf pusat untuk menyebabkan penurunan berat badan, namun bertindak secara perifer untuk membantu mencegah penyerapan lemak dari makanan yang Anda makan.

Efek samping orlistat yaitu, bercak berminyak, gas, sakit perut, urgensi atau inkontinensia tinja, tinja lunak, dan kemungkinan cedera hati yang serius dapat terjadi. Konsumsi Alli atau Xenical dengan multivitamin harian yang mengandung vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, K dan beta karoten. Alli dapat mengurangi penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.

Xenical ( orlistat ) hanya bisa digunakan dengan resep dokter. Sementara Alli ( orlistat ) dapat dijual bebas (OTC), tidak memerlukan resep. Alli adalah versi Xenical yang dijual bebas, tetapi memiliki kekuatan lebih rendah yaitu 60 miligram (mg).

Potensi efek samping serius dari pil penurun berat badan (pil diet)

Obat penurun berat badan dapat dikaitkan dengan efek samping yang penting atau serius, atau mungkin berpotensi menimbulkan ketergantungan dan penyalahgunaan. Banyak obat penurun berat badan yang dikenal sebagai amina simpatomimetik dapat merangsang jantung dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat (takikardia).

Obat penurun berat badan jenis stimulan yang merupakan turunan amfetamin mungkin berhubungan dengan konstipasi, mulut kering, kegelisahan, efek putus obat, atau insomnia (kesulitan tidur), dan kecanduan.

Inhibitor lipase seperti Alli atau Xenical (orlistat) berhubungan dengan cedera hati yang jarang terjadi dan pasien harus tetap waspada terhadap tanda-tanda penyakit hati seperti gatal-gatal, kulit atau mata kuning (ikterus), sakit perut, kehilangan nafsu makan, wajah pucat , feses berwarna hitam, urin berwarna coklat (akibat kelebihan bilirubin dalam urin).

Obat penurun berat badan harus digunakan bersamaan dengan diet rendah kalori dan olahraga yang direkomendasikan oleh dokter untuk mendapatkan hasil yang terbaik. 

Anda mungkin melihat penurunan berat badan sebesar 3% hingga 9% dengan penggunaan beberapa obat diet. 

Tetapi, penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang akan mendapatkan kembali sebagian atau seluruh berat badan yang hilang ketika mereka berhenti menggunakan obat penurun berat badan kecuali jika diet dan olahraga tetap dilanjutkan.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan nasihat yang terbaik sebelum memulai program penurunan berat badan dan agar Anda memahami bahwa diet memerlukan waktu dan disiplin untuk mendapatkan hasil permanen. Jika Anda berhenti minum obat penurun berat badan, lanjutkan program diet dan olahraga Anda, sesuai anjuran dokter.

__________________________

Referensi :

AskMayoExpert. Weight management (adult). Mayo Clinic; 2018.

AskMayoExpert. Obesity (adult). Mayo Clinic; 2018.

Pilitsi E, et al. Pharmacotherapy of obesity: Available medications and drugs under investigation. Metabolism. 2019; doi:10.1016/j.metabol.2018.10.010.

Melmed S, et al. Obesity. In: Williams Textbook of Endocrinology. 14th ed. Elsevier; 2020. https://www.clinicalkey.com. 

Papadakis MA, et al., eds. Obesity. In: Current Medical Diagnosis & Treatment 2021. 60th ed. McGraw Hill; 2021. https://accessmedicine.mhmedical.com. 

Shah M (expert opinion). Mayo Clinic. Oct. 16, 2020.

Apovian CM, et al. Pharmacological management of obesity: An Endocrine Society clinical practice guideline. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism. 2015; doi:10.1210/jc.2014-3415.

FDA Drug Safety Communication: Completed safety review of Xenical/Alli (orlistat) and severe liver injury. U.S. Food and Drug Administration. 

Wegovy (prescribing information). Novo Nordisk; 2022. https://www.wegovy.com. 

Imcivree (prescribing information). Rhythm Pharmaceuticals; 2022. 

U.S. Department of Health and Human Services. National Institutes of Health. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Prescription Medications to Treat Overweight and Obesity. 

Yanovski SZ, Yanovski JA. Journal of the American Medical Association (JAMA). Long-term drug treatment for obesity: A systematic and clinical review. 2014; 311(1):74–86

U.S. Food and Drug Administration. Beware of Fraudulent Weight-Loss 'Dietary Supplements'. 

Khera R, Murad MH, Chandar AK, et al. Association of Pharmacological Treatments for Obesity With Weight Loss and Adverse Events. A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA. 2016;315(22):2424–2434. 

Saxenda (liraglutide). Prescribing information. Novo Nordisk. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com