Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Omeprazole 20 mg Obat Apa? Ketahui 4 Hal Ini!

Artikel dipublikasikan : 7 November 2021 08:59
Dibaca : 842 kali

Gangguan lambung merupakan kondisi yang sering dialami sebagian dari kita. Selain merubah pola makan, mengatasi gangguan lambung dengan obat-obatan merupakan hal yang umum dilakukan, salah satunya Omeprazole. Sebenarnya Omeprazole itu obat apa?

Omeprazole dengan kemasan 20 mg, biasanya berbentuk kapsul,  merupakan golongan obat generik yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit lambung seperti tukak lambung, maag atau gastritis. 

Omeprazole termasuk golongan PPI (Proton Pump Inhibitor) yang efektif bekerja dengan menghambat sekresi asam lambung melalui sistem enzim adenosin trifosfatase hidrogen-kalium (pompa proton) dari sel parietal lambung.

Omeprazole bisa mengatasi gangguan seperti  nyeri ulu hati, GERD (refluks asam lambung), dan tukak lambung. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi sindrom langka Zollinger-Ellison karena tumor yang tumbuh di pankreas. Apa hal yang perlu diketahui tentang Omeprazole?

  1. Cara kerja Omeprazole

Omeprazole tergolong proton pump inhibitor (PPI) yang mengurangi jumlah asam yang diproduksi di lambung. PPI juga sebagai pompa hidrogen-potasium yang terletak di dinding bagian dalam perut yang melepaskan asam di perut.

PPI seperti omeprazole akan menghambat pelepasan asam dan mengurangi keasaman dalam perut dengan waktu sekitar satu jam untuk mencapai efek ini dibutuhkan. Efek maksimal biasanya terjadi sekitar 2 jam setelah minum obat dengan efek bisa terus terjadi selama 3 hari. 

Selain mengurangi asam lambung berlebihan, beberapa penyakit yang kerap menggunakan omeprazole sebagai obatnya antara lain tukak duodenum, heartburn, sembelit, GERD (asam lambung), tukak lambung, mengurangi risiko perdarahan saluran pencernaan bagian atas. 

Esofagitis atau kerusakan bagian esofagus pada lambung juga bisa diatasi dengan omeprazole. Pemberian omeprazole terkadang dibarengi dengan antibiotik untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri H pylori.

Baca Juga: Obat Ibuprofen untuk Ibu Menyusui, Amankah ?

  1. Perhatikan Dosisnya

Untuk mendapatkan omeprazole diperlukan resep dokter karena termasuk golongan obat keras. Dosis setiap orang berbeda tergantung kondisinya. Mengkonsumsi omeprazole tidak bisa secara mendadak alias pada saat penyakit kumat saja karena golongan obat ini membutuhkan waktu lima hari untuk benar-benar mencapai efek yang maksimal. 

  • Tukak lambung

Orang dewasa yang mengalami tukak lambung bisa minum dosis omeprazole sebanyak 20 mg atau 40 mg sekali per hari. Lama pengobatan membutuhkan sekitar 4 minggu untuk mengatasi tukak di bagian duodenum dan 8 minggu untuk tukak di lambung. Setelah kondisi kembali normal, penderita tukak lambung dianjurkan meminum 10-20 mg sekali per hari, atau ditingkatkan sampai 40 mg sesuai respons yang timbul.

  • GERD

GERD atau Gastroesophageal reflux disease, kita alami saat produksi asam lambung berlebihan dan menyebabkan sejumlah gejala seperti heartburn dan muntah.

Untuk mengatasi GERD dibutuhkan dosis 20 mg omeprazole sekali per hari selama kurang lebih 4-8 minggu. Untuk kasus yang lebih parah dibutuhkan dosis 40 mg sekali per hari selama 8 minggu.

Setelah gejala mereda, dosis 10 mg sekali per hari,, dapat ditingkatkan menjadi 20-40 mg sekali per hari jika perlu.

  • Sindrom Zollinger-Ellison

Sindrom Zollinger-Ellison adalah kondisi langka dimana satu atau lebih tumor terbentuk di bagian pankreas atau bagian atas usus kecil (duodenum). 

Saat tumor tersebut mengeluarkan gastrin hormon dalam jumlah banyak yang dapat memicu lambung memproduksi asam terlalu banyak timbullah kondisi yang disebut gastrinoma. Akibat yang ditimbulkan yaitu ulkus peptikum, diare, dan gejala lainnya. 

Untuk mengatasi sindrom ini diperlukan 60 mg per hari di awal pengobatan atau  disesuaikan kebutuhan. Selanjutnya diikuti dosis biasa 20-120 mg per hari. Aturannya, untuk jumlah obat di atas 80 mg harus dibagi menjadi 2 dosis.

  • Infeksi H.pylori

Infeksi H. pylori terjadi karena bakteri yang dapat tumbuh di saluran pencernaan dan menyerang dinding perut. Infeksi ini bila diabaikan bisa menyebabkan masalah seperti tukak di lambung dan duodenum.

Untuk mengatasi infeksi H. pylori yang berhubungan dengan tukak lambung adalah 20 mg dua kali per hari selama 1 minggu, dikombinasikan dengan klaritromisin dan dengan amoksisilin atau metronidazol.

Dosis bagi anak-anak yang berusia 1-16 tahun agak berbeda untuk berbagai gangguan tukak lambung yang telah disebutkan tadi. Biasanya dokter memberikan resep dengan dosis berdasarkan berat badan anak dan tergantung keluhannya. Obat ini tidak bisa dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui.

Baca Juga: 10 Jenis Bahan Alami Untuk Obati Stroke

  1. Kapan waktu minum omeprazole 

Apakah omeprazole diminum sebelum atau sesudah makan? Omeprazole dianjurkan dikonsumsi sebelum makan yaitu sekitar  30-60 menit sebelumnya. 

Dokter biasanya menganjurkan untuk mengkonsumsi omeprazole dua kali sehari sesuai dosis, pagi dan sore hari. Bisa dilakukan pada saat sebelum sarapan dan sebelum makan malam.

Omeprazole tidak berinteraksi dengan makanan tertentu sehingga tidak ada makanan yang perlu dihindari. Obat ini tidak menyebabkan rasa sakit di perut jadi sebenarnya bisa dikonsumsi baik dalam keadaan perut kosong atau terisi. 

Namun, makanan akan  mempengaruhi efektivitas kerja obat. Saat dikonsumsi dengan makanan, hal ini akan mengurangi omeprazole yang mencapai aliran darah. Selain itu, makanan atau minuman tertentu bisa memperparah gejalanya.

Ada beberapa jenis makanan yang perlu dihindari ketika mengkonsumsi omeprazole seperti makanan dan minuman yang mengandung asam, makanan berlemak seperti gorengan, bawang, coklat, kopi, atau peppermint. Minuman bersoda atau mengandung alkohol sudah seharusnya dihindari saat mengalami gangguan lambung. 

Omeprazole juga bisa membuat pusing, rasa kantuk atau pandangan buram. Sebaiknya dihindari jika ingin membawa kendaraan atau saat memerlukan konsentrasi lebih seperti mengoperasikan peralatan atau mesin. 

  1. Efek samping

Omeprazole juga bisa menyebabkan efek samping. Apabila terjadi sebaiknya obat ini dihindari dahulu dan menghubungi dokter. Gejala efek samping seperti nyeri perut parah, diare yang bisa disertai darah, nyeri dan kesemutan di pergelangan tangan, paha, pinggang atau punggung, kejang, masalah ginjal sampai demam, nyeri sendi, jarang buang air kecil sa Konsumsi omeprazole dalam jangka panjang atau lebih dari sekali per hari juga diketahui dapat menyebabkan patah tulang.

Jika ingin mengkonsumsi omeprazole bersamaan dengan obat-obatan lain maka perlu dikonsultasikan ke dokter.  Omeprazole bekerja untuk menurunkan produksi asam lambung  sehingga dapat mempengaruhi kinerja obat-obatan yang perlu dicerna dengan bantuan asam lambung, seperti pazopanib, rilpivirine, dan obat-obatan antijamur. 

Obat  lainnya yang dapat berinteraksi dengan omeprazole seperti obat jantung seperti digoxin, cilostazol, obat anti jamur seperti itraconazole, posaconazole and voriconazole, obat penyakit kulit (psoriasis dan rheumatoid arthritis) seperti methotrexate, Obat HIV, anti epilepsi seperti phenytoin, antibiotik seperti rifampicin atau obat pengencer darah seperti clopidogrel dan warfarin.

Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Susah Tidur Tanpa Obat

Over dosis bisa terjadi pada omeprazole dengan gejala seperti kulit memerah, keringat berlebih, detak jantung cepat, sangat mengantuk, pandangan buram atau linglung. Mengonsumsi omeprazole lebih dari satu tahun bisa berisiko menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti keretakan tulang, infeksi usus, dan kekurangan vitamin B12. 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com