Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Pandemi, Endemi, Epidemi: Apa Bedanya ?

Artikel dipublikasikan : 10 Mei 2022 11:47
Dibaca : 466 kali

 

Masih banyak orang yang bingung dalam membedakan pengertian istilah pandemi, endemi, dan epidemi. Kadang istilah tersebut digunakan secara terbalik. Berikut ini pengertian dari ketiga istilah yang berkaitan dengan penularan penyakit ini.     

Istilah pandemi, endemi, dan epidemi dalam beberapa tahun belakangan ini semakin sering terdengar dan tertulis dalam berbagai konten mengenai penyakit menular. Hal ini menyadarkan kita untuk waspada terhadap suatu jenis penyakit, selain menambah pengetahuan dan literasi tentang penyakit menular.   

Berikut ini pengertian istilah pandemi, endemi, dan epidemi yang penting dipahami. 

Baca Juga: Cara Melindungi Diri Selama Pandemi COVID-19

Pengertian istilah pandemi 

Istilah “pandemi” semakin populer semenjak munculnya Corona Virus Disease-2019 atau COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. 

Setelah itu COVID-19 lalu menyebar luas ke berbagai negara. Kemudian WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia secara resmi mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. 

Semenjak saat itu, istilah pandemi sering kita dengar dalam berbagai siaran pemberitaan, konten, dan kampanye pencegahan virus korona; dimana istilah pandemi selalu dikaitkan dengan COVID-19 menjadi “pandemi COVID-19”. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pandemi  adalah   wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. 

Pengertian serupa juga diutarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang  juga mendefinisikan pandemi sebagai wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang. Contoh penyakit yang menjadi pandemi adalah Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pengertian istilah endemi 

Berikut ini pengertian istilah endemi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Kemendikbud.

  • Endemi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : 

Endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat; hawar. 

  • Endemi menurut Kemendikbud : 

Endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Endemi merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Pengertian istilah Epidemi 

  • Epidemi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : 

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu; wabah

  • Epidemi menurut Kemendikbud : 

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban. Peningkatan angka penyakit di atas normal yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu. Contoh penyakit yang pernah menjadi epidemi adalah virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, Avian Influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, dan SARS pada  tahun 2003.

Perbedaan  pandemi, endemi, epidemi 

Melansir laman Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (PP-IPTEK)  Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bersumber dari World Health Organization (WHO) dan lain-lain, berikut adalah perbedaan antara endemi, epidemi, dan pandemi.

  • Wabah atau Endemi: kecil, tetapi luar biasa

Tingkat pertama keparahan penyebaran penyakit dilihat dari populasi, lingkungan atau wilayahnya. Dalam endemi, populasi yang terdampak kecil, namun bisa dibilang luar biasa. Penyakit tertentu dinyatakan menjadi wabah atau endemik ketika terjadi peningkatan jumlah kasus yang signifikan namun masih terbatas pada suatu wilayah. 

Contoh wabah malaria, demam berdarah, campak, dan sebagainya.

  • Epidemi: Lebih besar dan menyebar

Tingkat kedua keparahan suatu penyakit yang bersifat lebih besar dari endemik dan menyebar ke area yang lebih luas disebut epidemi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa epidemi terjadi ketika suatu penyakit menular dengan cepat ke banyak orang hingga pada tahap di luar 'normal' sulit dihambat. 

Salah satu contohnya  kasus epidemi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

  • Pandemi: Internasional dan diluar kendali

Pandemi adalah epidemi yang menyebar ke berbagai negara lain dan memengaruhi orang di seluruh dunia dalam jumlah besar secara simultan atau berkelanjutan. Penyakit ditetapkan sebagai pandemi ketika penyebarannya sudah internasional dan di luar dugaan sehingga sulit dikendalikan.

Coronavirus Disease (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 yang dikategorikan sebagai Pandemi. Status ini ditetapkan menyusul dampak penyakit yang tak hanya pada kesehatan, tetapi juga berdampak pada berbagai sektor.

WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. 

Baca Juga: Protokol Kesehatan Covid-19 : Dari 3M Jadi 5M

Sejarah pandemi di dunia

Sebelum terjadi pandemi COVID-19, dalam sejarah pandemi di dunia tercatat bahwa pernah terjadi dua kali pandemi. Yaitu pandemi flu Spanyol pada tahun 1918 dan pandemi flu babi pada tahun 2009. 

Pandemi Flu Spanyol 1918

Flu Spanyol mulai menjadi sebuah pandemi pada tahun 1918 dan terus berlanjut hingga musim dingin tahun 1919. Sebetulnya flu ini bukan  berasal dari Spanyol namun Spanyol yang mula-mula memberitakan terjadinya wabah flu ini secara terbuka kepada pers.  

Penyebab flu Spanyol adalah virus influenza A H1N1 yang pertama kali muncul di Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia I. Setelah melalui tiga gelombang dan berakhir pada akhir 1919, flu Spanyol berhasil merenggut 50 juta jiwa di seluruh dunia.  

Berbeda dengan virus influenza lainnya dan SARS-CoV-2, kasus kematian Flu Spanyol sebagian besar tersebar pada orang sehat dan muda berumur 20 – 40 tahun. Kemungkinan terjadi demikian adalah karena masih terbatasnya ilmu kedokteran, alat diagnostik, fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan pada saat itu. 

Sebaliknya, dengan adanya perkembangan ilmu kedokteran dan pembelajaran dari pandemi flu Spanyol maka berkontribusi terhadap penanganan pandemi Covid-19 pada tahun 2019 hingga saat ini.

Pandemi Flu Babi tahun 2009

Pandemi flu babi menginfeksi sekitar 490 ribu jiwa dan tercatat merenggut sekitar 18 ribu jiwa di dunia. Angka tersebut adalah kasus yang berhasil terkonfirmasi. Diperkirakan  jumlah kasus yang sebenarnya bisa mencapai 700 ribu hingga 1,4 juta kasus di dunia. 

Kendati memiliki agen virus yang sama (virus influenza H1N1), virus penyebab flu babi merupakan virus golongan baru. Sehingga vaksin yang sudah beredar pada saat itu tidak berhasil mencegah penyebaran kasus flu babi. 

Berbeda dengan kebanyakan virus influenza, sebagian besar kasus flu Babi ditemukan pada anak-anak dan dewasa usia paruh baya. Bahkan, sekitar 80% kasus kematian dilaporkan terjadi pada orang dewasa berusia di bawah 65 tahun. 

Selain flu Spanyol dan flu babi, dunia juga pernah menghadapi beberapa epidemi yang berpotensi menjadi pandemi. Penyakit epidemi tersebut disebabkan oleh virus corona, sama seperti Covid-19, tetapi merupakan golongan yang berbeda. Penyakit epidemi tersebut adalah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002 dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) 2012. 

 

 

 

 
Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com