Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Ejakulasi dini dapat mengakibatkan masalah seksual pada pasangan dikarenakan tidak terpenuhinya kepuasan. Hal itu dapat menimbulkan kecemasan hingga ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, penyebab ejakulasi dini dan cara mengatasinya penting untuk segera diketahui.
Pengertian ejakulasi dini adalah pelepasan sperma dan cairan semen melalui penis yang terlalu cepat. Seberapa cepatnya itu, hingga kini masih dalam perdebatan para ahli. Namun setidaknya, jika ejakulasi berlangsung dalam waktu kurang dari 2 menit, maka dapat dikategorikan ejakulasi dini.
Sedangkan dalam Mayo Clinic dikatakan bahwa ejakulasi dini merupakan kondisi ketika seorang pria mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan saat berhubungan seksual. Keluarnya air mani dapat terjadi sebelum berhubungan seksual, misalnya saat baru memulai foreplay. Sebagian pria mengalami ejakulasi saat baru saja melakukan penetrasi ke vagina atau beberapa saat setelah penetrasi dilakukan.
Jadi, dari kondisi tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian ejakulasi dini adalah hilangnya kontrol terhadap orgasme.
Hampir setiap pria pernah mengalami, setidaknya satu kali, ejakulasi dini dalam hidupnya. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya ejakulasi dini. Salah satunya adalah faktor psikologis. Perasaan kegirangan, kecemasan, rasa bersalah, trauma, depresi, atau tuntutan dari pasangan untuk memberikan performa terbaik adalah penyebab paling umum dan mendasar dari ejakulasi dini.
Selain itu, penyebab ejakulasi dini adalah melakukan hubungan seks dengan pasangan baru, atau sebagai hasil dari konflik dan ketegangan dalam hubungan.
Bila tidak diatasi segera faktor psikologis ejakulasi dini tersebut dapat berkembang menjadi disfungsi seks primer atau berlangsung terus seumur hidup.
Kondisi medis tertentu, meskipun jarang terjadi, juga dapat menjadi penyebab ejakulasi dini. Sebutlah misalnya adalah diabetes, impotensi, gangguan prostat, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), riwayat penyalahgunaan alkohol, zat adiktif dan obat-obatan, dan efek samping dari obat resep untuk kondisi tertentu.
Adapun faktor biologis yang dapat memicu kondisi ejakulasi dini adalah tingkat hormon abnormal, termasuk rendahnya jumlah serotonin dalam tubuh, tingkat neurotransmitter abnormal di otak, aktivitas refleks yang abnormal dari sistem ejakulasi, masalah pada tiroid, peradangan dan infeksi pada pada prostat atau uretra, dan kerusakan pada saraf karena operasi atau cedera meskipun ini sangat jarang terjadi.
Meskipun sulit ditentukan akar penyebab ejakulasi dini, apakah disebabkan oleh faktor psikologis ataukah struktur penis, atau justru kombinasi keduanya. Namun ejakulasi dini dapat melibatkan interaksi yang kompleks dari faktor psikologis dan biologis.
Dokter akan mendiskusikan tentang kehidupan seksual saat melakukan diagnosis. Beberapa pertanyaan akan diajukan, yaitu berkisar tentang kehidupan seks dan riwayat kesehatan.
Pertanyaan yang diajukan oleh dokter antara lain, adalah “Sudah berapa lama Anda mengalami masalah ejakulasi? Seberapa sering Anda mengalami ejakulasi dini? Seberapa besar rangsangan seksual yang dibutuhkan untuk membuat Anda mengalami ejakulasi? Apakah masalah ejakulasi hanya terjadi sekali atau setiap kali berhubungan seksual? Apakah Anda mampu menahan ejakulasi hingga akhir penetrasi? Apakah pasangan merasa tidak nyaman atau frustrasi? Bagaimana dampak masalah ejakulasi terhadap aktivitas seksual Anda? Bagaimana dampak masalah ejakulasi terhadap kualitas hidup Anda?”
Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, jika ejakulasi dini disertai dengan kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi, dokter kemungkinan akan memerintahkan untuk melakukan tes darah, untuk memeriksa tingkat testosterone, atau melakukan tes lainnya.
Apakah ejakulasi dini dapat membaik sendiri ?
Pada sejumlah kasus, ejakulasi dini akan membaik dengan sendirinya seiring waktu. Jadi, tidak perlu dilakukan pengobatan. Biasanya dari pengalaman dalam hubungan seksual dan usia, pria akan lebih belajar untuk dapat menunda atau mengendalikan orgasme.
Salah satu latihannya, adalah dengan berlatih teknik relaksasi atau menggunakan metode distraksi, seperti menggenggam pangkal penis untuk menahan ejakulasi, atau memikirkan hal-hal non-seksual untuk membantu agar tahan lebih lama.
Cara mengatasi ejakulasi dini
Beberapa cara dapat dipertimbangkan dalam mengatasi ejakulasi dini, yakni, sebagai berikut.
Penggunaan kondom atau pelumas seks yang dapat mematikan rasa dan mengurangi sensasi pada penis. Sehingga dengan menggunakan kondom dapat mencegah terjadinya ejakulasi dini. Jika belum terbiasa menggunakannya, cobalah untuk memulainya sebagai terapi untuk mengatasi ejakulasi dini.
Mengatur posisi intim dalam berhubungan suami istri juga dapat dipertimbangkan sebagai cara untuk mengatasi masalah ejakulasi dini. Pada umumnya, pria berada dalam posisi di atas wanita. Coba dibalik, pria yang di bawah, berbaring terlentang, dan wanita di atas selama berhubungan intim.
Pria yang mengalami ejakulasi dini dapat mencoba cara untuk menghindari penetrasi seksual untuk sementara waktu. Kemudian dirinya fokus pada keintiman dengan bentuk-bentuk lain yang berbeda dari kebiasaan seksual yang ada. Hal ini dapat memberikan kesempatan pada dirinya sendiri untuk mengelola kecemasan dan tekanan yang memengaruhi performanya saat berhubungan intim.
Faktor psikologis penyebab ejakulasi dini dapat dikelola melalui terapi perilaku atau konseling bersama pasangan. Terapi tersebut mungkin disertai dengan rekomendasi masturbasi satu atau dua jam sebelum melakukan hubungan seks agar Anda memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menunda ejakulasi.
Selain itu, juga dilakukan dengan cara merangsang pasangan Anda sebelum berhubungan seks sehingga orgasme Anda berdua dapat terjadi bersamaan. Bisa juga dikomunikasikan dengan pasangan untuk mencoba memperlambat atau menghentikan rangsangan
Obat-obatan antidepresan juga bisa diresepkan oleh dokter dalam mengatasi ejakulasi dini. Selain itu, juga dapat digunakan krim, gel, dan spray untuk mengobati ejakulasi dini yang bertujuan mengurangi sensasi pada penis. Misalnya lidocaine dan lidocaine+prilocaine.
Namun harap diingat, beberapa obat-obatan tersebut juga dapat memengaruhi sensasi pada area genital pasangan seksual Anda.
Sebagian pria menghentikan atau mengurangi penggunaan alkohol, merokok, atau obat-obatan terlarang untuk dapat meningkatkan kontrol terhadap ejakulasi. Gantilah kebiasaan negatif tersebut dengan melakukan pola hidup sehat, berolahraga dengan rutin.
Penyebab ejakulasi dini dapat diatasi dengan latihan menggunakan teknik penguatan otot dasar panggul. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kontrol terhadap ejakulasi. Cara yang bermanfaat ini dapat memperpanjang waktu sebelum Anda mengalami orgasme.
Teknik penguatan otot dasar panggul dimulai dengan buang air kecil. Cobalah temukan otot tertentu pada panggul yang dapat dikendalikan. Tes dengan mencoba berhenti mengeluarkan urine selama beberapa saat.
Kemudian baringkan tubuh. Buatlah otot dasar panggul dapat berkontraksi selama tiga detik, lalu biarkan otot berelaksasi selama tiga detik. Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali berturut-turut, paling sedikit tiga kali dalam sehari.
Selanjutnya, tambahkan durasi kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul. Cobalah lakukan dalam posisi lain seperti berdiri, duduk, atau berjalan. Atur napas saat melakukan latihan ini dan fokuslah hanya pada otot dasar panggul. Jangan menegangkan otot perut, paha, atau bokong.