Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Penularan radang amandel sama seperti flu. Yakni dapat berlangsung dengan mudah. Pada umumnya, terjadi melalui kontak langsung dari penderita kepada orang yang sehat. Menghirup udara yang terkontaminasi dengan bersin atau batuk anak-anak yang terinfeksi radang amandel merupakan cara penularan yang paling umum. Demikian pula bila menyentuh wajah, hidung, atau mulut setelah memegang benda apa pun yang terkena tetesan air liur orang yang terinfeksi. Pemakaian alat makan secara bergantian dengan orang yang terinfeksi virus juga dapat menyebabkan radang amandel menular.
Radang amandel yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan menular dalam waktu 7 sampai 10 hari. Sementara, radang amandel akibat infeksi bakteri akan menular dalam waktu 2 minggu. Orang yang terinfeksi bakteri dianggap tidak menularkan radang amandel pada satu sampai dua hari setelah minum antibiotik.
Masa jeda waktu ketika terkena infeksi hingga timbul gejala pertama kali biasanya terjadi dalam 2 atau 4 hari. Jika anak merasa terkena kuman, tapi tidak merasakan gejala apa pun dalam 2 atau 4 hari, berarti anak terbebas dari radang amandel.
Meskipun radang amandel menular dengan mudah, anak-anak dan remaja lah yang paling rentan terkena penyakit ini dibanding orang dewasa. Sebab, pada orang yang lebih muda, mereka terbiasa lebih sering bersentuhan dengan orang lain dan kurang waspada dengan kebersihan diri.
Gejala radang amandel yang sering dialami oleh anak-anak usia pra sekolah dan remaja, pada umumnya adalah berupa perubahan warna amandel menjadi merah saat terjadi pembengkakan. Lapisan putih atau kuning atau bercak juga dapat muncul pada amandel.
Berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala radang amandel biasa terjadi pada anak-anak:
Merah, amandel bengkak
Terdapat lapisan atau bercak putih atau kuning pada amandel
Tenggorokan sakit
Sulit atau menyakitkan saat menelan
Demam
Kelenjar lunak yang membesar (kelenjar getah bening) di leher
Suara serak
Bau mulut
Sakit perut
Leher kaku
Sakit kepala
Sementara pada bayi, atau pada anak-anak yang masih kecil dan belum bisa menjelaskan rasa sakit yang dialaminya, gejala radang amandel atau amandel bengkak yang terjadi adalah berupa:
Mengeluarkan air liur dengan berlebihan
Menolak makan atau menelan makanan
Anak menjadi rewel, tidak seperti biasanya
Penyebab radang amandel pada anak-anak dan orang dewasa yang paling umum adalah virus biasa. Tetapi infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebabnya. Adapun bakteri penyebab radang amandel adalah streptococcus pyogenes (streptokokus grup A). Bakteri tersebut juga merupakan penyebab radang tenggorokan.
Anak-anak memiliki faktor resiko lebih besar terkena radang amandel atau pembengkakan amandel. Hal itu karena masalah amandel bengkak terjadi karena faktor usia. Pada kalangan usia muda, yakni pada anak-anak dari usia 5 hingga 15 tahun, radang amandel lebih sering terjadi.
Penyebabnya adalah bakteri. Selain itu, jika sering terpapar kuman juga dapat meningkatkan resiko terkena radang amandel. Itulah sebabnya mengapa anak-anak di sekolah yang sering kali berhubungan dekat dengan teman sebayanya dan sering terpapar virus atau bakteri, rentan terkena radang amandel.
Sama seperti halnya dalam mencegah penyakit menular, radang amandel dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan menjalankan pola hidup sehat. Kebiasaan cuci tangan perlu selalu diingatkan kepada anak-anak. Terutama pada saat sebelum makan, setelah buang air, sebelum menyentuh wajah, mata, dan mulut. Selain itu, pada saat berada di sekolah, ingatkan agar anak-anak tidak berbagi penggunaan peralatan minum dan makan, serta barang-barang pribadi lainnya.
Bila sedang terkena radang amandel: Usahakan agar anak yang sedang menderita radang amandel agar beristirahat di rumah hingga gejala mulai membaik atau gejala sudah hilang. Selain rajin cuci tangan, terutama sesudah batuk atau bersin dan menyentuh wajah, perlu juga memakai masker atau menutup mulut dengan tisu atau siku pada saat batuk atau bersin.
Tetap terhidrasi: Penting bagi anak-anak untuk selalu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih, jus buah, atau makan sup.
Larutan air garam: Menyukat gigi dan berkumur-kumur dengan larutan air garam juga penting untuk dilakukan secara rutin agar kebersihan mulut tetap terjaga.
Periksa ke dokter : pengobatan radang amandel sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter, untuk memastikan apakah anak membutuhkan obat antibiotik atau tidak. Hanya dokter yang dapat memastikan, apakah radang amandel pada anak disebabkan oleh bakteri atau virus.
Dilansir dari Mayo Clinic, amandel adalah garis pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut. Dengan fungsi utama amandel tersebut maka amandel sangat rentan terhadap infeksi dan peradangan.
Radang amandel lebih sering terjadi pada anak dan remaja ketimbang pada orang dewasa. Adapun orang dewasa yang mengalami radang amandel adalah karena fungsi sistem kekebalan amandel mengalami penurunan setelah masa pubertas.
Pengobatan yang tepat untuk amandel bengkak sangat tergantung pada penyebabnya. Pembedahan untuk mengangkat amandel dapat dilakukan setelah berbagai pengobatan tidak berhasil mengobatinya.
Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai radang amandel yang diderita anak-anak, ketika anak mengalami:
Sakit tenggorokan disertai demam
Sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam 24 hingga 48 jam
Nyeri atau sulit menelan
Kelelahan ekstrim, atau rewel yang tidak biasanya
Perawatan dapat diberikan ketika anak-anak memiliki salah satu dari tanda-tanda ini:
Sulit bernafas
Kesulitan menelan yang ekstrem
Air liur berlebihan
Pengobatan radang amandel pada anak
Menurut WebMD, pemberian obat antibiotik dapat diberikan kepada pasien yang mengalami radang amandel yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk suntikan atau atau pil untuk diminum selama beberapa hari. Pengobatan ini dapat meredakan amandel bengkak dalam 2 atau 3 hari.
Perawatan di rumah: Jika penyebab amandel bengkak adalah virus, pemberian obat antibiotik tidak akan membantu. Tubuh akan melawan infeksi virus dengan sendirinya. Oleh karena itu pengobatan yang dilakukan adalah dengan perawatan rumahan, dengan cara memperbanyak istirahat, minum cairan hangat atau sangat dingin untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan, dan makan makanan yang lembut.
Gunakan uap : Selain itu, alat penguap atau pelembab kabut dingin di kamar dapat digunakan untuk meredakan gejala radang amandel. Berkumur dengan air garam hangat juga baik untuk mengobati amandel bengkak karena virus.
Pelega tenggorokan: Selain itu, mengisap pelega tenggorokan dengan benzokain atau obat lain juga bisa membantu melegakan tenggorokan. Adapun obat yang perlu diminum adalah obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen.
Demikian penjelasan tentang amandel pada anak dan bagaimana pencegahan serta pengobatannya. Informasi lebih jauh mengenai amandel pada anak dapat ditanyakan kepada dokter melalui aplikasi OkeKlinik.