Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Referensi Obat Luka Diabetes Resep Dokter

Artikel dipublikasikan : 18 Oktober 2021 15:18
Dibaca : 1603 kali

Luka yang dialami penderita diabetes kerap memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyembuhannya. Karenanya penderita memerlukan obat luka diabetes yang direkomendasikan oleh dokter dan tepat untuk mengobati luka tersebut. 

Obat luka diabetes sendiri tergolong dalam daftar obat keras. Tak ayal maka di kotak kemasannya diberi simbol lingkaran merah dengan huruf K di dalam lingkaran. Artinya obat tersebut hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan penggunaanya harus diawasi oleh dokter. Kemasan obat dengan simbol K juga menunjukkan obat tersebut masuk dalam kategori psikotropika. 

Bermacam obat luka diabetes 

Luka pada penderita diabetes kerap terjadi pada area kaki. Kondisi tersebut secara medis disebut dengan ulkus diabetikum. Yakni kondisi luka yang disertai dengan cairan berbau tidak sedap dari kaki. Ulkus diabetikum termasuk salah satu komplikasi diabetes yang berbahaya dan perlu segera ditangani dokter. 

Ulkus diabetikum terjadi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah yang disebabkan oleh tidak terkontrolnya kadar gula darah, sehingga memicu munculnya luka. Luka paling sering terjadi di bagian bawah ibu jari atau telapak kaki bagian depan.

Berbagai jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati luka diabetes antara lain adalah:

Obat luka diabetes rekomendasi dokter

Resep dokter untuk mengobati luka diabetes pada umumnya berupa antibiotik, antiplatelet, atau obat anti pembekuan, terutama apabila  infeksi berlanjut bahkan setelah perawatan off-loading dilakukan.  

Adapun jenisnya, adalah  antibiotik yang aktif menyerang Staphylococcus aureus,  bakteri yang umumnya menyebabkan bisul, atau Streptococcus ß-hemolitik, yang biasanya ditemukan di dalam usus kita.

Baca Juga: Cara Memasak Bahan Makanan Untuk Penderita Diabetes 

Minum obat antibiotik sampai habis

Obat antibiotik dalam bentuk tablet yang diminum berfungsi untuk melawan infeksi pada luka. Obat antibiotik resep dokter  itu harus diminum sampai habis, sesuai dosis dari dokter. Sekalipun luka pada kulit sudah sembuh, tetap harus dihabiskan sisa obat antibiotiknya.  

Obat antibiotik yang tidak dihabiskan dapat memicu terjadinya resistensi. Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri kebal terhadap obat, sehingga dapat membuat mikro organisme tersebut tidak akan mati kendati Anda mengonsumsi obat yang berfungsi untuk membasminya.

Tak semua orang akan mengalami resistensi antibiotik ini apabila tidak menghabiskan obat antibiotik dari dokter. Namun, kiranya lebih baik untuk minum obat antibiotik sampai habis. Sebab, anda kita tidak tahu apakah termasuk orang-orang yang resistensi antibiotik atau bukan. 

Obat Kulit Topikal 

Selain minum obat antibiotik, obat luka bagi penderita diabetes adalah berupa salep atau krim yang dioleskan pada kulit dimana area lukanya berada. Obat kulit topikal tersebut harus dengan resep dokter, karena tergolong sebagai obat keras.  

Dokter perlu melakukan pemeriksaan sebelum merekomendasikan obat luka diabetes dalam bentuk salep ataupun krim. Obat kulit ini pada umumnya bersifat antibiotik dan berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri. 

Bagi penderita diabetes yang mengalami luka di kaki sebaiknya berkonsultasilah segera dengan dokter untuk mendapatkan resep obat luka diabetes yang tepat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Okeklinik. Instal ke ponsel di Play Store. Gunakan fitur telekonsultasi via chat untuk mendapatkan konsultasi dokter mengenai obat resep dokter yang tepat sesuai dengan jenis luka diabetes anda. 

Beberaa obat kulit topikal yang sering digunakan oleh penderita diabetes, diantaranya, adalah dressing yang mengandung krim silver sulphadiazine, gel atau larutan polyhexamethylene biguanide (PHMB), yodium povidone atau kadexomer, dan madu dalam bentuk salep atau gel. 

Suplemen untuk ulkus diabetes

Obat luka diabetes dapat berupa pemberian suplemen yang mengandung oksida nitrat. Di samping itu, dalam sebuah riset di Universitas California ditemukan bahwa tretinoin dapat dijadikan obat luka diabetes. Tretionin adalah sebuah zat turunan dari vitamin A, yang biasanya digunakan untuk mengobati jerawat.

Memperbanyak konsumsi vitamin C juga bisa  membantu mempercepat penyembuhan luka akibat diabetes. Jika terjadi infeksi pada luka, suplemen zinc juga biasa digunakan untuk penyembuhannya.

Baca Juga: Memilih Cemilan untuk Penderita Diabetes

Obat luka diabetes tradisional

Sebagian penderita diabetes ada yang menggunakan obat luka diabetes alami, seperti madu organik, minyak zaitun,  minyak zaitun yang diozonasi, serta obat luka diabetes ramuan herbal. 

Dalam pengobatan tradisional Cina, dikenal obat herbal Radix Rehmanniae dan Radix Astragali sebagai obat luka diabetes alami. Obat herbal tradisonal yang sudah pernah diteliti di laboratorium terbukti dapat menyembuhkan ulkus kaki yang disebabkan oleh diabetes. Pengobatan ini bahkan dapat dirasakan manfaatnya oleh para penderita dengan diabetes yang cukup parah dan sudah tidak merespons terapi insulin sekali pun.

Selain itu, pengobatan luka diabetes dapat juga difokusikan pada peredaran darah perifer. Pengobatan jenis ini mengggunakan ginseng, buah ginkgo biloba, tanaman goldenseal, dan tanaman burdock. Selain itu, bubuk cabai cayenne juga dapat dijadikan sebagai ramuan herbal untuk melancarkan sirkulasi darah dan memberikan sensasi hangat pada kaki.

Cara merawat luka diabetes

Dibanding luka biasa, luka yang dialami oleh penderita diabetes memiliki masa penyembuhan yang lebih lama. BIla  tak ditangani dengan tepat maka luka itu dapat terus menyebar hingga berakhir dengan amputasi. 

Berikut ini cara merawat luka diabetes yang benar. 

1. Bersihkan luka
Mula-mula bersihkan luka dengan segera, gunakan air mengalir dan sabun. Setelah itu, keringkan dan oleskan salep antibiotik yang direkomendasikan dokter agar luka terbebas dari kuman.  Ganti pembalut luka sesering mungkin agar kondisi luka terjaga kebersihannya.

2. Kurangi tekanan pada luka
Hindari tekanan di area luka dan sekitranya. Jangan gunakan pakaian ketat yang dapat menekan area luka. Jika tekanan berkurang, maka dapat mengurangi resikp luka menjadi bertambah parah. Jika letak  luka adanya di telapak kaki, gunakan bantalan yang empuk atau alas kaki khusus agar tidak memperberat kerusakan akibat luka diabetes.

3. Kontrol kadar gula darah
Proses penyembuhan luka pada penderita diabetes sangat bergantung pada kadar gula darah. Oleh karennya, penting untuk terus mengontrol kadar gula darah dengan pola makan sehat, olahraga, minum obat anti diabetes, ataupun menyuntik cairan insulin. 

4. Waspadai tanda-tanda infeksi
Penderita diabetes akan merasakan beberapa gejala saat terjadi infeksi pada luka. MIsalnya demam, rasa sakit, kemerahan, pembengkakan atau terasa hangat di sekitar luka. Selain itu, mungkin juga luka menjadi berair, bernanah, disertai bau tidak sedap. Semakin cepat mengenali gejala, semakin dini pula cara merawat luka diabetes bisa dilakukan.

5. Makanan yang berprotein
Penderita diabetes yang ingin mempercepat proses penyembuhan luka juga haru memperhatikan faktor asupan makanan harian. Nutrisi yang penting bagi penderita diabetes,adalah protein.

 Protein bisa  membantu dalam memperbaiki jaringan kulit dan jaringan tubuh lainnya yang mengalami kerusakan. Selain itu, penting pula untuk memenuhi kebutuhan kalori, lemak, serat, vitamin dan mineral, seperti zinc dan vitamin C. 

Baca Juga: 10 Tanaman Untuk Obat Herbal Diabetes

Konsultasi dokter
Luka diabetes yang tidak membaik dalam 2x24 jam, bahkan menjalar munculnya borok di bagian tubuh yang lain, perlu mendapatkan penanganan dokter. Anda dapat mencari dokter untuk mengobati luka diabetes melalui aplikasi Okeklinik. Lakukan segera jangan sampai terlambat dan makin parah sehingga kemudian akhirnya harus dilakukan amputasi

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com