Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Penyakit usus buntu terjadi karena rongga usus buntu mengalami infeksi, sehingga bakteri cepat berkembang biak hingga menyebabkan usus buntu meradang, bengkak, dan bernanah. Lakukan cara mencegah usus buntu untuk meminimalisir resiko sakit usus buntu.
Pengetahuan mengenai cara mencegah usus buntu penting sekali diketahui semua orang semenjak dini. Karena semua orang mempunyai resiko terkena peradangan usus buntu. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dapat terkena radang usus buntu.
Peradangan usus buntu terjadi pada organ berbentuk kantong kecil dan tipis yang berhubungan dengan usus besar yang disebut apendiks atau usus buntu. Ukuran organ tersebut kurang lebih 5-10 cm, terhubung dengan usus besar. Apabila tidak diobati, radang usus buntu dapat menjadi parah dan membahayakan penderitanya.
Mitos yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa penyebab usus buntu adalah karena biji cabai atau biji jambu klutuk yang terjebak di dalam organ usus buntu. Faktanya, hingga kini belum dapat dipastikan apa penyebab usus buntu. Selain itu, juga perlu dipahami bawah tips cara mencegah usus buntu lebih pada saran menjalankan pola hidup sehat agar meminimalisir faktor resiko Anda terkena radang usus buntu.
Gejala usus buntu
Gejala usus buntu pada umumnya berupa sakit perut sebelah kanan bawah, mulai dari pusar. Kolik abdomen atau nyeri sakit usus buntu ini dapat muncul secara tiba-tiba atau dadakan. Kemudian selama beberapa jam rasa nyeri sakit bisa bertambah parah, terutama, apabila penderita bergerak, menarik nafas dalam-dalam, batuk, dan bersin.
Tak hanya di perut sebelah kanan, posisi nyeri dapat bergerak dan berbeda-beda, tergantung dari berapa lama usus buntu tersebut sudah terbentuk. Sedangkan pada ibu hamil, posisi nyeri dirasakan pada bagian atas perut.
Gejala umum usus buntu dapat diikuti dengan gejala lain seperti kehilangan nafsu makan, perut kembung, tak bisa kentut, mual, konstipasi atau diare, dan demam.
Faktor resiko penyakit usus buntu
Infeksi yang terjadi pada rongga usus buntu dapat menimbulkan radang usus buntu. Kondisi ini membuat bakteri berkembang biak dengan cepat dan membuat usus buntu meradang, bengkak, hingga bernanah.
Faktor resiko yang meningkatkan orang terkena kondisi radang usus buntu tersebut, antara lain, adalah adanya hambatan pada pintu rongga usus buntu. Selain itu juga karena adanya penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau di bagian tubuh lainnya. Adanya tinja atau pertumbuhan parasite, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis yang menyumbat rongga usus buntu juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Demikian pula cedera pada perut dan kondisi medis seperti tumor perut atau inflammatory bowel disease.
Meski demikian, penyebab penyakit usus buntu masih belum dapat dipastikan. Adalah mitos bahwa penyebab usus buntu adalah biji cabe atau biji jambu klutuk yang terjebak di dalam rongga usus buntu.
Tips cara mencegah usus buntu
Beragam tips cara mencegah usus buntu berikut ini dapat Anda lakukan untuk menghindari atau meminimalisir resiko terkena penyakit usus buntu.
Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat
Cara mencegah usus buntu yang pertama adalah mengatur jenis makanan yang rutin diserap oleh tubuh. Utamakan untuk memilih makanan yang tinggi serat agar dapat memudahkan tubuh dalam memproses makanan di dalam sistem pencernaan. Banyaknya serat yang terdapat pada makanan akan membantu menarik lebih banyak air ke usus besar sehingga tekstur feses tetap lunak dan mudah dikeluarkan dari tubuh. Gerakan usus besar juga dapat bekerja secara normal dengan rangsangan dari serat makanan yang dikonsumsi oleh tubuh. Dengan begitu maka baik makanan maupun feses akan melewati usus dengan lancar tanpa menimbulkan penumpukan. Makanan berserat dapat membuat pencernaan lancar dan aktif. Makanan berserat yang bagus dikonsumsi adalah sayuran hijau, buah-buahan, gandum utuh, oatmeal, biji-bijian, serta kacang-kacangan.
Makanan mengandung probiotik juga perlu dikonsumsi
Probiotik adalah bakteri baik, atau jamur yang dapat mendukung sistem pencernaan, sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bakteri baik akan membantu menyehatkan usus. Bakteri baik bekerja untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam tubuh, termasuk bakteri penyebab peradangan atau infeksi di dalam rongga usus buntu. Contoh makanan yang mengandung probiotik adalah yogurt, susu fermentasi kefir, tempe, teh fermentasi kombucha, atau kimchi.
Susu kefir adalah susu fermentasi, mirip yogurt namun kandungan probiotiknya lebih banyak dari yogurt. Jenis probiotik dalam susu kefir berjenis Lactobacillus kefiri. Penelitian menyebutkan bahwa jenis probiotik tersebut bermanfaat menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, seperti Salmonella, Helicobacter pylori, dan E. coli.
Sedangkan teh kombucha adalah teh khas Tiongkok yang berasal dari fermentasi teh, ragi, dan gula selama seminggu atau lebih. Dalam proses fermentasi ini zat asam, bakteri, dan alkohol akan terbentuk di dalam minuman kombucha, sehingga membuat teh kombucha bercita rasa tajam, asam, serta beraroma mirip cuka.
Kimchi adalah makanan khas Korea yang terbuat dari sayuran seperti kubis atau lobak yang dicampur dengan bawang putih, garam, cuka, cabai, jahe, dan bumbu lainnya. Bahan-bahan tersebut difermentasikan terlebih dahulu sebelum dihidangkan dengan nasi atau mie.
Perbanyak minum air putih
Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan pencernaan. Mengonsumsi air putih setiap hari dalam jumlah yang cukup merupakan salah satu cara mencegah usus buntu. Proses penyerapan makanan oleh usus, serta pembuangan sisa-sisa makanan melalui feses, akan lebih mudah berproses bila terdapat cukup banyak air putih di dalam lambung. Tak ayal bila kekurangan air putih maka dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti susah buang air besar atau sembelit. Minumlah air putih sekurang-kurangnya sebanyak 8 gelas per hari.
Jangan mengunyah makanan terburu-buru
Berikutnya, cara mencegah usus buntu adalah dengan membiasakan mengunyah makanan dengan tenang, tidak terburu-buru, sehingga makanan yang masuk ke dalam lambung dan diserap oleh usus sudah dalam kondisi yang halus. Mengunyah makanan dengan tenang ini juga dapat membantu tubuh menyerap nutrisi dengan baik. Sebaliknya, jika makan terburu-buru maka makanan yang masuk ke dalam lambung masih kasar. Hal ini akan dapat menimbulkan faktor resiko gangguan sistem pencernaan.
Segera konsultasikan dengan dokter
Kondisi nyeri perut sebelah kanan bawah yang muncul secara tiba-tiba harus segera dapat Anda kenali. Caranya adalah dengan berkonsultasi kepada dokter, untuk memastikan apakah itu merupakan gejala usus buntu ataukah bukan. Dengan berkonsultasi kepada dokter Anda lebih dapat mencegah usus buntu bertambah parah.
Bagaimana dokter melakukan diagnosis usus buntu?
Dokter mula-mula akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien. Wawancara ini dilakukan sebelum pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan fisik, akan diketahui rasa nyeri, dan juga akan ditekan pada area yang nyeri untuk menilai seberapa parah usus buntu yang dialami pasien. Biasanya radang usus buntu akan ditandai dengan rasa nyeri yang semakin parah setelah tekanan tersebut dilepas dengan cepat.
Selain itu, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan kemudian. Yakni berupa tes darah, tes urine, CT Scan atau USG, pemeriksaan panggul, tes kehamilan, atau foto rontgen dada. Pemeriksaan penunjang tersebut untuk memastikan atau membedakan rasa sakit perut sebelah kanan bawah pasien merupakan gejala usus buntu atau gejala penyakit lain.