Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Seberapa Penting Pendampingan Suami Saat Persalinan ?

Artikel dipublikasikan : 27 Oktober 2023 19:05
Dibaca : 1680 kali

Foto : Freepik

Agar ibu hamil merasa lebih aman dan siap menghadapi saat-saat persalinan, diperlukan pendampingan dari  pasangan. Peran dan dukungan suami sangat penting dalam persalinan. 

Persalinan bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan dan membebani. Persalinan dapat menjadi sangat rentan secara fisik dan emosional bagi seorang wanita. 

Namun, dengan memiliki pasangan yang memberikan dukungan selama persalinan, seorang wanita tidak akan merasa sendirian dan lebih aman serta nyaman. Pendampingan suami sangat penting untuk menunjukkan dukungan kepada istri Anda. 

Dukungan yang berlangsung terus-menerus selama persalinan dapat memberikan manfaat positif bagi ibu dan bayinya. Dukungan positif itu juga dapat mempererat ikatan suami istri menjadi sebuah tim yang saling mendukung dalam menghadapi tantangan persalinan. 

Apa yang harus dilakukan suami?

Pendampingan suami saat persalinan itu penting. Lalu, apa saja yang harus dilakukan oleh suami saat persalinan istri ? Berikut ini tips bagi para suami yang akan mendampingi persalinan sang istri.  

  1. Bekali diri Anda dengan pengetahuan

Sebelum saat persalinan datang, Anda perlu mencari pengetahuan seputar persalinan. Sebaiknya Anda ikut kelas persiapan persalinan. Anda dapat berdiskusi dan merencanakan persalinan di sana. Segala hal tentang persalinan, mulai dari obat pereda nyeri dan intervensi medis hingga siapa yang diinginkan istri untuk berada di ruang bersalin, atau bagaimana perasaan mereka tentang menyusui, dapat dibahas.  Anda dapat mempelajari tentang fase-fase persalinan, apa yang terjadi pada tubuh pasangan Anda, dan alasan dilakukannya operasi caesar.  

Ingat bahwa nyeri saat melahirkan adalah hal yang normal dan tidak ada yang perlu ditakutkan. Persalinan merupakan proses alami. Bantulah pasangan Anda untuk mengingat hal ini agar dirinya  tetap rileks. Hal ini akan membantu proses persalinan berlangsung lebih cepat dan mengurangi rasa tidak nyaman. 

Selain itu, penting pula  diingat bahwa persalinan bisa memakan waktu lama, dan itu juga normal. Persalinan yang lama bukanlah persalinan yang buruk. 

  1. Berempati dan menahan emosi 

Tahan emosi Anda. Jika Anda mendukung istri selama persalinan maka bersikaplah fleksibel dan tidak tersinggung dengan ucapan atau perkataan apapun yang dilontarkan istri Anda. Bersikaplah terbuka untuk mengambil tugas yang berbeda dan menawarkan dukungan dengan cara yang berbeda. Anda mungkin menanggung beban rasa sakit, kecemasan, dan frustasi pasangan Anda. Meski sulit diterima, namun cobalah untuk mengingatkan diri Anda bahwa situasi ini adalah sebuah pengalaman yang sangat sulit  dan dilakukan karena kesakitan. 

  1. Bersiaplah untuk menunggu

Persalinan mungkin bisa menjadi momen yang menyenangkan, namun bisa juga membosankan. Karena Anda mungkin akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menunggu persalinan, tanpa melakukan kegiatan apapun. Oleh karena itu, sebaiknya cobalah untuk mengalihkan pikiran pasangan Anda dari ketidaknyamanan yang dia rasakan. Misalnya dengan percakapan ringan, mendengar  musik, atau menonton TV. 

  1.  Tunjukkan dukungan Anda

Persalinan dapat membuat seseorang menjadi panik. Perasaan panik ini dapat diatasi dengan adanya pendampingan pasangan. Anda adalah orang paling mengenal pasangan Anda.  Saat kontraksi semakin intens , yakinkan pasangan Anda bahwa dia melakukan tugasnya dengan baik dan Anda mencintainya. Anda juga dapat membantu dengan memberinya es batu atau menyeka keringat di keningnya. 

Meskipun beberapa orang tidak suka disentuh selama persalinan, ada pula yang menyukai pijatan di leher atau punggung. Jika Anda tidak tahu cara terbaik untuk mendukung mereka, jangan takut untuk meminta saran dari pasangan Anda atau perawat persalinan.

  1. Mengajukan pertanyaan kepada perawat

Di ruang persalinan akan terjadi banyak aktivitas yang mungkin tidak Anda pahami. Jangan ragu untuk bertanya kepada perawat atau penyedia layanan kesehatan yang ada di sana. Jawaban yang mereka berikan akan dapat menenangkan pikiran Anda dan pasangan. 

  1. Pantau kontraksi

Kontraksi yang terjadi pada pasangan Anda dapat terlihat melalui monitor kontraksi. Pasangan Anda tidak bisa melihat monitor kontraksi, tapi Anda bisa. Artinya, Anda dapat membicarakan kepadanya, menjelaskan kapan kontraksi akan mencapai puncaknya dan mulai mereda. Menceritakan apa yang sedang terjadi, kapan mulai, kapan berakhir, akan  dapat memberikan rasa aman. 

  1. Dokumentasikan persalinan dengan seizin pasangan

Mendokumentasikan persalinan istri Anda mungkin akan bermanfaat di kemudian hari nanti, untuk mengingatkan momen istimewa ini. Namun ketika hendak mengambil gambar atau video, Anda harus dapatkan izin dari istri. Jika diizinkan, pastikan pengambilan gambar ini tidak diarahkan ke selangkangan pasangan Anda, kecuali apabila video ini tidak akan diperlihatkan kepada orang lain. Anda bisa mengambil gambar dari beberapa sudut pandang, seperti  dari balik bahu pasangan, dari arah samping, atau dari arah dokter.   Selain itu, pastikan untuk berkonsultasi dan mendapatkan izin terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang membantu persalinan istri Anda. 

  1. Ketahui bahwa persalinan itu akan berantakan

Persalinan itu penuh dengan perjuangan dan darah. Pasangan Anda bahkan mungkin akan buang air besar saat mengejan. Dan mungkin akan mengeluarkan suara-suara yang belum pernah Anda dengar sebelumnya. 

Sebagai pendamping, betapapun gelisahnya perasaan Anda, tugas Anda adalah mengatakan "Kamu melakukannya dengan baik!" walaupun sebenarnya, istri Anda tidak memperhatikan perkataan Anda. Itu adalah suara yang Anda kenal dan nada yang meyakinkan yang mereka dengarkan. 

  1.  Jangan mengeluh

Sebagai suami yang tengah mendampingi persalinan istri, janganlah Anda mengeluh atau bersikap bosan (misalnya, menguap) saat mendampingi istri Anda. Saat kontraksi, istri Anda mungkin akan meremas tangan pasangan. Kontraksi biasanya berlangsung sekitar 60 detik.

  1. Ciptakan lingkungan yang mendukung

Anda dapat melakukannya dengan mengatur suhu dan pencahayaan ruangan agar terasa nyaman. Anda juga harus melakukan yang terbaik untuk menjaga ruangan bebas dari sampah dan berantakan. Bila perlu mungkin dengan menyetel musik lembut, dengan persetujuan istri Anda. 

  1. Anjurkan pasangan untuk ke kamar mandi satu kali setiap jam

Anda perlu menyarankan agar pasangan Anda buang air kecil satu kali dalam satu jam. Hal ini akan membantu menjaga kandung kemih tetap kosong, memberi bayi lebih banyak ruang untuk turun ke panggul, dan mendorong kemajuan persalinan lebih cepat.

  1. Bantu mengubah posisi

Pergeseran posisi selama persalinan dapat membantu mengubah bentuk panggul, sehingga bayi dapat menavigasi jalan lahir, yang merupakan hal yang sangat penting. Hal ini juga memberikan "sensasi" baru kepada wanita yang akan melahirkan bayinya dan dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan persalinan. Sarankan dengan lembut agar  istri Anda berpindah ke posisi baru setiap 30 menit hingga satu jam dan dukung mereka dalam transisi tersebut. 

  1. Berikan hadiah spesial

Setelah melalui persalinan yang melelahkan, ibu dan bayinya mungkin tertidur nyenyak di ranjang rumah sakit. Anda mungkin akan memberitahukan kabar gembira ini kepada keluarga dan teman-teman. Pada saat istri Anda terlelap, Anda bawakan hadiah  untuk menyambut hari istimewa ini, dengan memberikan bunga, belanja coklat, atau tulisan pesan cinta kepada istri Anda. Jangan ikut tidur dulu sebelum Anda memberikan hadiah spesial ini. 

_______________________________

Referensi:

Kelly, K. Parents (2022). 10 Labor and Delivery Support Tips for Partners.
Gordon, S. Verywell Family (2022). How to Support Your Partner During Labor.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com