Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Seberbahaya Apakah Bulu Kucing Bagi Kesehatan Manusia?

Artikel dipublikasikan : 30 Oktober 2023 19:35
Dibaca : 2401 kali

Bulu kucing mudah rontok dan bisa membawa resiko kesehatan pada manusia. Para pecinta kucing perlu mewaspadainya dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan. 

Kucing merupakan hewan peliharaan bagi sebagian orang. Namun sebagaimana hewan peliharaan lainnya, kucing juga bisa mengundang datangnya resiko kesehatan pada manusia.  Hal ini dimungkinkan oleh karena, salah satunya, bulu kucing yang mudah rontok. 

Bulu kucing bisa berbahaya jika terhirup karena mengandung sejumlah alergen termasuk serbuk sari, tungau debu, bulu binatang, spora jamur, dan bakteri. Bahaya ini terutama bagi para ibu hamil dan orang yang mengidap penyakit autoimun. 

Dapatkan bulu kucing tersangkut di paru-paru?

Ya, tentu bisa! Menurut American Lung Association, bulu kucing dapat menyebabkan iritasi dan mungkin terperangkap di paru-paru. Bulu kucing adalah penyebab umum asma dan reaksi alergi. Ketika bulu-bulu kucing rontok, helaian-helaian kecil tersebut dilepaskan ke udara dan kemudian dihirup oleh manusia. 

Penumpahan sel kulit mati adalah sumber alergen dalam ruangan  yang  juga harus diwaspadai oleh pemilik kucing. 

Rambut-rambut kecil dari bulu kucing dapat  tersangkut di bronkus atau saluran pernafasan kecil. Anda dapat  mengalami kesulitan bernapas. Jika Anda sudah menderita asma, rambut-rambut kecil itu akan menyebabkan lebih banyak peradangan dan mengiritasi paru-paru Anda. 

Penyakit yang disebabkan oleh bulu kucing

Meskipun Anda menyayangi kucing peliharaan, penting kiranya untuk menyadari bahwa ada resiko kesehatan yang disebabkan oleh bulu kucing Anda. Berikut ini terdapat risiko penyakit yang muncul akibat hewan peliharaan ini: 

  • Reaksi Alergi

Reaksi alergi muncul dari air ludah dan urine kucing yang pada saat kucing menjilat dirinya sendiri, bulu-bulu kucing kemudian terkena air ludah tersebut. Pada umumnya, reaksi alergi yang muncul dapat menyebabkan gejala flu, mata gatal, bersin, pilek, dan peradangan pada sinus. Selain itu, bulu kucing dapat memicu serangan asma. 

  • Penyakit cakaran kucing (cat scratch disease)  

Penyakit cakaran kucing (CSD) disebabkan oleh bakteri bernama Bartonella henselae, yang dibawa oleh sekitar 40% kucing pada suatu waktu dalam hidupnya, meskipun sebagian besar tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Bakteri Bartonella henselae  paling umum terjadi pada anak kucing di bawah usia 1 tahun, dan karena anak kucing lebih cenderung menggaruk saat bermain, kemungkinan besar mereka menyebarkan bakteri tersebut ke manusia.

Tanda awal CSD dapat berupa adanya infeksi pada lokasi garukan sekitar 3-14 hari setelah terjadinya, ditandai dengan pembengkakan, nyeri, dan nyeri tekan. Sakit kepala, demam, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan juga dapat terjadi, dan dalam kasus yang sangat jarang, CSD dapat memengaruhi otak, jantung, dan organ lainnya.  

Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah kemungkinan besar dapat mengalami gejala CSD yang parah.

Apabila daya tahan tubuh Anda kuat, penyakit cakar kucing ini tidak berakibat serius pada Anda. 

Namun, jika Anda mengalami akibat yang serius dari cakaran kucing Anda, segeralah lakukan pemeriksaan di rumah sakit. 

  • Kurap

Infeksi jamur kulit bisa terjadi akibat bulu kucing. Penularannya terjadi saat seseorang membelai kucing dan tidak mencuci tangan setelahnya.

  • Toxoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang disebut Toxoplasma gondii. Penyakit ini paling sering tertular pada manusia melalui konsumsi daging yang kurang matang atau terkontaminasi. 

Pada kucing, Toxoplasma gondii dikeluarkan melalui kotorannya.  Manusia juga dapat tertular melalui kontak dengan kotoran kucing atau area atau benda apa pun yang terkontaminasi kotoran kucing, karena kucing adalah pembawa kotoran tersebut. Toxoplasma gondii tidak dapat diserap melalui kulit, namun infeksi dapat terjadi jika parasit tidak sengaja tertelan.

Parasit Toxoplasma gondii  tersimpan dalam feses (kotoran) kucing yang sudah terinfeksi. Parasit tersebut muncul sekitar 2-3 minggu setelah kucing Anda terinfeksi. Saat kucing menjilati bulunya, kemungkinan parasit ini bisa tertinggal pada bulu kucing yang kemudian dapat berpindah pada manusia ketika membelainya. 

Penyakit tokso dari parasit yang dibawa oleh bulu kucing bisa menyebabkan cacat untuk bayi lahir dan rentan mengalami keguguran pada wanita hamil. Selain itu, infeksi toxoplasma gondii juga rentan pada orang lanjut usia dan anak kecil, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. 

Mencegah tertular penyakit akibat bulu kucing

Agar terhindar dari resiko penyakit akibat bulu kucing, beberapa tindakan berikut dapat Anda lakukan. 

  • Berikan makanan sehat untuk kucing Anda

Jangan sembarangan memberikan makanan kepada hewan peliharaan di rumah, terutama pada kucing Anda. Sebaiknya berikan makanan yang kaya protein dan vitamin. Selain itu, minumannya  juga harus diperhatikan, jangan sampai kucing-kucing peliharaan Anda meminum air dari sumber air yang kotor. 

  • Rutin memandikan kucing

Tindakan pencegahan yang juga penting untuk mencegah penyakit pada kucing adalah dengan  membersihkannya dengan benar. Anda perlu memandikan kucing-kucing peliharaan Anda secara rutin. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menjaga kebersihan, menghilangkan kutu, jamur atau parasit yang menempel pada bulu-bulu kucing Anda.

  • Sediakan wadah khusus untuk kotoran

Kotoran adalah sumber penyakit akibat kucing. Supaya kotorannya tidak berada di sembarang tempat, Anda harus menyediakan wadah khusus atau litter box khusus agar kucing Anda terbiasa buang air besar di dalamnya. Latihlah kucing peliharaan Anda untuk buang kotoran pada tempatnya. 

Bagaimana menghilangkan bulu kucing?

Bulu-bulu kucing yang rontok dapat menempel pada perabotan rumah tangga Anda, seperti  pada furniture. Untuk menghilangkan bulu kucing dari furniture, Anda bisa membersihkan dengan sarung tangan karet atau spons basah, lalu mengambil bagian kecil yang ada menggunakan lint roller atau penyedot debu genggam.

Untuk membantu melonggarkan semua bulu membandel dari kain dan karpet agar mudah dihilangkan, cukup semprotkan sedikit air encer yang dicampur dengan pelembut kain ringan ke perabotan kain apa pun sebelum dibersihkan!

Menyedot debu adalah cara terbaik untuk menghilangkannya dari karpet dan harus dilakukan secara rutin dengan pembersihan menyeluruh satu atau dua kali seminggu.

Hilangkan noda membandel menggunakan kain pel atau spons yang sedikit dibasahi pada karpet dengan tumpukan rendah!

Mencabut bulu kucing adalah hal yang sering membuat frustasi banyak orang, dan jika Anda pernah mencoba menghilangkan bulu kucing dari pakaian dengan tangan kosong atau lint roller maka kita bisa menebak betapa frustasinya hal itu. Maka dari itu, siapkan lap piring, sarung tangan karet, dan air untuk menghilangkan bulu kucing yang menempel. 

Tips mengontrol bulu kucing di rumah

Beberapa tips berikut ini dapat Anda lakukan sendiri di rumah agar bersih dari bulu kucing 

  • Jauhkan kucing Anda dari furniture

  • Sikat kucing Anda secara teratur untuk menghilangkan bulu rontok dan mencegah kusut

  • Gunakan selotip untuk pakaian, furniture, jok mobil, untuk mengangkat bulu kucing yang menempel. 

  • Sedot debu sesering mungkin dengan alat tambahan yang dirancang untuk mengambil bulu hewan peliharaan

  • Sering-seringlah mencuci sprei dengan air panas menggunakan pelembut kain pada sprei sebelum mengeringkannya untuk mengurangi ikatan statis yang dapat menarik bulu hewan peliharaan

  • Ganti filter pada penyedot debu setiap 3 bulan sekali atau sesuai kebutuhan jika Anda memiliki hewan peliharaan di rumah

  • Mandikan kucing Anda setiap bulan (atau lebih sering jika bulunya banyak rontok)

_______________ 

Referensi:

Medical News Today (diakses pada 2023), Pets: are you aware of the risks to human health?

Animal Hair HQ (diakses pada 2023), Can Cat Hair Get in Your Lungs?

Healthline (diakses pada 2023), Is Your Cat Endangering Your Health?

My Smelly (diakses pada 2023), Is Cat Hair Dangerous?

 

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com