Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto : Freepik
Melatih otak untuk meningkatkan daya ingat, fokus, atau fungsi sehari-hari merupakan prioritas utama bagi kalangan lansia. Namun, orang dari segala usia juga dapat memperoleh manfaat dari menggabungkan beberapa latihan otak sederhana ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Otak berkaitan dalam semua aktivitas yang kita lakukan. Dan seperti bagian tubuh lainnya, otak juga perlu dirawat.
Senam otak merupakan aktivitas yang dirancang untuk mempertahankan dan memperkuat kemampuan kognitif seperti memori kerja, kecepatan pemrosesan, dan fungsi eksekutif.
Anda pasti telah mengetahui bahwa Anda perlu melatih tubuh. Namun tahukah Anda bahwa melatih otak juga merupakan hal yang penting ? Melatih otak sering disebut sebagai cara untuk mempertajam pikiran dan bahkan meningkatkan kecerdasan.
Banyak pula ilmuwan berpendapat bahwa ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jenis aktivitas tertentu dapat bermanfaat bagi kesehatan otak Anda.
Tips Melatih Otak
Berikut merupakan beberapa tips untuk melatih otak yang bisa Anda lakukan di rumah.
Merawat tubuh Anda untuk merawat pikiran Anda
Merawat tubuh adalah langkah awal yang perlu dilakukan untuk merawat pikiran. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang melakukan perilaku sehat seperti olahraga dan nutrisi yang tepat jarang terkena masalah penurunan kognitif yang berhubungan dengan proses penuaan. Satu studi mengatakan bahwa olahraga dapat melindungi otak Anda dari penyusutan seiring bertambahnya usia. Para peneliti juga menemukan bahwa olahraga dapat mendorong neurogenesis, atau pembentukan sel-sel otak baru, di hippocampus otak.
Para peneliti menemukan bahwa pria yang mempraktikkan perilaku sehat tertentu sekitar 60% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gangguan kognitif dan demensia seiring bertambahnya usia. Perilaku sehat tersebut antara lain tidak merokok, rutin berolahraga, banyak mengonsumsi sayur dan buah, serta tidak mengonsumsi alkohol dalam.
Jadi, jika Anda ingin memiliki kualitas pikiran yang lebih baik, mulailah dengan memperbaiki kesehatan fisik Anda terlebih dahulu. Mulailah rutin berjalan, memasukkan lebih banyak buah dan sayuran segar ke dalam makanan Anda, dan cobalah untuk menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol. Hal tersebut akan sangat membantu kesehatan otak Anda dalam waktu yang lama.
Gambarlah Peta
Anda mungkin merasa dapat menavigasi jalan-jalan di lingkungan Anda dengan mata tertutup. Cobalah menantang otak Anda dengan menggambar peta kota atau lingkungan Anda dari ingatan.
Cobalah untuk memasukkan jalan-jalan utama, patokan dan detail lokal.
Setelah Anda selesai, bandingkan peta memori Anda dengan peta sebenarnya dari area tersebut. Anda bisa lihat bagaimana hasilnya. Lihat apakah ada yang Anda lewatkan?
Jika menurut Anda kegiatan ini terlalu mudah, cobalah menggambar area yang kurang familiar dari ingatan Anda, seperti peta seluruh kota Jakarta atau indonesia dan coba beri label setiap daerah dan kota.
Menavigasi jalan Anda ke supermarket atau rumah sakit mungkin tampak sederhana dan mudah bagi Anda. Namun, memaksa diri Anda untuk mengingat tata letak lingkungan Anda serta menggambar dan memberi label membantu mengaktifkan berbagai area di otak Anda.
Pelajari sesuatu hal yang baru
Mempelajari sesuatu yang baru adalah salah satu cara untuk menjaga otak Anda untuk tetap fokus dan terus menghadirkan tantangan baru.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menugaskan orang dewasa yang lebih tua untuk mempelajari berbagai keterampilan baru mulai dari fotografi digital. Mereka kemudian melakukan tes memori dan membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Mereka yang berada di kelompok kontrol melakukan aktivitas yang menyenangkan tetapi tidak terlalu menantang secara mental seperti menonton film dan mendengarkan radio.
Para peneliti menemukan bahwa hanya peserta yang telah mempelajari keterampilan baru yang mengalami peningkatan pada tes memori. Mereka bahkan masih menemukan bahwa peningkatan memori ini masih ada saat diuji lagi setahun kemudian.
Beberapa hal yang mungkin bisa Anda coba antara lain mempelajari bahasa baru, belajar memainkan alat musik, atau mempelajari hobi baru yang menyenangkan. Anda tidak hanya akan meregangkan pikiran Anda, tetapi Anda juga akan terus mempelajari sesuatu yang baru saat Anda terus mengembangkan keterampilan Anda dan tentu saja berdampak positif untuk pikiran Anda.
Aktif bersosialisasi
Studi tahun 2019 menunjukkan bahwa orang yang aktif secara sosial memiliki risiko lebih rendah terkena demensia dan penyakit Alzheimer. Bersosialisasi cenderung mengaitkan banyak area otak dan aktivitas sosial juga memasukkan elemen fisik, seperti berolahraga, yang juga bermanfaat bagi pikiran Anda. Jika Anda seorang introvert, Anda tetap harus mencari interaksi sosial yang bermanfaat bagi otak Anda baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut merupakan beberapa ide untuk tetap terlibat secara sosial meliputi:
ikut kerja bakti
bergabung dengan suatu klub
keluarga, tetangga dan temanut kegiatan arisan warga
menjaga komunikasi dengan keluarga,teman dan lingkungan Anda
Bermain game yang melatih otak
Ada banyak jenis game situs web, dan aplikasi pelatihan otak di luar sana. Banyak pula yang mengklaim bahwa latihan otak ini dapat meningkatkan kelenturan mental Anda, membuat Anda lebih tajam secara mental seiring bertambahnya usia, dan bahkan membuat Anda lebih cerdas.
Jika Anda menikmati permainan seperti itu, Anda dapat menemukan daftar sumber daya pelatihan otak yang bagus.
Namun, jika Anda sudah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menatap layar komputer atau ponsel, Anda harus imbangi dengan berjalan-jalan, menikmati hobi baru, atau bahkan mengunjungi teman. Semua kegiatan ini dapat memiliki efek jangka panjang yang besar pada kesehatan dan vitalitas otak Anda.
______________________
Referensi :
Elwood P, Galante J, Pickering J, et al. Healthy lifestyles reduce the incidence of chronic diseases and dementia: evidence from the Caerphilly cohort study. PLoS One. 2013;8(12):e81877. doi:10.1371/journal.pone.0081877
Lardone A, Liparoti M, Sorrentino P, et al. Mindfulness meditation is related to long-lasting changes in hippocampal functional topology during resting state: A magnetoencephalography study. Neural Plast. 2018;2018:5340717. doi:10.1155/2018/5340717
Liu PZ, Nusslock R. Exercise-mediated neurogenesis in the hippocampus via BDNF. Front Neurosci. 2018;12:52. doi:10.3389/fnins.2018.00052
Max Planck Institute for Human Development and Stanford Center on Longevity. A Consensus on the Brain Training Industry from the Scientific Community.
Palmer MD. Keep Your Brain Alive: 83 Neurobic Exercises to Help Prevent Memory Loss and Increase Mental Fitness, by Lawrence Katz and Manning Rubin. Activities, Adaptation & Aging. 2016;40(1):80-80. doi:10.1080/01924788.2016.1144015.
Park DC, Lodi-Smith J, Drew L, et al. The impact of sustained engagement on cognitive function in older adults: the Synapse Project. Psychol Sci. 2014;25(1):103–112. doi:10.1177/0956797613499592
Sommerlad A, Sabia S, Singh-manoux A, Lewis G, Livingston G. Association of social contact with dementia and cognition: 28-year follow-up of the Whitehall II cohort study. PLoS Med. 2019;16(8):e1002862. doi:10.1371/journal.pmed.1002862
Stankov L, Lee J. We can boost IQ: Revisiting Kvashchev's experiment. J Intell. 2020;8(4):41. doi:10.3390/jintelligence8040041
Yuki A, Lee S, Kim H, Kozakai R, Ando F, Shimokata H. Relationship between physical activity and brain atrophy progression. Med Sci Sports Exerc. 2012;44(12):2362-2368. doi:10.1249/MSS.0b013e3182667d1d