Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto: Freepik
Tuberkulosis pada anak disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri TBC menyebar dari orang ke orang melalui udara, yakni, ketika seseorang dengan penyakit TBC paru-paru atau tenggorokan batuk, berbicara, atau bernyanyi. Orang-orang terdekat dapat menghirup bakteri ini dan terinfeksi.
Penulis : Sholahudin Achmad
Pada dasarnya orang dewasa yang mengidap penyakit TBC paru-paru atau tenggorokan dapat menyebarkan bakteri Mycobacterium tuberculosis kepada siapa saja yang menghabiskan waktu dengan mereka setiap hari. Bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab tuberkulosis.
Anak-anak yang menghirup udara yang terpapar bakteri tersebut dapat tertular tuberkulosis (TB). Bakteri ini akan berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain, seperti tulang belakang, ginjal, bahkan otak.
Sebagai orang tua, Anda perlu ketahui ini. Anak-anak yang terkena tuberkulosis kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut!
Hal ini dikarenakan pada saat orang dewasa penderita TBC sedang batuk atau bersin, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa.
Bila anak-anak Anda memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena HIV pada anak atau kurang gizi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC anak.
Namun perlu dipahami pula bahwa tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TBC menjadi sakit. Jadi, ada dua kondisi terkait tuberkulosis. Yakni: infeksi tuberkulosis laten dan penyakit tuberkulosis.
Infeksi tuberkulosis laten
Orang dengan infeksi tuberkulosis laten biasanya diketahui lewat tes kulit atau tes darah yang menunjukkan adanya infeksi tuberkulosis. Ciri-cirinya adalah :
Memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya, tetapi bakteri tersebut tidak aktif
Tidak sakit dan tidak memiliki gejala
Tidak dapat menyebarkan bakteri ke orang lain
Sering diberi obat untuk mencegah terkena penyakit TBC
Penyakit TBC
Sementara jika bakteri tuberkulosis sudah menjadi aktif di dalam tubuh dan berkembang biak, maka orang tersebut akan terserang penyakit TBC.
Penderita penyakit TBC biasanya diketahui setelah dilakukan tes kulit atau tes darah yang menunjukkan infeksi tuberkulosis.
Selain itu, penderita akan mengalami sakit akibat bakteri TBC yang aktif atau berkembang biak dan merusak jaringan di dalam tubuhnya. Penderita biasanya memiliki gejala penyakit TBC dan harus diberikan obat untuk mengobati penyakit TBC.
Bakteri tuberkulosis pada anak
Setelah terinfeksi bakteri tuberkulosis, anak-anak lebih mungkin terkena penyakit TBC dan lebih cepat sakit daripada orang dewasa.
Bila dibandingkan dengan anak-anak, penyakit TBC pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh infeksi TBC di masa lalu yang menjadi aktif bertahun-tahun kemudian. Yaitu ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah karena beberapa alasan, misalnya seperti infeksi HIV, dan diabetes.
Diagnosis tuberkulosis pada anak
Mengonfirmasi diagnosis penyakit TB pada anak dengan tes laboratorium dapat menjadi tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan:
Sulit untuk mengumpulkan spesimen dahak dari bayi dan anak kecil
Tes laboratorium yang digunakan untuk menemukan TB dalam dahak cenderung tidak memberikan hasil positif pada anak-anak; hal ini disebabkan fakta bahwa anak-anak lebih mungkin terkena penyakit TBC yang disebabkan oleh jumlah bakteri yang lebih sedikit (penyakit paucibacillary).
Untuk alasan ini, diagnosis penyakit TBC pada anak sering dibuat tanpa konfirmasi laboratorium dan malah berdasarkan kombinasi dari faktor-faktor berikut:
Tanda dan gejala klinis biasanya terkait dengan penyakit TB
Hasil tes kulit tuberkulin (TST) positif atau tes darah TB positif (IGRA)
Rontgen dada yang memiliki pola khas terkait dengan penyakit TBC
Riwayat kontak dengan penderita penyakit TB menular
Tanda dan gejala penyakit TBC pada anak
Tanda dan gejala penyakit TBC pada anak antara lain adalah :
Batuk lama yang tidak kunjung sembuh, biasanya hingga lebih dari 3 minggu
Perasaan sakit atau lemah, lesu, atau berkurangnya kegembiraan
Penurunan berat badan atau gagal tumbuh
Demam hingga lebih dari 2 minggu
Keringat pada malam hari
Pembengkakan kelenjar getah bening
Pertumbuhan terhambat
Kehilangan nafsu makan
Berat badan tidak kunjung bertambah
Sesak nafas
Bentuk penyakit TBC yang paling umum terjadi pada paru-paru, tetapi penyakit TBC dapat mempengaruhi juga bagian tubuh lainnya. Gejala penyakit TBC pada bagian tubuh lain tergantung pada daerah yang terkena.
Bayi, anak kecil, dan anak dengan gangguan sistem imun (misalnya, anak dengan HIV) memiliki resiko tertinggi untuk mengembangkan bentuk TB yang paling parah seperti meningitis TB atau penyakit TB diseminata.
Pengobatan infeksi tuberkulosis laten
Pengobatan yang direkomendasikan untuk anak-anak dengan infeksi tuberkulosis laten bertujuan untuk mencegah mereka mengembangkan penyakit tuberkulosis.
Bayi, anak-anak kecil, dan anak-anak dengan gangguan kekebalan dengan infeksi tuberkulosis laten atau anak-anak yang kontak dekat dengan seseorang dengan penyakit tuberkulosis menular, memerlukan pertimbangan khusus karena mereka berisiko lebih tinggi terkena penyakit tuberkulosis. Sebelum melakukan pengobatan, konsultasikan lebih dulu dengan dokter ahli TBC anak.
Anak-anak di atas usia 2 tahun dapat diobati untuk infeksi tuberkulosis laten dengan isoniazid-rifapentine sekali seminggu selama 12 minggu. Pengobatan alternatif untuk infeksi tuberkulosis laten pada anak termasuk rifampisin harian selama 4 bulan atau isoniazid harian selama 9 bulan.
Regimen sama-sama dapat diterima, namun, penyedia layanan kesehatan harus meresepkan rejimen pendek yang lebih nyaman, jika memungkinkan. Pasien lebih mungkin untuk menyelesaikan rejimen pengobatan yang lebih singkat.
Pengobatan penyakit TBC pada anak
Penyakit TBC pada anak diobati dengan meminum beberapa obat anti TBC selama 4, 6, atau 9 , bulan, tergantung pada rejimen pengobatan. Namun, tidak disarankan rejimen pengobatan TB rifapentine-moksifloksasin selama 4 bulan untuk anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun atau memiliki berat badan di bawah 40 kilogram.
Jika anak berhenti minum obat sebelum habis, anak bisa sakit lagi. Jika obat tidak diminum dengan benar, bakteri yang masih hidup dapat menjadi kebal terhadap obat tersebut. Tuberkulosis yang resisten terhadap obat lebih sulit dan lebih mahal untuk diobati, dan pengobatan berlangsung lebih lama, bisa berlangsung 8 sampai 24 bulan.
Vaksinasi
BCG atau bacille Calmette-Guérin adalah vaksin untuk mencegah penyakit TBC. BCG digunakan di banyak negara untuk mencegah penyakit TB pada anak.
Vaksin BCG hanya boleh dipertimbangkan untuk orang yang sangat terpilih yang memenuhi kriteria tertentu dan berkonsultasi dengan dokter ahli TB.
________________________
Referensi :
Centers for Disease Control and Prevention (2022), TB and Children.
Thomas, T.A. (2017). Tuberculosis in Children. Pediatric Clinics of North America. 64(4), pp. 893-909.
American Lung Association (2018). Tuberculosis Symptoms, Causes & Risk Factors.
Baby Center. Tuberculosis in Toddlers.
Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2016). Tuberculosis in Children.
Kidshealth, Nemours (2014). For Parents. Tuberculosis.
Batra, V. Medscape (2018). Drugs & Diseases. Pediatric Tuberculosis.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016). Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak.
University of Rochester Medical Center. Health Encyclopedia. Tuberculosis (TB) in Children.
Stanford Children's Health. Tuberculosis (TB) in Children.