Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia; Anak hingga Lansia

Artikel dipublikasikan : 20 November 2021 17:35
Dibaca : 704 kali

Tekanan darah menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Nilai ini menjadi salah satu tanda vital tubuh yang sering dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara umum, dan perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala. 

Setiap orang memiliki tekanan darah berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa jenis faktor, salah satunya faktor usia. Pada umumnya semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi pula kadar tekanan darah seseorang. 

Nilai tekanan darah dihitung dengan 2 angka yang dipisahkan dengan garis miring seperti 120/80 mmHg. Angka 120 merupakan tekanan darah sistolik, yakni tekanan saat jantung berkonstrasi memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan angka 80 merupakan tekanan darah diastolic yaitu tekanan saat otot jantung berelaksasi sebelum memompa darah kembali. Baik tekanan darah sistolik ataupun diastolic memiliki nilai normal masing-masing dengan kisaran yang berbeda pada usia yang berbeda-beda pula. 

Berikut adalah batas kadar tekanan darah normal berdasarkan kelompok usia:

  1. Tekanan darah normal pada anak-anak

Tekanan darah normal pada anak-anak dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Anak usia 3 sampai 5 tahun 

Batas tekanan sistolik antara 95 sampai 110 mmHg dan batas tekanan diastolic antara 56 sampai 70 mmHg. Maka berarti batas kadar tekanan darah normal pada anak-anak berkisar antara 95/56 mmHg sampai 110/70 mmHg.

  • Anak usia 6 sampai 13 tahun

Batas tekanan sistolik antara 97 sampai 112 mmHg dan batas tekanan diastolic antara 57 sampai 71 mmHg. Itu artinya batas kadar tekanan darah normal pada anak usia sekolah adalah antara 97/57 mmHg hingga 112/71 mmHg.

Baca Juga: Perbedaan Tekanan Darah Rendah dan Kurang Darah

  1. Tekanan darah normal pada remaja

Remaja yang berada diantara usia 13 sampai 18 tahun, memiliki batas normal tekanan sistolik antara 112 sampai 128 mmHg, dengan batas normal tekanan diastolic antara 66 sampai 80 mmHg. Hal ini berarti golongan remaja memiliki kadar normal tekanan darah antara 112/66 mmHg hingga 128/80 mmHg. Perlu diketahui bahwa variasi tekanan darah dalam batas normal pada remaja disebabkan oleh bererapa hal seperti tinggi dan berat badan, jenis kelamin, dan waktu pengukuran tekanan darah.

  1. Tekanan darah normal pada dewasa dan ibu hamil

Pada umumnya orang dewasa memiliki tekanan darah normal jika kadarnya tingkat tekanan sistolik berada diantara 90 sampai 120 mmHg dan tekanan diastolic antara 60 sampai 80 mmHg. Itu artinya batas kadar tekanan darah normal orang dewasa adalah antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHG. Tekanan darah normal dapat menjadi naik atau turun tergantung pada aktivitas fisik yang dilakukan orang dewasa, serta kondisi emosional yang tengah dirasakan.

Sedangkan pada ibu hamil yang dipengaruhi oleh perubahan hormonal menyebabkan kisaran tekanan darah seringkali menjadi lebih rendah. Bahkan pada konisi ibu hamil, tekanan darah 120/80 mmHg sudah termasuk kadar tekanan darah tinggi dan perlu diwaspadai karena memiliki risiko preeklamsia. 

  1. Tekanan darah normal pada lansia

Orang dengan lanjut usia atau lansia biasanya memiliki tekanan darah normal yang cenderung lebih tinggi. Kebanyakan mereka yang berusia lanjut memiliki tingkat tekanan sistolik diatas 150 mmHg dengan tekanan sistolik kurang dari 90 mmHG. Hal ini dikarenakan pembuluh darah pada lansia cenderung lebih kaku, sehingga jantung memerlukan tekanan yang lebih tinggi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Namun jika lansia memiliki tekanan darah yang terlalu rendah, maka akan sering mengalami pusing dan hipotensi ortostatik yang meningkatkan risiko untuk jatuh dan cidera. 

Menjaga tekanan dalam batas normal penting untuk dilakukan guna menghindari tekanan darah tinggi atau hipertensi ataupun tekanan darah rendah atau hipotensi. Keduanya dapat membahayakan, terlebih jika tidak mendapatkan penanganan medis. Untuk itu ketahuilah apada saja tanda dan gejala hipertensi ataupun hipotensi agar tidak terjadi komplikasi penyakit lain dalam tubuh. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Tekanan Darah Secara Alami

Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut silent killer karena kebanyakan orang yang hipertensi tidak menyadarinya akibat tidak merasakan tanda atau gejala tertentu. Namun pada umumnya hipertensi memiliki beberapa gejala seperti rasa sakit pada bagian kepala yang sering dialami pada pagi hari, sering keluar darah dari hidung atau mimisan, detak jantung yang tidak teratur, perubahan pada penglihatan hingga kebutaan, atau sering merasakan dengung pada organ pendengaran. 

Selain itu hipertensi dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberapa hal seperti mudah merasa lelah, sering mual hingga muntah, kebingungan, sering ccemas, nyeri pada bagian dada, dan tremor otot. Dalam kondisi yang lebih parah, darah tinggi dapat menyebabkan bahaya bagi tubuh terlebih lagi jika tidak terkontrol, yaitu:

  • Kerusakan arteri

Seperti kondisi arteri menyempit dan aneurisma yakni membesarnya dinding arteri hingga membentuk benjolan

  • Kerusakan jantung

Seperti penyakit arteri koroner, pembengkakan jantung, hingga gagal jantung

  • Kerusakan otak

Misalnya gangguan kognitif ringan, serangan iskemik transien, demensia, hingga stroke 

  • Kerusakan ginjal

Seperti glomerulosklerosis atau jaringan parut ginjal yang dapat menjadi penyebab gagal ginjal

  • Kerusakan mata

Misalnya retinopati atau kerusakan retina, koroidopati atau penumpukan cairan di bawah retina, neuropati optik atau kerusakan saraf mata

  • Kerusakan tulang

Dapat menjadi penyebab secara tidak langsung pengeroposan tulang atau osteoporosis

  • Disfungsi seksual

Sedangkan kondisi hipotensi dapat menimbulkan beberapa gejala seperti jantung berdebar lebih kencang atau tidak teratur, merasa pusing, mual, lemas hingga pingsan, kehilangan keseimbangan atau mudah merasa goyah, dan pandangan mata yang buram. Orang dengan tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen, sehingga organ-organ tidak dapat menjalani fungsinya dengan normal. Akibat yang parah adalah dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan otak orang yang menderitanya.  

Tekanan darah tinggi ataupun rendah tidak baik untuk kesehatan tubuh. Untuk itu sangat penting menjaga tekanan darah tetap dalam tingkat yang normal. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengontrol tekanan darah tetap pada tingkat normal adalah mengatur pola makan sehat dengan gizi seimbang, rutin berolahraga setidaknya 20 sampai 30 menit setiap hari, menjaga berat badan dalam batas ideal, kelola stress dengan baik, hindari atau bahkan berhenti dari kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol juga merokok. 

Baca Juga: Buah Yang Paling Cocok untuk Penderita Tekanan Darah Rendah

Selain itu, cara yang juga perlu dilakukan adalah dengan memeriksa tekanan darah dengan melakukan prosedur sebelum menjalani pemeriksaan tekanan darah, seperti beristirahat 5 sampai 10 menit sebelum tes dan tidak mengonsumsi kopi atau merokok serta beraktifitas berat setidaknya 30 menit sebelum tes. Anda juga dapat melakukan telekonsultasi melalui website atau aplikasi android OkeKlinik, yang dapat menghubungkan pasien dengan dokter ataupun penyedia jasa layanan kesehatan. Tak perlu ragu atau khawatir karena semua petugas media di aplikasi OkeKlinik memiliki lisensi medis di bidangnya masing-masing. OkeKlinik; We Bring Clinic to Your Home.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com