Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

Terapi Gen untuk Mengobati Penyakit Langka

Artikel dipublikasikan : 24 Mei 2024 10:36
Dibaca : 196 kali

Ada terdapat kurang dari 7.000 sampai 8.000 penyakit langka di dunia yang telah teridentifikasi. Perlu waktu bertahun-tahun untuk menemukan penyebab dan gejala penyakit langka. Namun berkat kemajuan keilmuan medis pada beberapa kasus, penerapan terapi gen dapat menyembuhkan penyakit langka. 

Penyebutan jumlah penyakit langka sering berubah tergantung pada sumbernya. Penyakit langka ditandai dengan beragamnya gejala dan tanda yang bervariasi tidak hanya dari satu penyakit ke penyakit lainnya.

Diagnosa penyakit langka memakan waktu karena rendahnya prevalensi (jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada waktu tertentu) masing-masing penyakit, minimnya tenaga ahli penyakit langka tersebut, pengetahuan terbatas, layanan kesehatan tidak memadai, dan penelitian yang terbatas. Karena  kondisi seperti itu penyakit langka seringkali disebut anak yatim dari sistem kesehatan. 

Berbagai pihak pun bekerja keras mencari titik temu. Baru-baru ini, sejumlah besar sumber terminologis penyakit langka telah digabungkan dalam konsensus Monarch Disease Ontology. Meskipun proses konsensus masih berlangsung, saat ini jumlah penyakit langka mencapai lebih dari sepuluh ribu jenis. Jumlah ini diperoleh dengan memanfaatkan struktur hierarki terminologi penyakit yang ada.

Contoh Jenis Penyakit Langka

Bukan hanya dari gaya hidup yang kurang sehat, beberapa jenis penyakit bisa terjadi akibat adanya gangguan hormon atau perubahan genetik dalam tubuh. Bahkan, beberapa jenis penyakit langka dapat dialami saat bayi baru dilahirkan.

Berikut sejumlah jenis penyakit langka: 

1. Paraneoplastic Neurologic Syndromes (PNS)

PNS adalah kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, yaitu otak, sumsum tulang belakang, saraf juga otot. Istilah 'paraneoplastic' berarti sindrom saraf tidak disebabkan oleh tumor sendiri, tapi oleh reaksi kekebalan tubuh yang menghasilkan tumor tersebut. Pada banyak pasien, respons imun dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf yang jauh melebihi kerusakan yang dilakukan tumor.

2. Penyakit Dercum

Penyakit dercum ditandai dengan beberapa pertumbuhan jaringan lemak (lipoma) yang menyakitkan. Pertumbuhan ini biasanya terjadi di tangan, lengan atas, kaki bagian atas, juga di bawah kulit (subkutan).

Penyakit Dercum sering menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Dalam beberapa kasus, individu yang terkena mungkin juga mengalami kenaikan berat badan, depresi, kelesuan, dan kebingungan. Penyebab pasti dari penyakit Dercum yang tidak diketahui.

3. Penyakit Fahr

Penyakit Fahr merupakan gangguan saraf degeneratif yang jarang terjadi. Ini dicirikan dengan deposit kalsium abnormal (kalsifikasi) dan hilangnya sel yang terkait di daerah tertentu dari otak, seperti ganglia basal.

Penyakit Fahr dapat menyebabkan kerusakan kemampuan kognitif (demensia), hilangnya kemampuan motorik, kekakuan otot, kelumpuhan dan bahkan kebutaan.

4. Penyakit Devic

Penyakit Devic atau Neuromyelitis Optica (NMO) adalah gangguan kronis jaringan saraf ditandai oleh peradangan pada saraf optik (optik neuritis) dan peradangan pada saraf tulang belakang (mielitis). Pada tahap awal, gejala penyakit Devic mungkin sama dengan multiple sclerosis.

5. Penyakit Sel Sabit 

Penyakit sel Sabit adalah kelainan darah yang langka, melemahkan, dan mengancam jiwa dengan kebutuhan yang tidak terpenuhi secara signifikan.

Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 100 ribu orang yang menderita penyakit sel sabit dan sekitar seperlima dari mereka memiliki bentuk sel sabit yang parah.

Terapi Gen Diklaim Lebih Mengobati Penyakit Langka

Meskipun ada banyak obat untuk penyakit langka, terapi gen yang berhasil memberikan kontras dengan pengobatan konvensional yang bersifat kronis.

Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit.

Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen mutan. 

Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. 

Selain memasukkan gen normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali

Terapi gen merupakan pesaing kuat sebagai solusi mengobati penyakit langka.

Terapi gen memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya pilihan cerdas untuk mengobati penyakit langka. 

Terapi gen memperbaiki atau mengganti gen yang rusak adalah pendekatan yang sangat berulang. Teknik ini dapat diterapkan pada berbagai macam penyakit genetik. 

Terapi gen seringkali dapat memberikan penyembuhan, memperbaiki cacat genetik dan membebaskan pasien dari penyakit seumur hidup dan kebutuhan akan pengobatan simtomatik atau modifikasi penyakit.

Terapi gen memasukkan materi genetik ke dalam sel pasien untuk memperbaiki atau mengkompensasi gen yang rusak atau hilang. Hal ini dicapai melalui pengiriman salinan fungsional dari urutan gen menggantikan komponen yang rusak. 

Harapan lain yang sangat menjanjikan dalam bidang studi ini berupa perbedaan antara dua klasifikasi terapi gen, yaitu:

1. Terapi gen somatik 

Pada terapi gen somatik, DNA diintegrasikan ke dalam sel seperti sumsum tulang tetapi tidak ke dalam sel reproduktif.

2. Terapi gen germline 

Memasukkan DNA ke dalam sel reproduktif, karena itu memiliki kemampuan untuk memodifikasi genom, mengubah yang dapat diturunkan ke anak dari pasien di masa mendatang. 

Dengan demikian, Terapi gen germline berpotensi dapat membantu menghilangkan secara permanen penyakit keturunan tertentu. 

Walaupun terapi germline ini kedengaran sangat menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa teknologi ini masih dalam tahap eksperimental dan karena pengetahuan yang belum memadai terkait risiko dan alasan etika.

Terapi gen germline masih merupakan topik yang sangat sensitif dan di sebagian besar negara saat ini dilarang penggunaannya pada manusia.

Posisi Keilmuan Terapi Gen Saat Ini

Saat ini, fokus uji klinis adalah memasarkan perawatan untuk penyakit langka. Banyak uji klinis ini yang dikoordinasikan oleh Food and Drug Association (FDA) AS. Namun, hanya sedikit jumlah produk terapi gen yang telah disetujui untuk dijual.

Satu contoh uji klinis yang sedang dilakukan termasuk riset gabungan dalam terapi gen untuk β-thalassemia. Penyakit ini adalah penyakit gangguan darah yang ditandai oleh kurangnya produksi hemoglobin pada orang dewasa.  

Uji klinis menyarankan bahwa dengan memisah gen tertentu, pasien yang menjalani perawatan seharusnya mampu memproduksi hemoglobin yang cukup untuk mengurangi efek penyakit mereka.

Riset lain berfokus pada perawatan untuk Atrofi Muskular Spinal (SMA), suatu penyakit genetik yang memengaruhi bagian sistem saraf yang mengontrol gerakan otot. 

Uji coba ini menemukan bahwa pasien yang menderita SMA kehilangan atau memiliki gen bermutasi yang disebut gen Neuron Motor Survival 1 (SMN1). Gen yang hilang atau bermutasi dapat diganti menggunakan mekanisme transportasi viral untuk menyisipkan gen yang sudah diperbaiki.

Di Indonesia, diperkirakan 25 juta penduduk menderita berbagai penyakit langka namun hanya 5 persen yang dapat diobati.

Sekitar 200 pasien telah ditegakkan diagnosisnya antara lain MPS (Mucopolysaccharidosis) tipe IV-A pada tahun 2015, lalu Gaucher, MPS tipe-2, Glycogen storage disease.

Selama ini diagnosis dan tatalaksana penyakit langka di Indonesia mengalami ketertinggalan dibandingkan penyakit lain yang prevalensinya lebih tinggi. Tetapi saat ini semua pihak berupaya mengejar ketertinggalan ini.

Tantangan Terapi Gen dan Harapan di Masa Depan

Walaupun bidang terapi gen mengalami kemajuan besar, semua riset masih menghadapi tiga tantangan utama pada tingkat terapeutik. Presesi untuk terapi gen, sehingga gen baru mencapai sel yang tepat; menghindari reaksi supresif dari sistem kekebalan, karena dirancang untuk melawan sel asing yang masuk ke dalam tubuh; dan memastikan bahwa gen baru tidak mengganggu fungsi atau efisiensi gen lain saat ini.

Tetapi mungkin tantangan terbesar dalam bidang terapi gen adalah biaya finansial. Terapi gen datang dengan label harga yang sangat mahal karena banyak penyakit keturunan yang dapat diatasi dengan terapi gen terbilang langka dan memerlukan pendekatan individu kasus demi kasus.

Proses untuk mengembangkan dan memasarkan obat-obatan adalah hal yang rumit, mahal, dan memerlukan kolaborasi para peneliti, industri, pasien, profesional medis, investor, badan pendanaan, dan regulator. 

Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, biaya perawatan sistematis untuk pasien penyakit langka lima kali lebih besar dibandingkan pasien lain. Penyakit langka juga cenderung menyerang anak-anak, karena mereka bisa mendapatkan manfaat dalam jangka panjang.

Mengingat urgensinya sangkut paut penyakit langka, sehingga setiap Tanggal 28 Februari dideklarasikan sebagai Hari Penyakit Langka Sedunia (Rare Disease Day). Hari Penyakit Langka diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Februari (atau 29 pada tahun kabisat), hari paling langka dalam setahun. 

Hari Penyakit Langka Sedunia merupakan gerakan yang terkoordinasi secara global pada penyakit langka, bekerja menuju kesetaraan dalam kesempatan sosial, perawatan kesehatan, dan akses ke diagnosis dan terapi untuk orang yang hidup dengan penyakit langka.

_________________________________

Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7771654/(diakses 2024)

https://www.drze.de/en/research-publications/in-focus/somatic-gene-therapy/somatic-gene-therapy(diakses 2024)

https://m.antaranews.com/berita/3417675/peran-komunitas-ilmiah-untuk-pemeriksaan-genetik-cegah-penyakit-langka(diakses 2024)

https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/fda-setujui-dua-terapi-gen-untuk-penyakit-sel-sabit/7392552.html(diakses 2024)

https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/12800/terapi-gen-untuk-penyakit-liver-langka-beri-harapan-menjanjikan(diakses 2024)

https://edition.cnn.com/2024/03/19/health/gene-therapy-orchard-mld/index.html(diakses 2024)

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com