Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Mata

Tes Buta Warna Online, Apa Perbedaannya?

Artikel dipublikasikan : 15 Februari 2022 10:36
Dibaca : 2373 kali

Tes buta warna, selain dapat dilakukan secara fisik oleh dokter, dapat pula dilakukan secara online. Apa sajakah perbedaan dari tes buta warna online dan tes secara fisik ? 

 

Beberapa orang mengalami buta warna, atau masalah penglihatan warna. Yakni, kondisi dimana mereka tidak dapat membedakan antara warna tertentu, biasanya hijau dengan merah atau kombinasi warna tertentu. 

 

Akibatnya, mungkin saja tidak berpengaruh terhadap karir atau profesi mereka. Tetapi, ada sebagian jenis pekerjaan yang tidak mentolerir masalah buta warna ini. Misalnya, berbagai pekerjaan yang berhubungan erat dengan penentuan warna, atau tampilan visual. Contoh, arsitek, fashion designer, percetakan, pelukis, desainer grafis, analis kimia, pekerjaan yang memerlukan label warna atau stiker, dan sebagainya  

 

Oleh karena itu, tes buta warna seringkali dilakukan untuk memastikan apakah seseorang mengalami buta warna atau tidak.

 

 Ada beberapa jenis tes buta warna untuk memastikan apakah mata kamu normal ataukah mengalami buta warna. Salah satu jenis tes buta warna, adalah tes dengan alat pelat warna Ishihara.

 

Tes buta warna Ishihara

Ishihara adalah nama dari penemu pelat tes buta warna ini. Yakni, Shinobu Ishihara, seorang oftalmologis asal Jepang. Tes Ishihara umum digunakan untuk mengetahui buta warna parsial, terutama pada buta warna merah-hijau.

 

Pelat tes Ishihara terdiri dari satu buku berisi 24 halaman. Masing-masing halaman memuat gambar, berupa titik-titik warna yang membentuk pola angka. Pelat atau halaman terbuat dari kertas, dan tujuan tes ini adalah membacakan angka-angka yang tersusun dari titik-titik berwarna tersebut. 

 

Saat tes, salah satu mata kamu perlu ditutup ketika membaca angka. Dokter akan menanyakan angka berapa yang kamu lihat, pada setiap halaman, satu demi satu. Jawab saja secara lisan, sebutkan angka yang kamu lihat, atau tidak tahu untuk yang tidak ada angka yang terlihat. 

 

Perbedaaan tes buta warna Ishihara online

 

Instagram Stories sering memunculkan permainan tes buta warna. Soal yang diberikan berupa beberapa bulatan dengan warna yang sama, tetapi sebenarnya ada satu warna yang berbeda, entah itu lebih terang atau lebih gelap. Bila kamu bisa menemukannya, berarti kemampuan membedakan warna masih terbilang baik.

Tes buta warna yang dilakukan secara online, tanpa perlu ke dokter itu menggunakan satu set gambar pelat warna Ishihara juga. Jadi, apa bedanya tes buta warna secara fisik oleh dokter dengan tes buta warna Ishihara secara online ? 

 

Beda platform: Perbedaan pertama dari tes buta warna online dan fisik ada pada platform yang digunakan. Bila tes fisik platform nya adalah kertas, maka tes buta warna online menggunakan platform digital melalui tampilan layar ponsel, tablet, atau laptop. 

 

Pada saat menjawab pertanyaan  angka berapa yang terlihat di layar, maka tersedia kolom pilihan ganda yang perlu kamu tap atau klik pada layar tersebut. Adapun jumlah soalnya tetap sama, yaitu 24 soal. 

 

Mengetahui kesimpulan tes :  Pada tes buta warna online, kamu bisa mengetahui langsung berapa jawaban yang benar setelah mengisi 24 jawaban yang ditanyakan. Dari jawaban yang benar tersebut, program tes di komputer akan menyimpulkan apakah kamu mengalami buta warna atau tidak.  

 

Sedangkan pada tes buta warna fisik, yang menentukan apakah kamu buta warna atau tidak adalah dokter yang memberikan tes. Jadi, dianalisis secara manual oleh dokter. 

 

Akurasi hasil tes :  Perbedaan ketepatan atau akurasi hasil tes buta warna bisa saja terjadi pada tes buta warna online dan tes buta warna fisik. Soalnya adalah karena warna yang dihasilkan pada ponsel, tablet, dan laptop bisa saja berbeda, tergantung dari tipe, resolusi, merek dari gadget tersebut. memiliki sedikit variasi dalam hal memproduksi warna. Selain itu, juga tergantung pada pengaturan warna tampilan layar masing-masing pengguna. 

Sebaliknya, pada saat tes buta warna fisik, masalah tersebut tidak terjadi. Tes fisik akan mencerminkan dan mewakili warna yang sama, karena platform yang digunakan adalah  kertas. 

Dari kondisi tersebut, maka terkadang orang yang menjalani tes buta warna tidak bisa mengidentifikasikan angka berapa yang dilihatnya. Padahal, dalam platform kertas saja, orang yang mengalami buta warna parsial merah – hijau, akan kesulitan membaca beberapa halaman dari tes buta warna Ishihara ini. 

 

Tes buta warna Farnsworth-Munsell 100 Hue

Akurasi dalam menyimpulkan seseorang mengalami buta warna atau tidak, merupakan tujuan yang diinginkan dari setiap tes buta warna. Karena itu, pertimbangkan juga untuk mengikuti tes buta warna kuantitatif, yang disebut Tes Farnsworth-Munsell 100 Hue. 

Tes ini menggunakan empat baki yang berisi banyak disk kecil dengan beragam corak. Setiap baki memiliki disk referensi berwarna di salah satu ujung. Kemudian, kamu harus mengatur disk lain di dalam baki untuk membuat gradasi warna secara bertahap.

 

Perlu cahaya alami: Tes Farnsworth-Munsell 100 Hue harus dilakukan di tempat yang memiliki cahaya yang paling mendekati dengan cahaya alami agar hasilnya akurat. Disk berwarna juga harus diganti minimal dalam  dua tahun sekali, untuk mencegah hilangnya saturasi warna yang dapat memengaruhi hasil.

 

Setiap disk berwarna diberi nomor di bagian bawah untuk memudahkan penilaian. Semakin dekat kecocokan antara urutan warna yang kamu susun dengan urutan yang benar, semakin akurat persepsi warna yang kamu miliki.

Cek juga: 10 Jenis Buah Untuk Kesehatan Mata

Penyebab buta warna

Buta warna dapat disebabkan oleh beberapa faktor kondisi. Salah satunya adalah faktor genetik  atau keturunan. Penjelasannya, bahwa setiap orang memiliki tiga jenis sel kerucut di mata, yang merasakan cahaya merah, hijau, atau biru. Kamu dapat mengenali warna saat sel kerucut tersebut merasakan jumlah warna dasar yang berbeda. 

 

Namun pada orang yang mengalami buta warna karena faktor genetik, mereka tidak memiliki salah satu jenis sel kerucut. Sehingga dia mungkin tidak melihat salah satu warna dasar atau mungkin melihatnya sebagai bayangan warna yang berbeda. Kondisi ini tidak berubah dari waktu ke waktu.

 

Selain karena faktor genetik, buta warna juga dapat disebabkan oleh faktor usia, gangguan kesehatan mata seperti glaukoma, katarak, degenerasi makula, atau retinopati diabetik, cedera mata, serta obat-obatan tertentu. 

 

Gejala umum buta warna 

Selain dengan tes buta warna, masalah gangguan penglihatan itu dapat dikenali melalui gejalanya. Terdapat gejala yang beragam, yang tergantung pada tingkat keparahan kondisi serta penyebab buta warna.

 

Gejala umum dalam gangguan penglihatan atau buta warna meliputi :

 

  • Mampu melihat beberapa warna tetapi tidak yang lain, seperti tidak melihat merah atau hijau tetapi mengenali biru dan kuning

  • Melihat banyak warna dan tidak menyadari bahwa kamu melihatnya secara berbeda

  • Hanya mengenali beberapa corak warna dibandingkan dengan ribuan warna yang dilihat kebanyakan orang

  • Persepsi hanya hitam, putih, dan abu-abu

  • Kondisi ini jauh lebih mungkin terjadi pada pria daripada wanita. Faktanya, hampir 1 dari 12 pria setidaknya sedikit buta warna.

 

Mengatasi buta warna 

Pada saat ini, tindakan korektif yang tersedia untuk orang yang mengalami gangguan penglihatan warna atau buta warna adalah menggunakan lensa korektif. Namun, pada umumnya kebanyakan orang akan belajar menyesuaikan diri dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, di lampu lalu lintas. Bila tidak dapat melihat warna merah dan hijau masih dapat mengemudi dengan belajar mengenali pola lampu berhenti. Misalnya merah berada di atas, dan hijau di bawah. Jadi, meskipun kondisi tersebut dapat memengaruhi cara hidup seseorang, kondisi ini biasanya tidak melemahkan.

Hubungi Kami
Teras Mahakam (sebelah hotel Gran Mahakam)
Jl. Mahakam No.8, RT.1/RW.7, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
0217392285
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com