Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Dalam memilih obat flu dan batuk untuk anak-anak, harap diperhatikan mengenai kandungan obat tersebut. Orangtua atau perawat anak juga perlu membaca dengan cermat kandungan obat yang tertera pada kemasan, karena beberapa obat mungkin mengandung kodein.
Kodein dan hidrokon: Resep obat batuk yang mengandung kodein atau hidrokon tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak di bawah 18 tahun.
Kodein dan hidrokon adalah opioid yang terdapat dalam kombinasi dengan obat lain, seperti antihistamin dan dekongestan, yang pada obat resep digunakan untuk mengobati batuk dan gejala yang berhubungan dengan alergi atau flu untuk orang dewasa.
Larangan untuk anak dibawah usia 2 tahun: Obat flu dan batuk yang dijual bebas di apotek, toko obat, atau mini market, sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak dibawah usia 2 tahun. Hal itu diketahui merupakan aturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) dalam penggunaan obat flu dan batuk.
Fungsi dari kandungan obat: Para orang tua sebaiknya mempelajari zat yang terkandung di dalam obat flu dan batuk yang diberikan kepada anak. Tidak mudah memang jika bukan berlatar belakang dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan. Namun, setidaknya sekarang bisa ditanyakan melalui konsultasi secara online dengan dokter.
Setiap zat yang terkandung di dalam obat pastinya memiliki fungsi masing-masing. Sebaiknya, orang tua, khususnya bunda, perlu mengetahuinya agar tidak berlebihan dalam memberikan obat flu dan batuk kepada anak. Misalnya ekspektoran itu mengandung guaifenesin. Yakni bahan yang umum terdapat di dalam obat flu, berfungsi untuk mengencerkan lendir. Namun, ekspektoran belum terbukti efektif bagi anak-anak.
Selain itu, juga perlu menghindari pemberian obat untuk meredakan beberapa gejala sekaligus, kecuali bila anak Anda mengalami semua gejala itu.
Ikuti petunjuk penggunaan: Jangan abaikan aturan yang satu ini. Ikuti petunjuk penggunaan obat. Karena setiap obat flu dan batuk untuk anak harus sesuai dosis pemakaiannya. Pemberian dosis yang tepat, sesuai anjuran yang tertera pada kemasan, perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan tepat.
Kandungan obat flu dan batuk diantaranya adalah succus liquiritiae extract atau ekstrak akar manis yang berfungsi untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Paracetamol: Obat ini berfungsi untuk meredakan demam dan nyeri pada tubuh saat sedang mengalami flu dan batuk, juga demam.
Amonium klorida: Obat ini berfungsi untuk mengencerkan dahak dan lendir agar lebih mudah dikeluarkan.
Ephedrine HCI dan chlorphenamine maleate: Obat untuk meredakan pilek dan hidung tersumbat karena flu. Kedua obat ini juga dapat mengobati pilek karena alergi atau iritasi pada saluran pernapasan, misalnya karena paparan debu, atau asap rokok.
Obat antibiotik: Batuk pilek yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan, dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Demikian pula jika batuk pilek yang tak sembuh-sembuh setelah beberapa hari. Namun pemberian antibiotik ini harus menggunakan resep dokter dan harus diminum sampai habis.
Obat antibiotik tidak selalu dibutuhkan untuk mengobati batuk dan pilek yang disebabkan karena infeksi virus.
Obat batuk alami untuk anak
Minum madu: Pemberian madu juga bisa dilakukan untuk meredakan batuk pada anak. Untuk anak yang berumur 1-5 tahun berikan madu sebanyak ½ sendok the, umur 6-11 tahun 1 sendok teh, dan umur 12 atau lebih 2 sendok teh.
Minum air jahe: Jahe yang dicampur ke dalam rebusan air mendidih juga merupakan obat alami untuk meredakan flu dan batuk pada anak. Ramuan tersebut dapat diminum dalam keadaan hangat. Bisa juga diberikan campuran madu dan lemon agar rasanya tidak pahit di lidah anak.
Perlu diketahui bahwa flu merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Saat anak mengalami flu, tubuh akan secara alami melawan virus penyebab flu dengan cara memproduksi lendir dan menimbulkan peradangan. Produksi lendir yang berlebihan dan peradangan ini kemudian menimbulkan batuk dan pilek, serta merasa tidak enak badan saat sedang flu.
Gejala muncul setelah virus masuk: Gejala flu dan batuk biasanya muncul 2-3 hari setelah virus influenza masuk ke dalam tubuh anak Anda. Selain batuk dan pilek, beberapa gejala yang menyertai adalah demam, bersin, sakit tenggorokan, sakit kepala, tubuh terasa lemas, nyeri otot, tidak nafsu makan, mual dan muntah, serta menggigil atau meriang.
Meski demikian, tidak semua orang yang sakit flu akan menunjukkan semua gejala di atas. Gejala flu dan batuk juga bisa saja berbeda pada setiap orang. Gejala yang muncul bisa ringan, bisa juga cukup berat sampai membatasi aktivitas sehari-hari.
Mengantisipasi serangan virus influenza penyebab flu dan batuk adalah dengan memperkuat imun tubuh dan menjalankan pola hidup sehat. Mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet sangat dianjurkan sebagai langkah pencegahan.
Selain itu, menjauhkan diri dari orang yang sedang flu, batuk, dan pilek juga perlu dilakukan agar anak tidak tertular sakit.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan dan kualitas udara di dalam rumah. Misalnya dengan tidak merokok di dalam rumah dan rajin membersihkan rumah.
Penggunaan penyaring udara atau pelembab udara (humidifier) di dalam ruangan juga akan lebih baik untuk menjaga udara tetap sehat.
Periksa ke dokter: Setiap kali anak mengalami flu dan batuk tidak perlu membawanya ke dokter. Hanya jika flu dan batuk tersebut tak kunjung sembuh, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, pada bayi yang masih berusia dibawah 2 bulan yang mengalami demam, juga perlu untuk segera diperiksakan ke dokter.
Demikian pula bila flu dan batuk disertai dengan demam tinggi ( di atas 38 derajat), bibir tampak membiru, kesulitan bernapas, seperti mengi, napas menjadi cepat atau sesak napas, tidak mau makan dan minum, serta menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti frekuensi buang air kecil berkurang. Gejala tersebut juga disertai dengan mengantuk atau menjadi rewel lebih dari biasanya, sakit telinga terus-menerus, dan batuk berlangsung lebih dari tiga minggu.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut di atas, maka segera periksakan ke dokter.