Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi disaat pasokan darah ke otak terganggu ataupun berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau karena pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak akan mendapat asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel yang terletak di sebagian area otak akan mati. Hal ini kemudian menyebabkan otak tersebut tidak dapat mengendalikan bagian tubuh tertentu atau tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Karena hal inilah stroke termasuk dalam keadaan darurat medis yang jika ditangani dengan cepat dapat meminimalisir tingkat kerusakan pada otak dan risiko munculnya komplikasi.
Berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan ditahun 2018, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia, setelah menduduki peringkat kelima ditahun 90-an. Sedangkan menurut dara dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada tahun 2009, menyebutkan bahwa 65 persen pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level mulai dari tidak dapat bergerak dan berjalan, namun juga gejala lain seperti gangguan konsentrasi dan gangguan bicara.
Berdasarkan penyebabnya stroke terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Stroke ringan
Stroke ringan atau Transient Ischemic Attack atau TIA akan terjadi saat ada hambatan pada aliran darah ke otak. Stroke ringan disebabkan karena adanya endapan kolesterol yang mengandung lemak (aterosklerosis) di dalam arteri yang menghantarkan oksigen dan nutrisi ke otak. Orang yang mengalami stroke ringan akan merasakan gejala yang berlangsung selama beberapa menit dan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Meski begitu orang yang sudah pernah mengalami gejala stroke ringan pada umumnya akan memiliki risiko mengalami stroke berat.
Stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah arteri yang menyuplai darah dan oksigen ke otak. Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi karena simpanan lemak di arteri pecah dan menyebar hingga ke otak, atau karena aliran darah yang terganggu akibat detak jantung yang tidak teratur sehingga menyebabkan pembekuan atau gumpalan darah.
Baca Juga: 10 Jenis Bahan Alami Untuk Obati Stroke
Stroke hemoragik
Stroke hemoragik atau yang sering disebut sebagai stroke berat dapat dialami seseorang ketika pembuluh darah di otak pecah hingga menyebabkan perdarahan. Perdarahan di otak dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti hipertensi yang tidak terkendali, dinding pembuluh darah yang melemah, serta penggunaan pengobatan dengan pengencer darah.
Mengingat penyakit stroke dapat menjadi berbahaya dan mengancam jiwa, penting untuk mengetahui penyebab stroke untuk menanggulanginya sejak dini. Berikut adalah beberapa penyebab stroke yang umum terjadi :
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab stroke yang paling umum. Normalnya orang dewasa yang sehat memiliki tekanan darah normal antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya sudah diatas 120/80 mmHg dan merasakan beberapa gejala yang sering dialami. Tekanan darah normal dapat dapat naik atau turun tergantung aktivitas fisik yang dijalani dan kondisi emosional yang dialami. Untuk itulah penting bagi seseorang sering melakukan cek tensi darah, karena hipertensi yang terus menerus dapat menyebabkan stroke hingga serangan jantung.
Merokok
Kebiasaan buruk merokok dan mengunyah tembakau menjadi salah satu penyebab yang dapat meningkatkan risiko stroke pada seseorang. Hal ini dikarenakan tembakau mengandung nikotin yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Selain itu asap rokok yang dihasilkan juga menjadi penyebab meningkatnya penumpukan lemak di pembuluh darah arteri. Tak hanya itu saja, kebiasan buruk merokok dan mengonsumsi tembakau mampu menjadikan darah mudah menggumpal dan mengental.
Penyakit jantung
Beberapa jenis penyakit jantung juga dapat menjadi sumber utama penyakit stroke. Kerusakan katup dan gangguan detak jantung merupakan penyebab penyakit utama stroke yang menyerang kalangan orang tua. Stroke juga dapat terjadi ketika pembuluh darah arteri tersumbat lemak. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, penyakit jantung menjadi salah satu kondisi yang sangat berkaitan dengan penyakit stroke. Aterosklerosis adalah penyakit jantung yang menyebabkan stroke, yang terjadi akibat adanya penumpukan plak dalam pembuluh darah sehingga menyumbat sebagian atau seluruh pembuluh darah. Kemudian kondisi stroke dipicu saat aterosklerosis terjadi pada arteri yang memasok darah untuk menuju otak.
Baca Juga: Stroke Ringan, Gejala dan Pencegahannya
Gula darah tinggi
Gula darah tinggi atau diabetes menjadi penyebab penyakit stroke secara langsung dan tidak langsung. Kadar gula darah normal berbeda-beda ditiap waktunya, seperti gula darah setelah puasa 8 jam memiliki kadar 70-100mg/dL, sebelum tidur atau 2 jam setelah makan kadar gula darah yang normal umumnya akan kurang dari 140 mg/dL, dan pemeriksaan gula darah yang dilakukan sebelum tidur akan menghasilkan kadar normal gula darah 100-140 mg/dL. Seseorang dikatakan mengalami diabetes jika kadar gula darahnya lebih dari 200 mg/dL. Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah yang memicu stroke, dan penderita diabeter yang terserang stroke saat dalam kondisi diabetes memiliki kemungkinan untuk mengalami cedera otang yang lebih parah.
Obesitas
Orang dengan berat badan yang berlebih diatas batas ideal lebih rentan berisiko terkena stroke, karena obesitas dapat mengakibatkan meradangnya jaringan tubuh akibat lemak yang berlebih. Hal ini kemudian menjadi pemicu masalah aliran darah dan meningkatkan risiko penyumbatan darah. Untuk itulah sangat penting menjaga berat badan berada dibatas normal dengan cara hidup sehat seperti menerapkan pola makan yang sehat dan membiasakan diri untuk rajin berolahraga.
Efek samping obat tertentu
Pada jenis obat tertentu memiliki efek samping yang dapat menjadi pemicu penyakit stroke. Beberapa jenis obat pengencer darah untuk mencegah terjadinya pembekuan darah terkadang justru malah menjadi penyebab stroke. Hasil studi juga menunjukan bahwa obat terapi hormon pengurang ketidaknyamanan menopause dan pengontrol kehamilan juga dapat meningkatkan risiko penyakit stroke.
Faktor genetik
Faktor keturunan atau genetik juga berperan menjadi penyebab stroke ringan. Jika ada anggota keluarga yang sedarah menderita stroke maka ada kemungkinan anggota keluarga lain yang sedarah juga berisiko mengalami stroke ringan. Faktor genetik ini dapat diturunkan dari keluarga karena beberapa stroke disebabkan kelainan genetik yang menghalangi aliran darah ke otak.
Usia & jenis kelamin
Orang-orang yang berusia 55 tahun ke atas, memiliki risiko penyakit stroke yang lebih besar. Namun bukan berarti selain usia tersebut tidak dapat mengalami stroke. Bahkan bayi dalam kandungan dapat mengalami serangan stroke yang menyebabkan terjadinya disabilitas dini. Sedangkan peranan jenis kelamin dalam penyakit stroke karena pria memiliki risiko terkena stroke pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan wanita. Namun karena wanita cenderung terkena stroke pada usia lanjut, maka kemungkinan untuk pulih pun menjadi lebih kecil.
Baca Juga: Obat Alami dan Terapi Untuk Stroke Ringan
Setelah mengetahui beberapa penyabab yang dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, penting bagi seseorang untuk menjaga hal-hal diatas atau menghindari kebiasaan buruk yang tidak sehat. Oke Klinik bukan penyedia layanan jasa kesehatan, melainkan teknologi yang bisa diakses melalui aplikasi dan website, yang menghubungkan pasien dengan mitra atau rekanan penyedia jasa kesehatan